Borneo FC

Gara-gara Pandemi Covid-19 Belum Usai, Borneo FC Kesulitan Mendapatkan Tim untuk Menggelar Uji Coba

Asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin, beberkan kesulitan gelar uji coba akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
ligaindonesiabaru.com
Pemain Borneo FC sedang berlatih tanding dengan tim amatir, GMK All Star. 

WARTAKOTALIVE.COM, SAMARINDA - Semua tim sedang melakukan persiapan menghadapi Liga 1 2021, termasuk Borneo FC.

Skuad berjuluk Pesut Etam itu terus melakukan latihan selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.

Namun, tim pelatih Borneo FC belum bisa mengukur kemampuan pemain secara maksimal.

Pasalnya, mereka kesulitan untuk mengukur kemampuan tim, karena sulit mendapatkan lawan untuk menggelar laga uji coba, akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Asisten Pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin, mengatakan bahwa agenda uji coba tak mudah dilakukan, sebab calon lawan harus melakukan swab test jika ingin bertanding.

"Mengukur kemampuan pemain mesti dilakukan dengan uji coba. Untuk sekarang, kami masih kesulitan karena semua harus mengikuti protokol kesehatan," kata Ahmad dikutip dari ligaindonesiabaru.com.

Baca juga: Rezaldi Bule Hehanusa Bantah Dirinya Akan Hengkang dari Tim Persija Jakarta ke Borneo FC

Baca juga: 3 Pemain Muda Borneo FC, Ilhamsyah, Rival Lastori dan Muhammad Iksan Dipinjamkan ke Rans Cilegon FC

Baca juga: Usai Gagal Lolos ke Perempat Final Piala Menpora 2021, Borneo FC Harus Kehilangan Diego Michiels

Dua hari lalu, pemain PSM bisa berlatih tanding dengan tim amatir GMK All Star.

Skor akhir berkesudahan 5-1 untuk kemangan Sultan Samma dan kawan-kawan.

"Kami melakukan uji coba dengan protokol kesehatan ketat. Alhamdulillah, mulai ada peningkatan. Namun, tak bisa dinilai keseluruhan karena lawan yang dihadapi tidak selevel," ujar Ahmad.

Selain terus berlatih, Amir menyebut timnya juga menjaga pemain agar tidak cedera.

Salah satunya dengan mengurangi intensitas latihan selama Ramadan.

"Kami berharap, seluruh pemain bisa menjaga kondisi dengan baik. Kalau sampai cedera tentu merugikan, karena sekarang dituntut melakukan persiapan secara maksimal," ucap Ahmad.

Sistem Bubble

Sementara itu, Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, turut angkat bicara merespon format kompetisi Liga 1 2021 yang tengah hangat dalam beberapa waktu terakhir.

Beberapa isu yang mengemuka yakni PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi akan melaksankan kompetisi Liga 1 2021 dengan sistem tersentralisasi atau menggunakan sistem bubble.

Merespons hal tersebut, Rahmad mengatakan di tengah pandemi Covid-19 saat ini yang paling penting adalah aktivitas sepak bola nasional dapat berjalan.

Apa pun format kompetisinya, Rahmad meyakini PSSI dan PT LIB mempunyai pertimbangan yang matang.

“Apa pun formatnya tidak masalah dalam kondisi pandemi saat ini. Yang dibutuhkan tetap aktif, tetapi dalam kemudahan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19," kata Rahmad.

Baca juga: Pelatih Madura United Rahmad Darmawan Tidak Permasalahkan Kompetisi Liga 1 2021 Pakai Format Bubble

Baca juga: Rahmad Darmawan Dapat Pelajaran Membongkar Pertahanan Compact Defense Seperti Tim Persela Lamongan

Baca juga: Rahmad Darmawan Bikin Latihan Perdana Madura United Dua Sesi di Tempat Yang Berbeda Karena Hujan

 Berkaca dari pelaksanaan Piala Menpora 2021 lalu yang digelar dengan protokol kesehatan yang ketat dan tersentralisasi di beberapa daerah yang ditunjuk oleh PSSI dan PT LIB, pelaksanaan turnamen pramusim tersebut dapat berjalan lancar.

Selain pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat juga adanya aturan tegas soal larangan suporter hadir ke stadion, tidak berkerumun, dan menggelar nonton bareng dapat dipatuhi selama pelaksanaan turnamen.

Menurut Rahmad, hal tersebut dapat menjadi acuan pada pelaksanaan kompetisi Liga 1 2021.

Terutama, soal mobilitas tim yang apabila digelar secara tersentralisasi, dapat memudahkan tim karena dapat ditempuh dengan perjalanan darat.

Dimana pelaksanaan  protokol kesehatan lebih mudah diawasi secara ketat selama perjalanan menggunakan transportasi darat.

"Gelaran turnamen Piala Menpora 2021 bisa jadi acuan bagaimana harus menentukan kompetisi. Bisa dilakukan full kompetisi dengan memakai stadion-stadion yang bisa dijangkau jaraknya dengan perjalanan darat," papar Rahmad.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved