Larangan Mudik
Jelang Larangan Mudik, Sejumlah PO Bus di Ciputat Kompak Naikkan Tarif
Jelang Larangan Mudik, Sejumlah PO Bus di Ciputat Kompak Naikkan Tarif. Simak selengkapnya di dalam berita ini.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG SELATAN - Sejumlah Perusahaan Otobus (PO) kompak menaikkan tarif ongkos perjalanan untuk ke sejumlah rute di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Seperti yang dilakukan beberapa PO Bus di Terminal Bayangan Ciputat yang berada di Jalan Otista Raya. Beberapa PO mulai menaikkan harga jual tiket bus sebelum larangan mudik diberlakukan.
Kenaikan tarif ongkos itu kompak dilakukan PO Bus sebagai jurus terakhir untuk mendulang keuntungan sebelum tanggal pelarangan mudik 6 - 17 Mei 2021. Mereka menaikkan tarif ongkos mulai 20 Persen hingga 50 Persen lantaran perusahaan mesti tutup total agar tak dikenakan sanksi.
Salah seorang agen tiket Bus PO Prima Jasa Ciputat, Larno mengatakan kenaikan harga tiket ini sudah lazim jelang lebaran. Terlebih dengan dilarangnya mudik, otomatis biaya operasional akan naik sehingga menaikkan ongkos menjadi satu-satunya cara yang efektif.
Baca juga: BMKG Ungkap Sumber Gempa Nias di Zona Subduksi, Tidak Kalah Bahaya dari Megathurst
"Terpaksa harus naik. Karena gak ketutup jika pakai tarif normal, kasihan karyawan dan sopir. Dari PO ada kenaikkan 25 Persen hingga 40 Persen tergantung jurusan dan kelas busnya," kata Larno saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (20/4/2021).
Larno menambahkan bila kenaikkan ongkos ini dilakukan sesuai izin dari pemerintah. Sehingga pihaknya tak khawatir dikenakan sanksi apabila menaikkan tarif di atas harga wajar.
Namun karena sekarang mudik lebaran dilarang operator bus tetap menaikkan tarif untuk menutup biaya operasional dan keperluan lain yang tak mungkin didapat saat momen mudik.
"Kenaikan tarif pastinya sudah ikut regulasi. Jadi kami gak takut kena sanksi karena sudah sesuai aturan Kemenhub. Kenaikkan ini juga demi pelayanan ke penumpang supaya nyaman dengan perjalanan kami," jelas Larno.
Kenaikan tarif bus Prima Jasa Ciputat ini berlaku untuk jurusan Tasikmalaya, Garut, Subang, Cirebon, Indramayu, dan Singaparna. Bahkan, meski tarif naik, penumpang bus itu melonjak hingga 20 persen.
Baca juga: Promo Ramadan dari BreadTalk Mulai dari Aneka Kue hingga Hampers Lebaran
"Kebanyakan penumpang yang naik itu pergi ke jurusan Garut dan Tasik. Beberapa kayak Subang, Cirebon, Indramayu masih normal. Tapi diperkirakan akan terus melonjak sebelum tanggal 6," tutur Larno.
Sementara itu, PO Bus Sinar Jaya wilayah Ciputat juga memberlakukan kenaikan tarif sejak minggu lalu. Seorang agen tiket bernama Yunus mengatakan bahwa pihak PO sengaja menaikkan tarif sebelum laranngan mudik berlaku.
Bahkan, pihak Sinar Jaya wilayah Ciputat memberlakukan kenaikan tarif hingga 50 Persen. Kenaikan itu berlaku untuk beberapa jurusan di antaranya Pemalang, Tegal, Purwokerto, Banjarnegara, dan beberapa kota di Jawa Tengah.
"Sudah naik sejak seminggu terakhir. Karena ini satu-satunya kesempatan untuk dapat untung lebih jelang pelarangan mudik. Sejauh ini baru untuk rute di Jawa Tengah saja yang naik 50 Persen. Rencananya nanti juga ada kenaikan untuk rute lainnya," kata Yunus.
Yunus memprediksi pada periode 30 April-5 Mei yang menjadi puncak tertinggi arus penumpang. Oleh karena itu pihak PO butuh menaikkan harga tarif untuk menutup biaya operasional.
Baca juga: Lee Seung Gi dan Lee Hee Joon Tampilkan Emosi Kuat dalam Drama Korea Mouse
"Saat ini pengusaha bus masih kembang kempis pendapatannya dan mencari segala cara untuk kondisi bertahan karena pandemi. Secara cash flow masih macet bahkan sudah ada beberapa angkutan bus yang mengalami kebangkrutan, jadi kenaikan tarif ini wajar dan penumpang bisa nemaklumi," imbuh Yunus.
Seperti diketahui, penyesuaian harga tiket bus AKAP memang sudah umum dilakukan sebelum pandemi tiap menjelang musim mudik. Terlebih adanya larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 mendatang yang membuat banyak PO Bus ramai-ramai menaikkan tarif untuk mendulang laba.