Kriminalitas
Pabrik PT Kahayan Karyacon Milik Istri Bos Kopi Kapal Api Terlantar, Modal Puluhan Miliar Menguap
Pabrik PT Kahayan Karyacon Milik Istri Bos Kopi Kapal Api Kini Terlantarkan, Modal Puluhan Miliar Menguap
“Kami sudah meminta perlindungan pada aparat penegak hukum agar pengecekan pabrik ini berjalan lancar dan disaksikan secara langsung oleh aparat dan perwakilan dari perusahaan juga. Sehingga dengan adanya kehadiran aparat penegak hukum, membuat nyaman semua pihak dalam perusahaan,” katanya.
"Kami menghormati hukum, karena itu ketika aparat penegak hukum menjalankan tugasnya, kami sangat berterimakasih dan terlindungi," tambahnya.
Apalagi, katanya, sejumlah karyawan juga mengharapkan kondisi yang kondusif di areal perusahaan.
Beberapa karyawan bertemu dengan Nico.
Mereka melaporkan bahwa pabrik mulai menghentikan aktivitasnya sejak Desember 2020.
Selain itu, mereka juga mengadu tentang nasib mereka yang saat ini tidak jelas.
“Kami tak menerima gaji lagi sejak enam bulan lalu,” ungkap Nico menirukan keluh kesah seorang karyawan.
Mereka katanya mengatakan tak mendapatkan pemberitahuan apapun mengenai kondisi pabrik dari manajemen perusahaan.
Terkait hal tersebut, Nico pun menyarankan kepada para karyawan meminta kejelasan nasibnya pada para direksi.
“Sebab merekalah yang bertanggungjawab secara penuh pada operasional perusahaan. Bahkan para direksi itu juga harus mempertanggunjawabkan pengelolaan dan keuangan perusahaan kepada pemegang saham mayoritas. Mereka tidak boleh menyimpang dari peraturan atau perundang-undangan,” kata Nico lagi.
Menurut Nico, semua badan hukum seperti PT Kahayan Karyacon bergerak berdasarkan anggaran dasar dan undang-undang.
“Anggaran dasar dan Undang-undang ini menjadi panduan bagi para direksi dalam menggerakkan roda perusahaan. Mereka dapat menjalankan berbagai kegiatan sesuai dengan kapasitasnya, kemudian ada beban tanggungjawab yang tak boleh diabaikan, salah satunya laporan keuangan,” katanya.
Kebohongan Brutal
Chief Executive Officer (CEO) PT Kapal Api Global, Soedomo Mergonoto, merisaukan pemberitaan sejumlah media online lokal di Surabaya dalam memberitakan istrinya, Mimihetty Layani.
Soedomo mengatakan, seharusnya pemberitaan harus berdasarkan fakta dan data yang disertai dengan komfirmasi.