Vaksinasi Covid19
Program Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bekasi Tetap Berjalan Selama Bulan Suci Ramadan 1442 H/2021
Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan program vaksinasi Covid-19 ini tetap berjalan selama Bulan Suci Ramadan 1442 H/2021.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan program vaksinasi Covid-19 ini tetap berjalan selama Bulan Suci Ramadan 1442 H/2021.
Diketahui, vaksinasi Covid-19 yang dilakukan, menjadi upaya dalam memutus mata rantai Covid- 19 di wilayah Kabupaten Bekasi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, saat ini vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bekasi sudah menyentuh angka 83 ribu.
“Sasaran yang sudah divaksin dilaporan lebih kurang 83 ribuan untuk dosis satu. Dosis ke 2 masih di angka 49 ribu,” ujar Sri Enny Mainiarti, Kamis (15/4/2021).
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 14 April 2021: Suntikan Pertama 10.477.506, Dosis Kedua 5.568.857
Baca juga: Sepanjang Ramadan, Layanan Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kecamatan se-Jakarta Utara Dibuka 24 Jam
Baca juga: Begini Proses Vaksinasi Covid-19 Pakai Vaksin Nusantara, 40 Anggota DPR Ikutan
Jumlah tersebut terdiri dari tenaga kesehatan, pegawai di bidang kesehatan, pelayan publik baik itu seperti ASN, TNI, kepolisian, kejaksaan, pengadilan negeri dan lainya.
Lalu, kata Sri Enny Mainiarti kalangan lanjut usia, guru dan lainnya yang masuk kategori tahap kedua penerimaan vaksin.
“Kegiatan vaksinasi tetap dilaksanakan di bulan puasa ini, melihat jadwal dari faskes masing- masing"
"Juga, faskes yang mendapatkan distribusi vaksin tetap melaksanakan sesuai alokasi yang diberikan,” terangnya.
Sri Enny menuturkan, vaksinasi Covid-19 massal tetap dilakukan selama Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah guna mengejar program akselerasi vaksinasi kepada pelayan publik di wilayah itu.
"Sesuai Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 terkait hukum vaksin Covid-19 saat berpuasa kami tetap melanjutkan program akselerasi vaksin di Kabupaten Bekasi," kata dia.
Sri Enny mengatakan berdasarkan pedoman, vaksinasi Covid-19 boleh dilakukan bagi umat Islam yang sedang berpuasa dan vaksinasi Covid-19 ini tidak membatalkan puasa.
Ia mengimbau selama Bulan Suci Ramadan, umat Islam yang akan divaksinasi perlu menjaga kesehatan dengan istirahat cukup.
Selain itu, sahur dengan makan makanan bergizi seimbang demi menjaga kondisi saat divaksin.
"Vaksinasi Covid-19 saat orang-orang tengah puasa di Bulan Ramadan diperbolehkan"
"Hal tersebut didasari pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 13 tahun 2021 tentang hukum vaksinasi Covid-19 pada saat berpuasa," paparnya.
Update Vaksinasi Covid-19 RI 14 April 2021
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 10.477.506 (25,66%) penduduk hingga Rabu (14/4/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 5.568.857 (11,27%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 12 April 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 393.290 (25.8%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 260.048 (8.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 174.457 (8.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 142.805 (12.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 65.701 (3.5%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 60.713 (4.4%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 45.333 (2.3%)
BALI
Jumlah Kasus: 41.903 (2.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 37.141 (3.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 35.716 (0.9%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 33.126 (3.6%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 30.479 (2.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 28.220 (3.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 20.052 (2.2%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 18.566 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 18.354 (1.1%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 15.430 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 14.578 (0.5%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 12.842 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 11.579 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 11.398 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 10.373 (0.1%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.319 (1.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 10.106 (1.8%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 9.867 (1.0%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 9.586 (1.0%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 8.543 (1.0%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 7.435 (0.9%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 6.645 (0.3%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 6.413 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 5.801 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.390 (0.2%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.258 (0.7%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 4.357 (0.5%)
(Wartakotalive.com/MAZ/PEN)