Berita Jakarta

30 Orang Demonstrasi May Day di Patung Arjunawiwaha Gambir Diamankan Polisi

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto mengatakan, 30 orang di sekitar Monas tidak memiliki izin atas aksinya di sekitar Monas.

Penulis: Joko Supriyanto |
TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Buruh berunjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, di sekitar Patung Arjunawiwaha, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR  -  Sebanyak 30 orang di lokasi aksi May Day di Patung Arjunawiwaha atau Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, diamankan polisi, Sabtu (1/5/2020) siang.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto mengatakan, 30 orang tersebut tidak memiliki izin atas aksi massanya di sekitar Monas tersebut.

"Mereka tidak ada izin, jadi kami amankan," kata AKBP Setyo Koes Heriyanto, Sabtu (1/5/2021).

Setyo mengatakan, aksi mereka juga menganggu arus lalu lalu lintas. Mereka juga diduga akan melakukan aksi pembakaran spanduk.

Polisi mengamankan mereka untuk dimintai keterangan. Saat diperiksa, di antara massa itu ada yang membawa cat semprot.

Baca juga: Peringati Hari Buruh Internasional, Ratusan Buruh Jalani Vaksinasi Covid-19 di Polres Tangsel

Baca juga: VIDEO Polisi yang Bertugas Jaga Hari Buruh di Depok, Dicek Kesehatannya Satu Persatu

"Jadi mereka ini melakukan aksi dengan mengganggu lalu lintas, dan akan melakukan pembakaran spanduk. Kita periksa tak punya izin jadi kita amankan dulu, kita periksa," ujarnya.

Untuk menjaga kondusivitas aksi demonstrasi buruh, pihaknya mengerahkan ribuan petugas.

Total ada 2.843 anggota TNI dan Polri dikerahkan untuk melakukan pengamanan di sekitar Monas.

Sementara Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo mengatakan, pihaknya memfasilitasi para buruh jika ingin menyampaikan pendapatnya di muka umum.

Baca juga: BPIP: Buruh Bukan Sekadar Alat Produksi, tapi Pejuang dan Pelayan Kehidupan

Baca juga: 9 Petisi May Day 2021 untuk Jokowi, Buruh Minta Periode Karyawan Kontrak Dibatasi Maksimal 7 Tahun

Namun jika ada yang memprovokasi tentu akan dilakukan pencegahan.

"Kalau ada massa yang tidak jelas dan memprovokasi kita cegah," ujarnya.

Sambodo mengatakan, pencegahan itu dilakukana agar aksi buruh yang ingin memperjuangkan nasibnya tidak  terkontaminasi oleh oknum-oknum yang tidak jelas keperluannya.



Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved