Masuk Zona Merah Covid-19 Nasional, Pemkot Tangsel Sebut Angka Kematian Infeksi Covid-19 Menurun
Meski masuk Zona Merah Covid-19 Nasional, Pemkot Tangerang Selatan mengklaim pihaknya berhasil menekan angka kematian infeksi covid-19 di wilayahnya.
WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) klaim pihaknya berhasil menekan angka kematian infeksi covid-19 di wilayahnya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat ditemui di Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangsel.
Menurutnya angka kematian akibat infeksi covid-19 terus menurun sejak beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Jumlah Pasien Turun Drastis, Nakes RS Darurat Covid Wisma Atlet Refreshing ke Dunia Fantasi
"Angkanya sampai dengan terakhir ini saya ingin sampaikan bahwa per bulan April sampai dengan hari ini itu 20 yang meninggal. Tapi bulan Maret yang lalu 81 kalau dikaitkan dengan pertengahan Maret bulan lalu ini sudah 40, sekarang 20 kondisinya semakin bagus," kata Ben di RLC Kota Tangsel, Serpong, Senin (11/4/2021).
"Pada bulan Februari kemarin, 105 yg meninggal turun dibanding bulan Januari 157. Jadi terus turun angkanya, dan mudah-mudahan di bulan ini tidak ada lagi penambahan tapi hari ini dilaporkan ada 3 yang meninggal," lanjutnya.
Ben menuturkan faktor menurunnya angka kematian akibat infeksi covid-19 sejak Pemkot Tangsel memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang hingga saat ini diberlakukan pihaknya.
Baca juga: Masih Ada 9.000 Guru dan Tenaga Pendidik Belum Divaksin Covid-19 di Kota Tangerang Selatan
Pasalnya PPKM dinilai mampu menibgkatkan kepatuhan masyarakat akan penerapan protokol kesehatan covid-19 dalam setiap aktifitasnya.
"Kemudian juga capaian kepatuhan PPKM Tangerang Selatan itu kurang lebih 87,6 persen, ini juga mengalami peningkatan setelah sebelumnya diangka kurang lebih 85,2 persen sekarang 87,6 persen," jelas Ben.
"Jadi angka-angka ini menunjukan penanganan covid di Tangerang Selatan efektif, PPKM Mikro efektif tapi tetap kita akan memintakan kepada RT/RW untuk terus melakukan pemantauan mempertahankan dalam zona hijau," tuturnya.
Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Undur Jam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Bulan Ramadan
Zona merah
Sebelumnya diwartakan, wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali masuk dalam kategori zona merah peta risiko kasus penyebaran dan penularan infeksi covid-19.
Hal tersebut didapat Wartakotalive.com melalui laman https://covid19.go.id/peta-risiko yang dipublikasikan Satgas Covid-19 Nasional pada Rabu, 7 April 2021 sekitar pukul 17.20 WIB.
Dalam penulusran laman tersebut terdapat 10 wilayah kabupaten atau kota yang terkategori sebagai zona merah risiko penularan dan penyebaran kasus infeksi covid-19.
Ke-10 wilayah tersebut yakni Provinsi Nusa Tenggara barat; Kota Mataram, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Belitung, Provinsi Kalimantan Tengah; Barito Timur, Kota Palangkaraya, Kapuas, Provinsi Kalimantan Selatan; Tanah Laut, Provinsi Banten; Kota Tangsel, Provinsi Bali; Badung, Gianyar, Buleleng.
Sementara data tersebut berbeda dengan data yang dipublikasikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten terkait peta sebaran covid-19 di wilayahnya.
Pasalnya, wilayah Kota Tangsel terkategori sebagai zona oranye peta risiko covid-19 yang diunggah Dinkes Provinsi Banten pada 6 April 2021 kemarin.
Dari data tersebut berdasarkan catatan kasus infrksi covid-19 yang terjadi di wilayah Kota Tangsel sebanyak 10.150 kasus dengan rincian 9.247 sembuh, 531 dirawat, dan 372 meninggal dunia.
Terus bertambah
Sementara itu jumlah pasien Virus Corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 4.860 orang, per Rabu (7/4/2021).
Sehingga, hari ini total ada 1.547.376 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 5.769 orang, sehingga total pasien sembuh ada 1.391.742 orang.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Bertambah Jadi 10, Bali dan Kalteng Terbanyak
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 87 orang, sehingga total ada 42.064 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 5 April 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 386.989 (25.8%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 253.455 (8.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 170.684 (8.4%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 140.782 (12.7%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 64.497 (3.5%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 59.875 (4.4%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 44.184 (2.3%)
BALI
Jumlah Kasus: 40.608 (2.8%)
RIAU
Jumlah Kasus: 35.572 (3.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 34.278 (0.9%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 32.206 (3.6%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 29.024 (2.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 27.695 (3.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 19.698 (2.2%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 18.069 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 17.695 (1.1%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 15.387 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 14.234 (0.5%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 12.642 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 11.351 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 11.282 (0.2%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.283 (1.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 9.933 (1.8%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 9.755 (0.1%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 9.698 (1.0%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 9.358 (1.0%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 8.406 (1.0%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 7.375 (0.9%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 6.405 (0.3%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 6.091 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 5.549 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.373 (0.2%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 5.202 (0.7%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 4.332 (0.5%).