Dua Warga Jalan Sukabakti I, Ciputat Ditembak Komplotan Perampok Bersenjata Api

Mahligai mengatakan tertembaknya dua warganya itu saat sedang bergulat menangkap seorang dari komplotan pelaku bersenjata airsoft gun tersebut. 

Editor: Mohamad Yusuf
Wartakotalive.com/Rizki Amana
Komplotan remaja bersenjata melakukan percobaan perampokan di kawasan RT 02/06 Jalan Sukabakti I, Serua, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada, Kamis, 8 April 2021.  

Tidak lama, pelaku percobaan perampokan lalu melarikan diri. Pelaku yang kabur tidak sempat ditangkap karena pada saat kejadian, kondisi di sekitar minimarket sedang sepi.

"Memang pada saat itu lagi sepi banget. Jadi si pelaku kabur gitu aja naik motor," ucap Udin.

Baca juga: Kesal Dipalak, PKL Tusuk Preman Pasar di Petamburan hingga Tewas

Setelah pelaku kabur, Udin sempat berbincang dengan para pegawai dan diketahui pelaku belum sempat melancarkan aksinya. Pelaku hanya mengancam serta meminta uang dan barang. 

Sementara pascakejadian, terlihat beberapa anggota kepolisian berpakaian bebas berdiri di depan minimarket. 

Perampok minimarket di Bekasi ditangkap

Di tempat dan waktu terpisah, polisi meringkus dua perampok mini market kawasan Kemang Pratama yang beraksi sambil membawa senjata tajam (sajam), Rabu (18/11/2020) lalu.

Kanit Reskrim Polsek Bekasi Timur, Iptu Ompi Indovina menjelaskan keduanya ditangkap oleh anggota Polda Metro Jaya pada Selasa (24/11/2020) lalu.

"Kami kerjasama dengan Polda Metro Jaya, pelaku sudah kami amankan, dua orang dan sekarang di rutan polda," ucap Ompi saat dikonfirmasi, Kamis (26/11/2020).

Pengejaran pelaku bermula dari penelusuran yang dilakukan kepolisian berdasarkan nomor ponsel korban, yakni pegawai mini market, yang ponselnya dirampas para pelaku kejahatan.

"Kami lacak posisi pelaku dari nomor handphone korban. Kan dibawa handphone-nya," ucapnya.

Baca juga: Sering Disidak Karena Berulang Kali Tercemar, DPRD Kabupaten Bekasi Akui Tidak Pernah Ada Tindakan

Posisi pelaku sempat berpindah-pindah saat dilakukan pelacakan.

Hingga kemudian ponsel yang dicuri sengaja dinon-aktifkan di kawasan Duren Sawit.

"Pelaku awalnya di Tebet, terus pindah ke Duren Sawit, di sana HP-nya dimatikan. Langsung kami kejar dan diamankan," kata Ompi.

Baca juga: Haris Azhar Diminta Belajar Soal Sengketa Tanah Cakung, Kuasa Hukum Abdul Halim: Jangan Asbun

Sebelumnya, aksi perampokan mini market di kawasan Kemang Pratama, Bekasi Timur terekam CCTV toko.

Peristiwa yang terjadi pada Rabu (18/11/2020) lalu tersebut, viral di media sosial melalui akun Instagram @bekasikinian.

Uang sebanyak Rp 15 juta hasil penjualan dibawa kabur pelaku.

Tak hanya itu, para pelaku juga memaksa dua pegawai untuk menyerahkan ponsel miliknya. 

Gadis Cantik jadi Korban Perampokan

Sebuah perampokan sadis menimpa gadis berusia 17 tahun. 

Peristiwa itu terjadi di Medan, dan kini sangat gadis dalam kondisi kritis di IGD. 

Peristiwa perampokan penumpang angkutan kota terjadi di Kota Medan, tepatnya kawasan Labuhan Deli.

Korban perampokan yakni seorang gadis bernama TH (17), warga Jalan Banteng Baru, Labuhan Deli.

Baca juga: Bantuan Langsung Tunai dari Kemendikbud kepada Tenaga Kependidikan Honorer Sudah Dikirim

Kondisi TH kini sekarat dan dirawat di Rumah Sakit Medika Tanjung Mulia Medan hingga Selasa (1/12/2020).

TH mengalami luka dan benturan pada bagian kepala hingga menyebabkan gangguan saraf.

Pantauan Tribun-Medan.com, Tiara masih terbaring di Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Lantai Dasar Rumah Sakit Medika, Medan.

Informasi yang dihimpun Tribun-Medan.com, Tiara menumpangi angkot pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB dari rumah kakaknya di Gang 14 hendak pulang ke rumahnya di Jalan Benteng Baru Labuhan.

Menurut Raudah, keluarga korban, TH memang sudah mulai bisa berbicara.

"Semalam itu dia koma, sekarang sudah bisa ngomonglah. Dia mau dirujuk ke rumah sakit lain karena di Mitra Medika enggak ada bagian saraf ," ujar Raudah.

Menurut Rauda, TH dirampok saat menumpangi Angkot Morina 81 bersama teman prianya, Junaedi (29) pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Baca juga: VIDEO Begini Suasana di Perpustakaan Nasional RI Setelah Dibuka Kembali untuk Publik

Ketika itu, THhendak pulang ke rumahnya, dari rumah kakaknya di Gang 14.

Setelah melintas di depan Rumah Sakit PHC, Tiara tiba-tiba ditodong pisau oleh empat kawanan pria yang berada di dalam angkot tersebut.

Kemudian, TH ditendang hingga ke luar angkot oleh para pelaku.

Hal serupa dilakukan kepada Junaedi, teman pria TH.

Junaedi mengalami luka ringan, dan sempat mendapat perawatan medis.

Sejauh ini, kata Raudah, keluarga TH telah membuat laporan ke Polres Pelabuhan Belawan.

Polisi pun telah telah meminta visum dari rumah sakit bersangkutan.

Petugas medis di Rumah Sakit TH belum memperkenankan pihak-pihak lain berhubungan dengan Tiara karena mengingat pemulihan kesehatannya.

Kata Raudah, hingga saat ini Tiara masih terkendala biaya berobat.

Baca juga: Sandiaga Uno: Ada Dua Syarat Indonesia Bisa Keluar dari Jurang Resesi

Apalagi, TH tidak memiliki BPJS dan masuk ke Rumah Sakit Mitra Medika dengan status pasien umum.

"Tiara tidak punya BPJS, ini adalah rumah sakit ke-2 tempat dia dirawat setelah sebelumnya dibawa ke Rumah Sakit PHC Belawan sabtu lalu," sebut Raudah.

Raudah berujar, rencananya Tiara akan dirujuk ke Rumah Sakit Royal Prima Medan, karena di Rumah Sakit Mitra Medika tidak ada penanganan khusus saraf.

Namun, kata Raudah, karena kesulitan ekonomi dan tak mampu membayar biaya pengobatan, Rumah Sakit Mitra Medika belum mengijinkan Tiara untuk keluar.

Hingga saat ini, Tribun Medan masih berupaya mengumpulkan informasi serta sejauh mana penanganan Polres Belawan dalam kasus ini.

Netizen yang prihatin dengan kondisi TH mencoba menggalang dana di media sosial.

Seperti yang diinisiasi netizen dengan akun facebook Octa Viandi di Grup Sahabat Belawan.

Baca juga: Kelompok Teroris Ali Kalora Sembunyi di Pegunungan Sigi yang Ketinggiannya Mencapai 2.500 Meter

Dalam interaksi dengan netizen lain terungkap biaya yang harus dilunasi keluarga korban di Rumah Sakit Mitra Medika sekitar Rp 8 juta.

Berikut postingan lengkap Octa Viandi

Assalammualaikum wrbt,salam sejahtera bagi kita semua.

Kepada teman2 sekalian mohon bantuan nya..
Adik kita yg bernama :TH
Usia : 17 tahun.

Adalah korban perampokan dalam angkot No.81 kemarin pada hari sabtu malam pukul 21:30,yg hendak pulang ke rumah,dari gang 14 menuju benteng baru labuhan namun di tengah jalan,pas di depan lwt RS PHC sedikit atau kayu besar nama kampung nya (kalau tidak salah)
di todong pisau dan di tendang keluar dari dalam angkot oleh pelaku yg berjumlah 4.orang laki-laki.
Korban ada 2 orang, 1.orang lagi teman pria nya mengalami patah tangan dan luka2 ringan.

Sampai saat ini adik kita tiara handayani belum juga sadarkan diri.

Beliau tidak mempunyai BPJS dan skrg berada di rumah sakit mitra medika tanjung mulia dengan status pasien umum,ini adalah rumah sakit ke 2 setelah sblm nya di bawa ke Rs PHC belawan saat malam kejadian.

Dan rencananya akan di rujuk ke rumah sakit Royal prima medan atau bina kasih medan setelah semua pembayaran biaya di Rs mitra medika di selesaikan.

Demi meringankan beban adik kita tiara handayani beserta keluarga nya maka perwakilan pihak keluarga ingin membuka donasi bantuan,
bantuan bisa di kirim melalui nomor rekening BRI an: RAUDAH
Raudah Merhan 532101022270539
Nomor HP :0823-6789-5142

Orang tua korban hanya seorang buruh cuci pakaian di lingkungan nya.

Atas bantuan teman2 sekalian saya ucapkan terimakasih, semoga Allah swt membalas kebaikan teman2 sekalian.. Aamiin2 allahumma aamiin 
#SHARE..!!
Octa Viandi. 

Warga Bantu Biaya Perobatan

Aksi kekerasan dalam angkot Morina 81 itu telah diposting di media sosial oleh sejumlah netizen di laman facebook khusus grup-grup Anak Belawan sehingga peristiwa tersebut menjadi viral di medsos.

Sudah tiga hari, Tiara Handayani masih kritis tak sadarkan diri di Ruang ICU Rumah Sakit Mitra Medika Jalan KL Yos Sudarso Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli.

Bahkan hingga Selasa (1/12/2020), para tetangga korban secara sukarela mengumpulkan dana dan patungan mengumpulkan uang untuk biaya perobatan di Rumah Sakit Mitra Medica.

Kedua orang tua korban mengaku tidak sanggup untuk membayar biaya perobatan di rumah sakit tersebut yang sekarang mencapai Rp 8 juta dan mungkin lebih, mengingat saat ini masih dalam penanganan medis.

Ditemui di kediamannya, di Jalan KL Yos Sudarso Medan, Gang Benteng Baru, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Muhammad Saleh, ayah dari Tiara, mengatakan bahwa dirinya terbentur biaya perobatan putrinya tersebut.

"Alhamdulillah, ada dapat bantuan dari tetangga. Alhamdulillah saat ini terkumpul uang Rp 2 juta," ucapnya.

Sementara, tetangga korban bernama Raudah (32) mengatakan, para tetangga secara spontan memberikan dana sukarela kepada keluarga korban untuk membantu meringankan biaya perobatan di rumah sakit.

"Para tetangga spontan patungan memberikan sumbangan kepada keluarga," ujar Raudah.

Tidak hanya itu, saat Tribun-Medan.com berada di kediaman Muhammad Saleh, dirinya kedatangan tetangganya yang turut prihatin dan memberikan bantuan.

"Alhamdulillah. Tetangga peduli dengan keluarga kami. Dengan uang ini nantinya menutupi tombokan rumah sakit," ucapnya lagi.

Sementara Muhammad Saleh mengaku tak kuasa menahan haru tatkala para tetangganya memberikan sumbangan dana untuk biaya putrinya Tiara yang masih tak sadarkan diri di Ruang ICU.

"Biaya berobatnya sudah mencapai Rp 8 juta sementara kami tak punya uang untuk membayar biaya perobatan di rumah sakit. Sementara pekerjaan saya sehari-harinya sebagai nelayan tradisional," ungkapnya.

Disebutkan Saleh, putrinya diduga mengalami gangguan pada syaraf dan harus dirujuk ke rumah sakit lain karena di Rumah Sakit Mitra Medika tidak ada dokter spesialis syaraf.

Namun, kata dia, pihak rumah sakit tidak mau memberi surat rujukan karena biaya perobatan selama di RS Mitra Medika belum dibayar.

"Sampai sekarang Tiara masih tak sadarkan diri di Ruang ICU. Kami belum bisa mengeluarkan Tiara dari RS Mitra Medika karena belum membayar biaya perobatannya sehingga kami tak bisa membawanya ke rumah sakit lain yang memiliki dokter spesialis syaraf," pungkas Saleh.

(Jun-tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Perampokan di Medan, Gadis 17 Tahun Ditodong Pisau Lalu Ditendang dari Angkot, Kini Sekarat di IGD.

Penulis: Arjuna Bakkara

Foto : Seorang pelaku komplotan perampok bersenjata yang diamankan saat akan beraksi oleh warga Jalan Sukabakti I, Serua, Ciputat, Kota Tangsel pada Kamis (8/4/2021). (Istimewa) 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved