Berita Nasional
Bangun Banyak Jalan Tol, Keuangan Waskita Karya Kian Terpuruk, Tanggung Utang hingga Rp89 triliun
Dalam laporan yang dirilis perusahaan, kerugian pada tahun 2020 lalu disebabkan adanya peningkatan beban pinjaman dari investasi jalan tol.
“Penurunan produktifitas secara langsung berdampak pada seluruh kinerja keuangan perusahaan,” kata Destiawan.
Waskita Karya juga mencatatkan beban operasi sebesar Rp 19,87 triliun atau 123 persen dari capaian pendapatan usaha pada periode 2020.
Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan beban bahan baku dan beban overhead akibat pandemi, serta adanya beberapa klasifikasi ulang dalam pos laba rugi.
Selama pandemi Covid-19, Waskita Karya pun harus mengeluarkan biaya tambahan untuk implementasi protokol kesehatan di lingkungan kerja perusahaan.
Meski secara konsolidasi mencatatkan rugi bersih, namun segmen bisnis jasa konstruksi Waskita Karya masih profitable biarpun diterpa pandemi.
Baca juga: Analis Sebut Iklim Main Forex di Indonesia Belum Kondusif, Beda dengan di Luar Negeri
Segmen bisnis jasa konstruksi tercatat menyumbang 90 persen dari total pendapatan Waskita di 2020.
Segmen tersebut mencatatkan pendapatan sebesar Rp 14,5 triliun dengan keuntungan bruto sebesar Rp 1,17 triliun atau rata-rata margin laba bruto sebesar 8 persen.
“Pada lini bisnis konstruksi yang menjadi core compentecy, Waskita masih sangat kuat,” terang Destiawan.
“Ditambah dengan transformasi yang sedang kami lakukan, kedepan kami yakin kami akan jadi lebih efisien sehingga keunggulan kompetitif kami juga meningkat,” sambung Destiawan.
Baca juga: Dikecam Banyak Pihak, Kajian Ramadan di PT Pelni Tidak Jadi Dibatalkan, Kristia Budiyarto Minta Maaf
Jual tol
Dia optimistis divestasi terhadap sejumlah ruas tolnya dapat terlaksana sehingga mampu mengurangi beban utang BUMN karya tersebut.
"Kami optimistis bahwa divestasi ruas tol tersebut dapat terlaksana, dan setelah satu ruas tol telah terealisasi ternyata investor banyak sekali yang ingin mengakuisisi ruas-ruas tol Waskita Karya," ujar Destiawan dilansir dari Antara.
Tahun ini Waskita Karya merencanakan ada 9 ruas tol yang disiapkan untuk divestasi.
Satu ruas tol sudah deal dan sudah dieksekusi oleh Waskita Karya.
Kemudian satu ruas lainnya dalam proses, sedangkan tiga ruas tol dilakukan divestasi dengan pola share swap.