Konflik Palestina Israel

Joel Carmel Pilih Berhenti Jadi Tentara Israel, Tak Kuat Melihat Kekejaman Zionis kepada Muslim

Dua tahun bertugas, keraguan Carmel kian memuncak terutama terkait pendudukan Israel di Palestina

Editor: Feryanto Hadi
Business Insider
Joel Carmel selama pengabdiannya di Pasukan Pertahanan Israel sebagai letnan dua 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Apa yang dibayangkan oleh Joel Carmel ternyata tidak sesuai realitas yang dia temui di lapangan.

Pemuda itu memutuskan mundur dari kesatuan tentara Zionis Israel karena batinnya tidak kuat melihat apa yang dia saksikan.

Hatinya lulus ketika menyaksikan nasib warga Palestina di Tepi Barat yang berjuang tanpa takut mempertahankan tanah mereka.

Carmel sendiri sebelumnya bukan warga Israel.

Dia adalah penganut Yahudi yang tinggal di Inggris kemudian dengan suatu sebab ia ingin membela Israel dengan bergabung sebagai tentara.

Baca juga: Israel Tewaskan Empat Ahli Rudal Hamas setelah Pertahanan Iron Dome Berhasil Ditembus

Baca juga: Hendropriyono Luluh, Tak Kuat Menahan Air Mata Saksikan Video dari Istri Jenderal Andika Perkasa

"Sinagog saya, gerakan pemuda saya, sekolah saya semuanya organisasi Zionis. Zionisme berarti bukan hanya Israel yang berhak untuk hidup tetapi secara aktif membela Israel," katanya sebagaimana dilansir Business Insider pada Juli 2020.

Ia mengabaikan semua kritik tentang Israel.

"Semua orang menentang kami. Segala sesuatu di MSM adalah anti-Israel, dan kami memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan sisi lain," katanya.

Baca juga: Erdogan Hubungi Vladimir Putin, Kecam Tindakan Israel ke Palestina: Harus Diberi Pelajaran

Baca juga: Menanti Janji Erdogan Rebut Al Aqsa dari Kekuasaan Israel

"Itu berarti mengatakan apa yang dilakukan Israel selalu merupakan masalah keamanan dan Israel harus melakukan apa pun yang harus dilakukan untuk mempertahankan diri."

Ia jadi begitu fanatik untuk Sion, kampanye pro-Israel, dan sampai memenangkan kompetisi gaya "Magang" komunal yang mengakui bakatnya membela Israel.

Hingga akhirnya pada usia 18 tahun Carmel membuang tempatnya di sebuah universitas Inggris untuk pindah ke Israel dan bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel.

Tugasnya adalah di Tepi Barat yang diduduki untuk bagian dari administrasi militer Israel.

Perdana Menteri Netanyahu mengusulkan mencaplok bagian Tepi Barat Juli 2020 lalu, dan Carmel pun mendapat kesempatan berbicara dengan media ketika ia naik pangkat menjadi letnan 2 di IDF.

Baca juga: Hendropriyono Luluh, Tak Kuat Menahan Air Mata Saksikan Video dari Istri Jenderal Andika Perkasa

"Itu bukan karena saya ingin menjadi tentara. Saya ingin menjadi seorang Israel dan melakukan apa yang dilakukan orang lain. Saya ingin berguna," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved