Bulan Suci Ramadan
Saat Azan Imsak Apakah Sahur Masih Boleh Dilanjutkan? Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Seringkali waktu Imsak orang masih meneruskan sahur. Padahal Imsak penanda untuk berhenti makan dan minum.
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
Makanya sejak zaman Nabi Muhammad SAW ada dua adzan.
Adzan pertama itu Bilal, setelah itu Abdullah Bin Masud (salah satu pelayan Nabi Muhammad SAW) akan diminta membaca 50 ayat Alquran maka orang pun sudah tahu sebentar lagi akan fajar.
Percepat makannya sebentar lagi fajar tiba.
Lalu setelah Abdulah Bin Masud selesai baca 50 ayat, lalu Abdullah bin Ummi Maktum radhiallahu ‘anhu pun adzan yang kedua itu menandakan Imsak supaya lekas berhenti makan dan minum.
"Saya nggak mengerti di sini kok imsak sebelum subuh," pungkas Ustadz Adi Hidayat.
Imsak lebih pada kehati-hatian
Di beberapa daerah di Indonesia suara keras kata-kata tersebut hingga kini masih terdengar beberapa saat sebelum azan subuh dari masjid-masjid dan mushala-mushala sebagai pengingat telah datang waktunya imsak, waktu menahan diri dari berbagai hal yang bisa membatalkan puasa, khususnya makan dan minum.
Dan masyarakat maklum, bila telah terdengar kata “imsak” dikumandangkan mereka serta merta menghentikan aktivitas makan dan minum yang terangkai dalam kegiatan sahur.
Memang demikian adanya. Sebagian masyarakat Muslim memahami bahwa datangnya waktu imsak adalah awal dimulainya ibadah puasa.
Baca juga: Apakah Setelah Shalat Tarawih dan Witir Masih Boleh Tahajud? Begini Penjelasannya
Pada saat itu segala kegiatan makan minum dan lainnya yang membatalkan puasa harus disudahi hingga datangnya waktu maghrib di sore hari.
Namun demikian sebagian masyarakat Muslim juga bertanya-tanya, benarkah waktu imsak sebagai tanda dimulainya puasa?
Lalu bagaimana sesungguhnya fiqih mengatur awal dimulainya ibadah yang termasuk salah satu rukun Islam ini? Benarkah imsak menjadi waktu awal dimulainya seseorang menahan lapar dan dahaga?
Bila mencermati beberapa penjelasan para ulama dalam berbagai kitabnya akan bisa dengan mudah diambil satu kesimpulan kapan sesungguhnya ibadah puasa itu dimulai dan apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan waktu imsak.
Imam Al-Mawardi di dalam kitab Iqna’-nya menuturkan:
وزمان الصّيام من طُلُوع الْفجْر الثَّانِي إِلَى غرُوب الشَّمْس لَكِن عَلَيْهِ تَقْدِيم الامساك يَسِيرا قبل طُلُوع الْفجْر وَتَأْخِير (الْفطر) يَسِيرا بعد غرُوب الشَّمْس ليصير مُسْتَوْفيا لامساكمَا بَينهمَا