Arus Balik
Anies Baswedan Instruksikan Ketua RT/RW Awasi Arus Balik Warga dan Lakukan Tes Antigen
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan melakukan pengetatan arus balik warga, khawatir virus corona merajalela.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Valentino Verry

"Ini semua dikerjakan untuk mencegah terjadinya peristiwa seperti awal Januari dan awal Februari karena saat ini di Jakarta kita secara umum situasinya termasuk yang rendah," lanjut Anies.
Misalnya di wisma atlet kata dia diisi pasien Covid-19, sekitar 20 persen.
"Tingkat isolasi kita ada antara 24 sampai 28 persen okupansi rasionya, dan itu artinya termasuk yag rendah selama setahun ini," katanya.
"Kita tidak berharap itu mengalami lonjakan di pekan ke depan, tapi kita antisipasi," imbuhnya.
"Jadi kita tidak menunggu tapi justru proaktif memastikan bahwa semuanya bisa terkendali. Jadi itu pagi hari ini sebagian dari kesimpulan kita," katanya lagi.
Anies juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari seluruh masyarakat yang menjaga kedisiplinan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak di dalam masa-masa liburan Lebaran ini.
"Dan kita seluruh masyarakat menyampaikan apresiasi serta terima kasih kepada seluruh petugas yang tetap bertugas di lapangan walaupun di masa Lebaran," ucapnya.
Baca juga: Anies Baswedan Minta Warga Patuhi Protokol Kesehatan selama Libur Lebaran
Baca juga: Libur Lebaran, TMII Terus Dipadati Pengunjung, Berikut Harga Tiket Masuk
"Di saat masyarakat istirahat, para petugas bekerja di lapangan, saya mengajak kepada seluruh masyarakat sampaikan apresiasi kepada mereka semua. Karena mereka menjadi garda terdepan dalam memastikan keamanan kita semua," kata Anies.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan bahwa langkah-langkah yang diambil tadi, didasarkan pada pergerakan kendaraan keluar masuk Jabodetabek.
"Data yang saya terima dari dirlantas, sebelum dilakukannya pemberlakukan larangan mudik, jumlah kendaraan yang keluar masuk di gerbang tol, baik GT Cikupa maupun Cikarang Barat itu sekitar 700.000 kendaraan," kata Fadil.
Kemudian katanya data penumpang melalui Kereta Api dan udara, itu sekitar 300.000.
"Jadi, ada sekitar satu juta orang yang berdasarkan data perlintasan melalui gerbang tol dan bandara, serta stasiun kereta api yang keluar, termasuk tambahan adalah yang menggunakan kendaraan roda dua yang melewati Kedungwaringin menuju kota dan daerah di Jawa. Itu puncaknya terjadi dalam satu Minggu terakhir," tutur Fadil.
Selain itu, kata Fadil, ada sekitar 100.000 hingga 200.000 masyarakat yang tetap nekad untuk mudik.
Baca juga: Ahmad Dhani Rajin Menagih Utang Royalti saat Jelang Lebaran karena Ingin Bayar Utang
Baca juga: SMAN 12 Kota Bekasi Dibobol Maling Jelang Lebaran, 3 Laptop dan 1 Ponsel Raib
"Walaupun juga secara efektifitas penyekatan baik, karena mampu mengurangi 50 persen jumlah arus kendaraan yang keluar dari DKI Jakarta," kata Fadil.
Ini katanya mengapa pihaknya akan mengambil langkah untuk melalukan pencegahan di basis komunitas untuk mengefektifkan 3T.
"Testing, tracing and treatment. Mudah-mudahan kondisi Covid-19 yang terkendali di wilayah Jakarta dapat antisipasi lebih dini dan situasi yang membaik bisa tetap kita jaga bersama," ujarnya.