Hari Kartini
Sisi Lain RA Kartini yang Tidak Diketahui Banyak Orang Saat Berguru dengan Kiai Sholeh Darat
Kartini kecil sangat cerdas ketika belajar mengaji dengan Kiai Sholeh Darat, dia minta ditafsirkan dalam bahasa Jawa
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ada sisi lain dari Raden Ajeng Kartini yang tidak diketahui orang banyak, selain kumpulan surat di buku Habis Gelap Terbitlah Terang.
Kartini kecil pada saat usia 13 tahun diajarkan mengaji oleh seorang Kiai asal Semarang.
Adalah Kiai Sholeh Darat mengajarkan Kartini kecil mengaji Alquran sambil memberikan tafsir dalam bahasa Jawa.
Tak disangka dengan diajarkan tafsir dalam bahasa Jawa, Kartini ingin 30 juz itu ditafsirkan semua ke dalam bahasa Jawa.
Seperti tertulis dalam salah satu suratnya, Kartini pernah "mengeluhkan" tentang suatu pembelajaran, di mana ia diajari Al Quran tetapi hanya disuruh membaca tanpa tahu isi kandungannya.
Baca juga: Hari Kartini, Krisdayanti, Amanda Manopo hingga Lyodra Ginting Raih Indonesia’s Beautiful Women

Hal itu dituturkan oleh Kyai Achmad Chalwani dalam video yang dimuat NU Online di akun instagram.
Kyai Achmad Chalwani merupakan pendiri STAI An Nawawi di Purworejo.
Dalam video tersebut, Kyai Achmad mengatakan betapa cerdasnya Kartini kecil saat itu karena meminta Kiai Sholeh menafsirkan Alquran dalam bahasa Jawa.
Baca juga: Lirik Lagu Ibu Kita Kartini dan Chordnya, WR Supratman Sempat Mengubah Bait Aslinya
Baca juga: 6 Fakta Buku Habis Gelap Terbitlah Terang Kumpulan Surat RA Kartini untuk Emansipasi Wanita
Kiai Sholeh Darat - yang juga merupakan guru KH Hasyim Asyari ini - membuat RA Kartini terpesona.
Beliau menjelaskan isi kandungan Al Quran yang belum ia ketahui sebelumnya.
Lalu, Kartini mengusulkan untuk menafsiri kitab suci umat Islam ini ke dalam bahasa Jawa.
Pernah ada dialog antara kita Kartini dengan Kiai Sholeh, waktu diajarkan tafsir bahasa jawa.
Kartini punya usul kepada Kiai Sholeh
"Kiai saya tadi diajarkan tafsir Alquran memakai bahasa Jawa hati saya tentram, tolong Kiai tafsirkan Alquran seluruhnya ke dalam bahasa Jawa agar untuk pegangan teman-teman saya Putri Putri Jawa."
Kenapa waktu itu Kartini tidak mengatakan Putri Indonesia karena zaman Kartini nama Indonesia belum lahir.