Berita Jakarta
Terminal Kalideres Bakal Terapkan Tes GeNose kepada Penumpang Bus secara Acak
Terminal Kalideres, Jakarta Barat, mendapat bantuan alat GeNose 19 dari Kementerian Perhubungan.
Penulis: Desy Selviany |
WARTAKOTALIVE.COM, KALIDERES - Terminal Kalideres, Jakarta Barat, mendapat bantuan alat GeNose 19 dari Kementerian Perhubungan untuk mengecek kesehatan para penumpang bus.
Layanan GeNose akan diterapkan kepada penumpang secara acak di Terminal Kalideres.
Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres, Revi Zulkarnaen mengatakan, alat pendeteksi Covid-19 itu bakal mulai digunaka Senin (19/4/2021) atau Selasa (20/4/2021).
"Penggunaannya nanti dilakukan secara random atau acak kepada calon penumpang," ujar Revi seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (18/4/2021).
Baca juga: VIDEO Jelang Ramadan Terminal Kalideres di Penuhi Pemudik
Baca juga: Penjual Tiket Bus di Terminal Kalideres Pilih Pembatasan Jumlah Penumpang
Saat ini, Terminal Kalideres masih menyiapkan tempat untuk alat penggunaan alat tersebut.
Pasalnya, alat pemeriksaan kesehatan besutan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu tidak bisa terkena polusi udara.
Revi mengatakan, alat GeNose itu merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan.
Sambil menunggu pengaplikasian GeNose terhadap penumpang, Terminal Kalideres masih menerapkan aplikasi JAKI kepada para calon penumpang yang menuju antar kota antar provinsi.
Aplikasi JAKI tersebut dapat diakses menggunakan smartphone berbasis android.
Jika calon penumpang tidak memiliki smartphone, maka pihak terminal akan membantu penumpang untuk mengakses aplikasi JAKI tersebut.
Baca juga: Terminal Kalideres Buat Catatan Penting untuk Mudik di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: Pemerintah Perbolehkan Mudik Lebaran Tahun Ini, Terminal Kalideres Bersiap Sambut Idul Fitri 2021
Lewat aplikasi itu, data rekam jejak kerentanan penumpang terhadap penularan Covid-19 akan terlihat.
Di aplikasi itu terdapat tiga kategori kesehatan yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Penumpang yang diperbolehkan berangkat yakni penumpang dalam kondisi kesehatan dengan kategori tinggi dan sedang.
"Apabila berada pada kategori rendah, calon penumpang direkomendasikan mengecek kesehatannya ke dokter," ujar Rafi.