Berita Nasional
Kang Dede Batalkan Ceramah Ketua Komisi Dakwah MUI di Pelni, Fadli Zon:Ada yang Terpapar Islamphobia
Kang Dede juga menegaskan mencopot pejabat yang terlibat dalam kepanitiaan acara ceramah ramadan tersebut dan menudingnya terlibat radikalisme.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Sejumlah tokoh prihatin dengan tingkah Komisaris Independen PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto atau Kang Dede yang dinilai bersikap arogan dan mudah melabeli seseorang dengan tudingan radikal.
Kang Dede sebelumnya dengan tegas membatalkan secara sepihak agenda kajian Ramadhan 1442 Hijriyah di PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang diisi Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M Cholil Nafis.
Cholil rencananya diundang untuk mengisi kajian online zoom meeting Ramadhan dengan tema "Ramadhan Memperkuat dan Memperteguh Imam".
Baca juga: Resmi Diteken Jokowi, Pertokoan, Perkantoran hingga Bus Umum yang Putar Lagu Wajib Bayar Royalti
Bahkan, Kang Dede mengumumkan hal itu dengan terang-terangan di media sosialnya.
"Sehubungan flyer info penceramah dlm kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162
dr Badan Dakwah Pelni yg sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa: Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tsb DIBATALKAN," tulis Kang Dede di akun Twitternya.
Baca juga: Sikapi Banyaknya Konflik Agraria, Moeldoko Bentuk Lembaga Bantuan Hukum HKTI
Baca juga: Ternyata Karena Ini Hotma Sitompul Bangun Tembok yang Pisahkan Rumahnya dengan Rumah Desiree Tarigan
Tidak hanya itu, Kang Dede juga menegaskan mencopot pejabat yang terlibat dalam kepanitiaan acara ceramah ramadan tersebut dan menudingnya terlibat radikalisme.
"Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kpd seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sdktpun, BERANGUS," tulisnya.
Dede bahkan meniadakan kegiatan ceramah selama bulan Ramadan di lingkungan Pelni.
Kang Dede selama ini dikenal sebagai relawan dan pendukung garis keras Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia kemudian diangkat oleh Erick Tohir menjadi komisaris independen di PT Pelni.
Baca juga: Resmi Diteken Jokowi, Pertokoan, Perkantoran hingga Bus Umum yang Putar Lagu Wajib Bayar Royalti
Timbulkan kecaman
Apa yang dilakukan Kang Dede nampaknya menjadi polemik panjang.
Masyarakat mempertanyakan apa alasan Kang Dede melakukan pembatalan sepihak bahkan mengubungkannya dengan radikalisme.
Tanggapan disampaikan salah satunya oleh Politisi Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli Zon menyebut, saat ini telah terjadi fenomena Islamphobia dan mudah sekali bagi orang-orang melabeli ulama dengan radikalisme.
Baca juga: Ormas FUI Bubarkan Jaran Kepang karena Dianggap Musyrik, Komandan Densus Banser: Ini Sudah Berbahaya
"Ada yg terpapar Islamophobia krn miskin pemahaman Islam n literasi sejarah peradaban Islam. Akhirnya dengan mudah bikin stempel “radikal-radikul," tulis Fadli Zon di akun Twitternya.