Virus Corona

Panas, Bobby Nasution Protes Soal Karantina Covid-19, Edy Rahmayadi: Kalau Tak Tahu Tanya Tuhan

Wali Kota Medan Bobby Nasution protes tak ada koordinasinya penggunaan sejumlah lokasi karantina. Gubernur Edy Rahmayadi klaim sudah beri tahu semua

Kolase Tribunnews dan Kompas.com
Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Mereka berbeda pendapat dan informasi soal lokasi karantina covid-19 di Medan. 

WARTAKOTALIVE.COM, MEDAN -- Silang pendapat terjadi antara Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Silang pendapat mereka terkait tempat karantina bagi WNI dari luar negeri.

Bobby yang menantu Presiden Jokowi memprotes tak ada koordinasinya penggunaan sejumlah lokasi karantina tersebut.

Bobby Nasution saat bersilaturahmi ke Harian Tribun Medan, Kamis (9/1/2019).
Bobby Nasution saat bersilaturahmi ke Harian Tribun Medan, Kamis (9/1/2019). (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Mestinya penggunaan lokasi karantina yang berlokasi di Kota Medan dikoordinasikan juga dengan Pemkot Medan.

Baca juga: Belum 2 Bulan Dilantik sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution Langsung Copot Lurah Sidorame Timur

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Bantah Informasi Rizky Billar Mau Tanam Saham di PSMS Medan

Namun Gubernur Edy Rahmayadi menglaim sudah memberitahukan kepada sumua orang.

Apalagi proyek itu sudah berjalan lama, satu tahun lima bulan.

Dalam pernyataannya, Edy menegaskan, bahwa Satgas Covid-19 Provinsi Sumut telah bekerja sama dengan semua pihak dalam menangani pandemi yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (TribunMedan/Satia)

 Tidak terkecuali, kata Edy, pihaknya juga  melibatkan Satgas Covid-19 Kota Medan.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Imbau Warga Patuhi Aturan Peniadaan Mudik Lebaran: Sayangi Diri, Sayangi Keluarga

Karena itu, Edy menilai protes Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mengaku tidak tahu soal lokasi karantina tak berdasar.

"Kita sudah satu tahun lima bulan tangani Covid-19 untuk merawat rakyat. Kita harus bergandengan tangan, koordinasikan dengan baik," kata Edy Rahmayadi, Kamis (6/5/2021).

Edy mengatakan, dalam kegiatan penanganan Covid-19 ini, pihaknya melibatkan berbagai unsur mulai dari PMI, Polri, TNI bahkan wartawan.

"Kegiatan merawat rakyat ini diketuai oleh satgasnya adalah Danrem Pantai Timur. Itu team work, di dalamnya ada orang-orang dari Polda, TNI," ucap Edy.

Baca juga: Promo JSM Superindo 7-9 Mei Dapatkan Harga Hemat Hingga 40 Persen Daging, Ayam, Buah, Sirup

Tak hanya itu, Edy menuturkan, karena lokasi karantina berada di Medan, maka sudah tentu pihaknya melibatkan unsur-unsur Kota Medan.

"Karena ini berada di Kota Medan, (tentu) juga ada unsur-unsur dari Kota Medan."

"Semua ada termasuk wartawan ada di dalam situ. Jangan bilang tidak tahu," ujar Edy.

Lebih lanjut, Edy mengatakan, jika memang Bobby masih tidak tahu soal lokasi karantina, sebaiknya ia mencari tahu sendiri.

Baca juga: VIDEO Pria Ini Ngotot Ogah Diputar Balik di Pintu Tol Bekasi Barat, Ngaku Rumahnya di Tambun Selatan

Bila perlu, kata Edy, tanyakan langsung pada Tuhan.

"Kalau tidak tahu, cari tahu. Kalau tidak tahu, tanya Tuhan Yang Maha Tahu," tutur Edy.

Edy pun meminta Bobby untuk melibatkan diri, sehingga bisa tahu lokasi karantina Covid-19 bagi WNI di Sumut, khususnya Kota Medan.

"Kalau kurang dilibatkan, melibatkan diri, jangan merasa ini semua kurang. Kita sudah satu tahun ini merawat," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution melayangkan protes keras kepada Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi.

Baca juga: Harga Vaksin Gotong Royong Belum Ditetapkan, WNA Boleh Ikut Asal Kantongi Syarat Ini

Protes tersebut disampaikan karena Pemprov Sumut dianggap tidak melakukan koordinasi terkait penggunaan beberapa tempat di Kota Medan untuk karantina.

Adapun tempat-tempat karantina itu adalah lima hotel dan beberapa kantor milik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut di Kota Medan.

Tempat-tempat ini nantinya digunakan untuk isolasi bagi warga negara Indonesia (WNI) setibanya dari Kualanamu International Airport (KNIA).

“Ini karantina adanya di Medan. Memang warga negara asing (WNA) di Deli Serdang dekat bandara, untuk di Medan ada beberapa hotel dan beberapa kantor dinas lah kita bilang milik provinsi, bukan Kota Medan, karena ini wilayahnya provinsi, " kata Bobby pada Rabu (5/5/2021) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Harga Vaksin Gotong Royong Belum Ditetapkan, WNA Boleh Ikut Asal Kantongi Syarat Ini

"Tapi kami meminta agar Kota Medan diberi informasi lebih lanjut."

Menurut Bobby, Pemkot Medan harusnya dilibatkan lebih jauh terkait masalah karantina ini.

Dengan begitu, pihaknya bisa turut membantu, baik dari sisi personel atau kebutuhan konsumsi WNI yang menjalani isolasi mandiri.

“Karena seperti keluar hotel, begitu ada keluarganya yang datang, sementara pasukan di sana tidak paham. Harusnya Kota Medan diinformasikan agar (ada) penambahan pasukan di sana,” ujarnya.

Adapun tambahan pasukan yang dimaksud Bobby adalah pasukan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan maupun dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Baca juga: Waskita Siap Jembatani Penyelesaian Tunggakan Meterial Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (6/5/2021), protes yang dilakukan Wali Kota Medan itu juga dilakukan lantaran pihaknya tidak mengetahui hotel dan kantor dinas mana saja yang akan dijadikan lokasi isolasi.

Karena itu, Bobby pun meminta agar lokasi tersebut diinformasikan untuk memudahkan masyarakat.

“Masyarakat harus tahu, agar yang menginap di situ terinformasikan," kata Bobby.

Baca juga: Hati Joanna Alexandra Hancur Atas Kepergian Raditya Oloan

"Jangan pula dibilang sahur sama-sama, berkumpul di situ, tapi saya tanya kemarin ke provinsi, kita ajukan protokol kesehatan sangat ketat sama provinsi."

Meski belum tahu tempat mana saja yang akan dijadikan lokasi isolasi, Bobby telah mengagendakan peninjauan.

"Saya sudah tanya kepada provinsi, kata mereka sudah dilakukan protokol kesehatan yang ketat," ucapnya.

"Mudah-mudahan kami nanti akan melihat, hotel-hotel yang hari ini ada, bagaimana penerapan protokol kesehatannya."

Artikel Ini telah tayang di KompasTV

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved