Aksi OPM
Jenazah Langsung Dibawa Kabur Usai Tertembak, Polisi Sulit Data Korban dari Pihak KKB Papua
Polri memperkirakan jumlah korban dari pihak KKB Papua mencapai lima orang. Mereka terluka saat terlibat baku tembak.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Polri mengaku kesulitan mendata korban dari pihak kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Imam Sugianto menyatakan, pihak KKB Papua selalu membawa jenazah rekannya yang tertembak, sebelum diamankan aparat.
"Mereka kan begitu sudah ketembak itu tidak bisa kita identifikasi musuh."
Baca juga: Ogah Ciptakan Klaster Baru Covid-19, KSPSI Takkan Gelar Aksi Massa di Hari Buruh
"Jasadnya itu karena begitu ketembak itu langsung diangkat mereka, dibawa."
"Itu kesulitan yang ada di lapangan," kata Imam, Jumat (30/4/2021).
Namun demikian, kata Imam, pihaknya telah memperkirakan jumlah korban dari pihak KKB Papua mencapai lima orang. Mereka terluka saat terlibat baku tembak.
Baca juga: Konsekuensi KKB Papua Ditetapkan Jadi Organisasi Teroris, Densus 88 Harus Dilibatkan dalam Operasi
"Kita sudah dapat kira-kira melumpuhkan mereka itu ada 5 orang informasi terakhir."
"Kalau enggak 5, mungkin ada lagi, masih diinvetarisir," jelasnya.
Namun demikian, ia menyatakan pihaknya tidak akan meningkatkan pola penyerangan terhadap KKB Papua.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Diprediksi Berakhir pada Tahun Kelima, Bisa Lebih Cepat Jika Dua Hal Ini Dilakukan
Aparat, katanya, lebih fokus menjaga titik lokasi yang akan dikuasai oleh KKB.
"Kita kan memang selama ini cenderung lebih bertahan kan."
"Kalau ada kejadian, baru kita mengejar target operasi (TO) yang disusun."
Baca juga: KKB Papua Dilabeli Teroris, Mahfud MD Ingatkan Aparat Jangan Sampai Sasar Masyarakat Sipil
"TO yang akan dikejar itu disesuaikan dengan perencanaan awal," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengumumkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua sebagai organisasi teroris.
Mahfud MD mengatakan keputusan pemerintah tersebut sejalan dengan pandangan yang dikemukakan oleh Ketua MPR, pimpinan BIN, pimpinan Polri, dan pimpinan TNI.