Empat Hal Ini Jadi Alasan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Mendukung Segera Digelarnya PTM di Sekolah

Mulai dari sarana prasarana penunjang yang menggunakan protokol kesehatan hingga melihat kondisi peningkatan penyebaran Covid-19.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Warta Kota
Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN Holik Qodratullah mengatakan dirinya mendukung segera digelarnya belajar tatap muka di sekolah awal Juli 2021 nanti. 

WARTAKOTALIVE.COM, CIKARANG --- Rencana Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 atau tahun ajaran baru 2021/2022 didukung penuh oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, BN Holik Qodratullah.

Holik mengatakan dirinya mendukung segera digelarnya belajar tatap muka di sekolah.

Sebab, kecenderungan anak-anak mulai bosan dengan sistem pembelajaran online dan justru lebih banyak bermain handphone jika belajar di rumah.

"Ya saya pikir ada suatu anjuran yang dimungkinkan tatap muka dan gugus tugas memperbolehkan ya memang baik juga. Anak-anak kita di rumah kecenderungannya main HP terus ya kan," kata Holik, belum lama ini.

Dia menuturkan ada rasa anak-anak sekolah ini ingin berinterkasi secara langsung oleh guru dan teman-temannya.

Apalagi, tingkat efektifitas belajar online tidak maksimal.

Banyak sekali siswa yang sulit menyerap pelajaran melalui online ini.

"Anak-anak kita ada rasa ingin cobalah bergaul dan berinterkasi satu sama lain. Terus juga sepertinya kurang maksimal belajarnya," imbuh dia.

Meski demikian, Holik meminta agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini dipersiapkan dengan matang.

Mulai dari sarana prasarana penunjang yang menggunakan protokol kesehatan hingga melihat kondisi peningkatan penyebaran Covid-19.

Ditegaskannya, apabila kondisinya tidak memungkinkan karena situasi tingkat penyebarannya kembali tinggi, lebih baik ditunda dahulu.

"Kalau faktanya belum bisa dimungkinkan saya pikir kenapa tidak juga untuk engga digelar dulu," ucapnya.

Untuk itu, dia menyerahkan semua keputusan digelar tidaknya pembelajaran tatap muka kepada Tim Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi.

"Tentu keputusannya berdasarkan dari gugus tugas daerah dengan nanti prinsipnya bisa diikat Forkompinda melakukan rapat koordinasi dalam kebijakan soal pembelajaran tatap muka ini," tandasnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan sebanyak 15.328 tenaga pendidik sudah divaksin Covid-19.

Jumlah itu sudah mendekat target vaksinasi seluruh tenaga pendidik sebanyak 18.000.

Vaksinasi terhadap tenaga pendidik itu dalam rangka persiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka pada Juli 2021.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved