Ramadan

BMKG Tetapkan 34 Lokasi Pemantauan Hilal untuk Bantu Menentukan Awal Ramadan 2021

Untuk memastikan awal Ramadan 1442 Hijriah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut serta membantu memantau pergerakan hilal

Editor: Murtopo
Warta Kota
Pemantauan hilal di Kantor Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (3/6) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

WARTAKOTALIVE.COM.COM, JAKARTA - BMKG sebagai institusi pemerintah berdasarkan UU No 31 Tahun 2009 tentang MKG memiliki tugas dan fungsi yang salah satunya adalah memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah, termasuk bulan Ramadan.

Untuk memastikan awal Ramadan 1442 Hijriah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut serta membantu memantau pergerakan hilal atau bulan sebagai penandanya masuknya bulan puasa.

BMKG telah menetapkan 34 titik lokasi untuk melihat hilal sebagai penentu awal bulan Ramadan 1442 H.

Pemantauan hilal akan dilakukan di masing-masing Ibu Kota 34 Provinsi di Indonesia.

Baca juga: Apa Pengertian dan Penetapan Hilal Bulan Suci Ramadan Menurut Ketentuan Islam? Berikut Penjelasannya

Sementara hasil ruyatul hilal akan diumumkan melalui sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 H oleh Kementerian Agama yang akan digelar besok, Senin (12/4/2021). 

Pemerintah menggunakan metode ruyatul hilal atau memantau langsung pergerakan bulan di beberapa titik strategis dan memiliki ketinggian dan visibilitas yang memungkinkan untuk melakukan pantauan hilal.

Peristiwa konjungsi geosentrik atau konjungsi itjima' diprediksi terjadi pada hari Senin, 12 April 2021 pukul 09.30 WIB atau pukul 10.30 WITA atau pukul 11.30 WIT.

Baca juga: Sambut Ramadan, Masjid Raya KH Hasyim Asyari Ditunjuk Jadi Lokasi Pemantauan Hilal di Ibu Kota

Fenomena alam itu terjadi saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 22, 412 derajat.

Sementara itu, periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang yaitu 29 hari 16 jam 10 menit.

Lalu waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizontal teramati.

Di wilayah Indonesia tanggal 12 April 2021, waktu Matahari terbenam paling awal pukul 17.37 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah 18.46 WIB di Sabang, Aceh.

Baca juga: DAFTAR Lokasi Pengamatan Hilal Awal Ramadan 1442 H, Sidang Isbat Digelar pada 12 April 2021

"Dengan memerhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 12 April 2021 di wilayah Indonesia," tulis BMKG dalam siaran persnya terkait pemantauan hilal pada 1 April 2021 lalu.

Merujuk pada penjelasan BMKG itu, secara  astronomis rukyatul hilal menjadi penentu awal bulan Ramadan 1442 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 12 April 2021.

Sementara bagi yang menerapkan hisab atau yang sudah menentukan awal ramadhan jauh hari, dalam penentuan awal bulan Ramadan 1442 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 12 April 2021 tersebut.

Baca juga: Ramadan 2021 Boleh Tarawih, Ini Komentar Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto untuk Warga Bogor

BMKG sudah menetapkan kriteria yang masusk kategori hilal untuk awal ramadhan dan syawal.

Bahwa kriteria ketinggian hilal untuk pengamatan di antara 60 derajat Lintang Utara sampai 60 derajat Lintang Selatan saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 12 April 2021.

Artinya, jika pada Senin 12 April besok sudah terlihat bulan dengan kriteria 60 derajat Lintang Utara sampai 60 derajat Lintang Selatan saat Matahari terbenam, maka dapat dipastikan 13 April 2021 adalah 1 Ramadan.

Baca juga: Jelang Ramadan 89 Masjid dan Musala di Jakarta Timur Disemprot Disinfektan

Tinggi hilal sendiri adalah besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan di horizon teramati hingga ke posisi pusat piringan Bulan berada.

Untuk posisi tinggi hilal positif berarti hilal berada di atas horizon pada saat Matahari terbenam.

Sementara tinggi hilal negatif berarti hilal berada di bawah horizon pada saat Matahari terbenam yang artinya akan digenapkan satu hari lagi untuk penanda awal puasa.

Secara umum, hilal di Indonesia biasanya terjadi Matahari terbenam.

Artinya jika demikian pada 12 April 2021 besok hilal berkisar antara 2,62 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan 3,66 derajat di Tua Pejat, Sumatra Barat.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved