Kabar Duka
Perjalanan Hidup Sapri Pantun, Dari Tukang Bubur, Cleaning Service hingga Menjadi Bintang Televisi
Di kantor manajemen Cagur (Denny, Wendy dan Narji) kala itu, Sapri Pantun awalnya bekerja sebagai cleaning service.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Di kantor manajemen Cagur kala itu, Sapri Pantun awalnya bekerja sebagai cleaning service.
Sambil bekerja, Sapri Pantun tidak mau 'diam'. Sapri Pantun diam-diam mengamati gerak-gerik para personel Cagur saat menyiapkan bahan lawakan di televisi.
"Kalau cari materi itu, mereka bisa sampai pagi," kata Sapri Pantun mengenang.
Baca juga: Sapri Pantun Masih Dirawat, Adik: Bangun Bang, Kita Salat Dzuhur, Katanya Nggak Mau Ninggalin Salat
Baca juga: Para Selebritas Ini Mengajak Semua Orang Galang Dana, Ringankan Beban Sapri Pantun yang Masih Sakit
Selama Cagur 'bekerja', Sapri Pantun 'memantaunya' tanpa sepengetahuan Denny, Wendy dan Narji.
"Saya itu kerja sambil 'nyolong' ilmu mereka. Saya malahan sampai disuruh keluar sama Denny, biar bisa jadi pelawak sesungguhnya," ucap Sapri Pantun.
Keinginan Sapri Pantun untuk maju menjadi komedian ini akhirnya terwujud setelah punya ciri khas lawakan.

"Materi lawakan juga harus kuat, selain punya ciri khas," kata Sapri Pantun.
Selain pantun dan gaya tanpa rambutnya itu, ciri khas Sapri yang lain adalah kostumnya yang 'gila-gilaan'.
Setelah itu Sapri Pantun punya segalanya: kepopuleran, honor besar dan materi yang melimpah.
Dagang Soto Mie
Meski terkenal, Sapri Pantun itu tetap menjadi orang biasa yang senang mengajak jalan-jalan istri dan anaknya keluar rumah.
Jika bertemu penggemar, Sapri Pantun tidak pernah menolak diajak berfoto bersama.
"Hanya foto doang mereka sudah senang, dan dari mereka pula saya selalu didoakan. Saya juga merasa biasa saja meski sekarang dikenal orang," ujar Sapri Pantun.

Sambil tetap melawak dan menghibur orang dari televisi, Sapri Pantun membuka usaha jualan soto mie bogor di rumahnya di kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Warung soto mie itu dibukanya sejak 2016.