Kabar Duka

Encu Subekti Meninggal Dunia, Jurnalis Senior yang Akhir Hayatnya Berbakti untuk Pendidikan Wartawan

Encub Subekti, wartawan senior, meninggal dunia. Encub Subekti bin Sarbini dimakamkan TPU Kompleks Astek, Serpong, Banten, Minggu (11/4/2021).

Editor: Suprapto
Marah Sakti Siregar
Encub Subekti, wartawan senior, meninggal dunia. Encub Subekti bin Sarbini dimakamkan TPU Kompleks Astek, Serpong, Banten, Minggu (11/4/2021). 

Di sinilah saya kembali meminta tolong Pak Bekti lagi untuk “menghubungi dan mengkondisikan” para pemegang saham inti Pos Kota Group.

Dari situlah saya akhirnya bertemu dengan dua tokoh Pos Kota Group, Harmoko dan Tahar, serta beberapa pemegang saham Pos Kota Group lainnya. Rupanya Pak Bekti lumayan dikenal dan dipercaya di lingkungan group perusahaan pers yang sangat terkenal itu.

Pihak Pos Kota Group meminta “kerja sama” itu termasuk penanganan percetakan milik mereka di Cikarang. Lagi-lagi saya setuju saja. Lalu lahirklah MoU antara saya dengan Pihak Pos Kota Group yang diwakili Pak Harmoko dan Pak Tahar.

Kedua tokoh Pos Kota inilah yang membubuhkan tanda tangannya di atas kertas MoU.

Pak Bektilah yang berperan banyak membantu saya menyakinkan kepada Harmoko dan Tahar serta pemegang saham Pos Kota lainnya.

Untuk urusan percetakan di Cikarang, kami ingin audit yang tuntas dan objektif. Maka kami menyewa konsultan dari Kanada, dengan standar bayaran dolar AS.

Kami ingin pemeriksaan berlangasung profesional. Datanglah bule ahli Kanada itu ke Indonesia dan memeriksa percetakan di Cikarang, Bekasi.

Ketika pertama kali konsultan dari Kanada bekerja, Pak Bekti dan saya ikut meninjau ke percetakan di Cikarang.

Betapa kagetnya kami, konsultan itu memulai kerjanya bukan dari memeriksa mesin, tetapi justeru dari hilirnya: kemana pembuanga limbah percetakan?

Setelah itu barulah ke bagian hulunya, memeriksa besi-besi mesin dan mesinnya sendiri. Kesimpilan mereka : kami tak direkomendasi mengambil alih percetakan ini sebagai mesin percetakan.

Mulai dari sana negosisasi dengan Pos Kota Group tersendat, dan akhirnya tak jadi dilaksanakan tanpa pembatalan.

Hasil ini saat itu telah saya sampaikan juga kepada pihak BNI. Setelah itu saya tak tahu lagi bagaimana kelanjutannya penanganan Pos Kota Group di BNI, sampai saya mendengar kabar Pak Tahar wafat dan ada lapor melapor ke polisi antara anggota dan pengurus koperasi karyawan Pos Kota sebagai salah satu pemegang saham Pos Kota Group.

Kisah Tangga “Langka”

Persahabatan saya dengan Pak Bekti juga tentu menembus batas-batas pribadi. Dia sering bercerita tentang asal daerahnya di Cirebon. Saya ceritakan kepadanya, ketika saya pertama ke Cirebon naik kereta, waktu kereta berhenti dan saya mau turun memakai tangga.

Di tempat turun, saya diberitahu petugas di stasion Cirebon, tangga kereta api itu “langka.” Saya pikir kata “langka” artinya sama dengan bahasa Indoensia, yaitu “jarang,” rupanya maknanya berbeda.

Kata “langka” di Cirebon artinya “tidak ada.” Pak Bekti seperti biasa, mendengar cerita saya dengan tersenyum-senyum.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved