Berita Nasional
Tips Melindungi Data KTP Elektronik Agar Tidak Jadi Korban Kartu Kredit dan Pinjaman Online
Sepertinya penjualan data Kartu Tanda Penduduk (KTP) benar terjadi dan menjadi viral di media sosial. Apa penyebabnya?
Tak disangka, unggahan akun M. Iqbal Nur Fahmi Al. tersebut mendapat banyak respon dari pengguna Facebook lain yang mengaku punya banyak data NIK dan KK.
"Ternyata ada ya yang memperjual belikan data NIK + KK. Dan parahnya lagi ada yang punya sampe jutaan data. Gila gila gila," TULIS AKUN @hendralm dalam cuitannya.
"Dan bahkan ada yang punya 1000 data KTP + Selfie.....kok bisa ya?," ujar @hendralm dalam cuitan selanjutnya.
• Disdukcapil Kota Bekasi Musnahkan 25.653 Keping e-KTP Invalid
Menanggapi viralnya kabar jual-beli data NIK dan KK tersebut, Polda Metro Jaya pun akhirnya angkat bicara.
Dikutip GridHot.ID dari Tribrata, Polda Metro Jaya mengaku akan turun tangan menyelidiki jual-beli data tersebut.

“Akan kita selidiki dan proses,” jelas Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu, Sabtu (27/07/19).
AKBP Roberto Pasaribu menjelaskan bahwa sindikat jual-beli data kependudukan di media sosial bukan hal baru.
Sindikat ini sudah lama melakukan aktivitas tersebut.
Data tersebut diperjualbelikan secara ilegal di internet, beberapa di antaranya dilakukan secara terselubung.
Jual-beli data ini biasanya dilakukan oleh sindikat pelaku kejahatan.
• Penampilan Siswa SMA Ini Outfitnya Capai Rp 100 Juta, Wah Nyaingin Hotman Paris Nih
Sebelumnya Polisi pernah mengungkap adanya pelaku jual-beli data melalui internet.
Para pelaku berkaitan dengan asuransi atau perbankan.
“Biasanya dilakukan marketing-marketing asuransi,” terang Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.(*)
Penjualan Blanko e-KTP di Pasar Pramuka dan Tokopedia dan Fakta-faktanya
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai, praktik jual beli maupun pemalsuan Kartu Tanda Penduduk elektronik ( e-KTP) perlu diusut sampai tuntas.