Berita Jakarta

Viral Bocah 4 Tahun Diserang Monyet Liar di Palmerah, Mendapat 22 Jahitan di Kepala

Seorang bocah berusia 4 tahun menjadi korban penyerangan monyet ganas yang berkeliaran di RW15 Palmerah

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
istimewa
Rekaman CCTV penyerangan monyet ganas serang bocah 4 tahun di Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (22/4/2021) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA  - Seorang bocah berusia 4 tahun menjadi korban penyerangan monyet ganas yang berkeliaran di RW15 Palmerah, Palmerah, Jakarta Barat.

Peristiwa penyerangan monyet ganas itu terekam CCTV dan viral di media sosial pada Kamis (22/4/2021).

Pada video, terlihat seorang anak Balita tengah bermain bersama teman-temannya di sebuah gang.

Tanpa diduga-duga, seekor monyet liar menyerangnya dari belakang dan mengigit kepala bocah tersebut.

Baca juga: Gokil! Elon Musk Buat Eksperimen, Bikin Seekor Monyet Bisa Bermain Game usai Tanamkan Chip di Otak

Baca juga: Youtuber Rian Mardiansyah Dalam Masalah Besar, Ia Bakal Dipolisikan terkait Dugaan Menyiksa Monyet

Bocah yang diketahui bernama Wirda itu sempat melawan saat digigit monyet.

Namun upaya itu gagal lantaran tubuh monyet yang hampir sebesar tubuhnya itu memiliki tenaga lebih besar.

Teman-teman sebaya Wirda sendiri kabur ketakutan hingga seorang pria yang masih memakai helm mendekat ke korban dan mengusir monyet tersebut.

Saat monyet hendak melawan, pria itu segera melemparkan helm ke arah monyet sehingga monyet kabur.

Anak itupun masih dapat bangkit dan diantarkan ke rumahnya oleh pria berhelm itu.

Orang tua korban, Rukoyah (34) membenarkan peristiwa tersebut.

Baca juga: Damkar Kota Tangsel Kewalahan Evakuasi Monyet Liar di Perumahan Puspiptek, Minta Warga Lakukan ini

Baca juga: Monyet Liar kerap Serang Warga Perumahan Puspiptek, dalam Sepekan 3 Orang Diserang

Rukoyah mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi Kamis (22/4/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu Rukoyah tengah membimbing anak pertamanya belajar online. Sementara anak keduanya bermain di dekat rumah bersama-teman sebayanya.

Jarak dari rumah dan tempat kejadian perkara (TKP) penyerangan monyet kurang dari 50 meter.

"Saat bermain itulah anak saya diserang monyet," jelasnya ditemui di rumahnya di RT1 RW15 Palmerah, Jakarta Barat Jumat (23/4/2021).

Rukoyah sendiri tidak tahu kronologi persis penyerangan monyet tersebut.

Tiba-tiba Rukoyah yang tengah membimbing belajar online dipanggil tetangganya dan mengabarkan bahwa anak keduanya digigit monyet.

"Kepala anak saya sudah berlumuran darah. Kemudian saya coba bawa ke klinik terdekat dulu," terangnya.

Namun sayangnya klinik tidak dapat menangani karena tidak memiliki suntik rabies sehingga korban dibawa ke rumah sakit.

Pihak keluarga sempat mencari dua rumah sakit untuk memastikan ada suntik rabies.

"Ternyata yang ada hanya di RS Tarakan. Akhirnya ditangani disana dan diberikan suntik rabies," tuturnya.

Akibat penyerangan monyet ganas itu, Wirda harus mendapatkan 22 jahitan pada luka di bagian kepala.

Ia tidak perlu dirawat usai peristiwa tersebut dan diperbolehkan pulang ke rumah.

Saat ini kondisi Wirda berangsur-angsur membaik. 

Penanganan luka akibat gigitan monyet

Jika tergigit hewan yang dicurigai mengalami rabies, maka bekas luka harus segera dicuci dengan air sabun agar lemak yang menyelimuti virus rabies larut sehingga virus mati.

Setelah itu, pasien harus diberi vaksin antirabies (VAR), sekaligus serum anti rabies (SAR). Hal itu untuk mencegah virus yang bergerak cepat menuju pusat saraf, yakni otak.

Gigitan mamalia seperti gigitan monyet masih bisa menyebabkan terjadinya rabies. 

Rabies ini sendiri merupakan penyakit yang terjadi karena infeksi oleh virus RNA dari genus Lyssavirus, famili Rhabdoviridae, virus ini menular dan sangat ganas yang ditularkan melalaui hewan tertentu.

Rabies dapat menginfeksi manusia melalui jilatan atau gigitan juga cakaran hewan yang terjangkit rabies seperti anjing (penyebab tersering, hampir 98% kasus), kucing, kera, musang, serigala, rakun, kelelawar (biasanya virus masuk melalui luka yang diakibatkan oleh hewan terjangkit rabies ini).

Jika tidak ada luka akibat gigitan hewan ini, biasanya kasus infeksi rabies jarang terjadi atau kecil kemungkinan kejadiannya, terutama jika hewan yang mengigit sudah mendapatkan vaksinasi sebelumnya.

Infeksi ini nantinya  akan menyerang sistem saraf pusat manusia dan mamalia.

Sulit mengetahui pasca gigitan apakah kita akan mengalami infeksi rabies atau tidak, dikarenakan masa inkubasi hingga terjadi gejala pada infeksi rabies ini cukup lama.

Masa inkubasi virus rabies hingga menimbulkan gejala sangat bervariasi, mulai dari 7 hari sampai lebih dari 1 tahun, rata-rata 1-2 bulan, tergantung jumlah virus yang masuk, berat dan luasnya kerusakan jaringan tempat gigitan, jauh dekatnya lokasi gigitan ke sistem saraf pusat, persarafan pada daerah luka gigitan dan sistem kekebalan tubuh. (alodokter) 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved