Larangan Mudik
Hari Pertama Larangan Mudik, Penjual Tiket Bus di Terminal Kalideres Merana Hanya Laku 6 Tiket
Penjual tiket bus AKAP di Terminal Kalideres merana. Saking sepinya penumpang, ada yang hanya mampu menjual 6 lembar tiket.
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES -Dalam satu hari, baru enam lembar tiket bus yang berhasil dijual Ramlan, penjual tiket bus di Terminal Kalideres.
Kru tiket PO Bus Pahala Kencana itu harus selalu menanyakan berkas keluar Jakarta kepada pembeli tiket.
Di tengah Terminal Kalideres yang sepi, pria berusia 65 tahun itu duduk di depan loket.
Baca juga: Solikun Rela Bayar Mahal Tiket Bus agar Bisa Pulang Kampung ke Kebumen, meski Ada Larangan Mudik
Hanya ada para penjual tiket lain di sepanjang loket itu.
Sementara tak terlihat penumpang mendatangi loket tersebut pada pukul 11.00 WIB.
"Situasi saat ini orang mau pulang kampung sangat sulit. Tapi bila terpaksa pulang kampung bisa namun harus memenuhi persyaratan," ujarnya ditemui di Terminal Kalideres Kamis (6/5/2021) siang.
Baca juga: Dampak Larangan Mudik, Bus di Terminal Kalideres hanya Berangkatkan Dua Orang Penumpang
Sulitnya menjual tiket, membuat Ramlan hanya mampu mencari enam pembeli di hari pertama pelarangan mudik.
Setiap menjual tiket, Ramlan harus menanyakan berkas orang yang hendak berpergian keluar kota.
Misalnya saja berkas Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) dan surat swab antigen atau GeNose.
Baca juga: Bus DAMRI Tetap Layani Penumpang ke Bandara Soekarno-Hatta saat Larangan Mudik, Catat Jadwalnya
Apabila surat lengkap, penumpang baru diizinkan membeli tiket bus dari PO Pahala Kencana itu.
Ramlan tidak berani menjual tiket ke penumpang yang surat keluar Jakarta belum dilengkapi.
Karena dikhawatirkan, penumpang yang tidak memiliki berkas tidak dapat keluar dari Terminal Kalideres.
Sebab, setiap bus yang hendak keluar akan diperiksa berkasnya. Pun dengan berkas penumpang di dalamnya.

"Sejauh ini baru ini enam yang membeli tiket bus. Ada yang punya urusan penting, mencari visa di Denpasar, lalu ada juga yang perjalanan dinas," jelasnya.
Ramlan pun pasrah dengan penjualan tiket yang turun drastis karena penyekatan. Pasalnya kata Ramlan, biasanya jelang Idul Fitri ia dapat menjual 1.000 tiket bus dalam seharinya.
Ramlan tidak masalah dengan pelarangan mudik.
Baca juga: Pasrah dengan Pelarangan Mudik, Sopir Bus AKAP Minta Pemerintah Tindak Travel Gelap
Namun ia berharap, pemerintah bisa lebih mempermudah penumpang dalam membuat berkas-berkas keluar Jakarta.
Sebab, cerita dari penumpang yang diterimanya, banyak penumpang yang kesulitan mengurus Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) di kelurahan.
"Sebenernya keluhannya ya itu penumpang mau pulang takut karena banyak persyaratannya. Jadi semoga dibuat lebih simpel lagi," terang Ramlan.
Baca juga: VIDEO Terminal Bus AKAP Kampung Rambutan Sepi Penumpang Jelang Pelarangan Mudik
Di hari pertama penyekatan mudik, situasi Terminal Kalideres sangat sepi. Hanya ada kurang dari 10 bus terparkir di terminal tersebut.
Terminal Kalideres menjadi salah satu terminal di Jakarta yang diizinkan beroperasi selain Terminal Pulogebang selama pelarangan mudik berlaku 6 Mei sampai 17 Mei 2021.