Wawancara Eksklusif

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar: Selama Pandemi 26 Pabrik Tutup, 31.000 Karyawan Kena PHK (1)

Total tahun 2020 itu ada 26 pabrik yang tutup dan 31.000 karyawan yang terkena PHK. Lalu kurang lebih 9.000 (karyawan) yang dirumahkan.

Editor: Suprapto
Warta Kota/Andika Panduwinata
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pada tahun 2020 total ada 26 pabrik yang tutup di Kabupaten Tangerang. Sebanyak 31.000 karyawan terkena PHK dan kurang lebih 9.000 karyawan dirumahkan. Akibatnya, laju pengangguran terbuka di Kabupaten Tangerang naik, dari sebelumnya di angka 9,26 persen di 2019, di 2020 melonjak menjadi 13,68 persen. 

Ya, ditambah lagi dengan anak-anak lulusan SMA dan SMK lulusan di tahun 2020.

Informasi harus saya sampaikan. Kabupaten itu merupakan magnet urbanisasi dari seluruh wilayah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Di sini budaya dari Aceh sampai orang Papua ada, tinggal di Kabupaten Tangerang untuk mencari kehidupan karena daerah industri.

Yang tidak bisa masuk ke Jakarta, tidak mendapatkan pekerjaan di Jakarta, akhirnya mengadu nasib ke Kabupaten Tangerang. Inilah yang menjadi tantangan kami di tahun 2020 dan 2021. 

Pak Bupati tadi menyebut 26 pabrik tutup dan seterusnya. Ini kan berarti menimbulkan persoalan baru tingkat kriminalitas meningkat, pertumbuhan ekonomi melambat? Bagaimana prediksi 2021?

Kami dari hampir 6 persen di (tahun) 2019 menjadi minus 3,7 persen kemarin 2020 (pertumbuhan). 2021 ini kami proyeksikan mungkin bisa tumbuh di kisaran 2 persen.

Plus tapi itu harus ekstra kerja keras karena melihat triwulan pertama ini masih sangat lesu.

Masih soal dampak PHK, kita ini kan mau Lebaran. Apa program dari Pak Bupati terutama tidak adanya PHK menjelang lebaran?

Kami sudah rapat di lembaga tripartit Kabupaten Tangerang. Lembaga ini wadah dan jembatan bagi pengusaha, industri, dan pabrik dengan para serikat buruh.

Nah agar menemukan titik ekuilibrium di setiap industri karena di setiap pabrik dan industri pasti kondisinya berbeda.

Barusan juga ada dua pabrik yang satu 1.200, yang satu ada 200 bermasalah pabriknya dan itu sedang kami mediasikan.

Mudah-mudahan menjelang Idul Fitri sudah ada kejelasan. Ini salah satu upaya agar pemerintah hadir di tengah masyarakat.

Di tahun 2020 kemarin pun kami sudah memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin, baru tadi (sebelum wawancara--red) yang terdampak PHK.

Juga bantuan melalui sistem yang kami desain yaitu di Bappeda yaitu Sibamas (Sistem bantuan masyarakat) untuk kegiatan usaha dan wirausaha mereka.

Itu semacam modal kerja dan diperuntukkan bagi yang terkena PHK. Kalau mereka ada yang enggak pulang kampung, mereka mau bikin unit usaha kami siapkan program Sibamas itu.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved