Berita Daerah

Cegah Penyebaran Covid-19 di Pengungsian Korban Banjir Bandang NTT, Ini yang Dilakukan Doni Monardo

Ini yang dilakukan Kepala BNPB Doni Monardo untuk cegah penyebaran Covid-19 di lokasi pengungsian korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Panji Baskhara
Dok BNPB
Cegah penyebaran Covid-19 di tengah bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepala BNPB Doni Monardo akan memisahkan kelompok rentan dengan kelompok pemuda do lokasi pengungsian. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sempat terjadi kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mengingat telah terjadi banjir bandang NTT, Kepala BNPB Doni Monardo akan memisahkan kelompok rentan dan kelompok pemuda.

Hal tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran Covid-19 di NTT yang saat ini tengah dilanda bencana banjir bandang.

Tentunya, terang Doni Monardo, turut perlunya kewaspadaan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk di lokasi pengungsian korban banjir bandang NTT.

Baca juga: Prakiraan Cuaca NTT Hingga Rabu 7 April 2021, BMKG: Hujan Deras Pagi, Siang, Malam Hingga Dini Hari

Baca juga: Dampak Banjir Bandang NTT, Masih Ada Daerah Terisolir, BNPB Kerahkan Helikopter Bantu Suplai Bantuan

Baca juga: Libatkan BPBD dan PMI Jateng, Ganjar Siap Beri Bantuan Korban Bencana Banjir Bandang NTT

"Kita mengingatkan ke seluruh daerah untuk memisahkan antara kelompok rentan dengan kelompok pemuda"

"Ini juga dilakukan saat di Sulawesi Barat," kata Doni Monardo dalam konferensi pers secara virtual, pada Senin (5/4/2021).

Menurut Doni, konsep pemisahan kelompok rentan dengan kelompok pemuda ini akan tetap dijalankan seperti halnya yang telah dilakukan di kasus kebencanaan di Sulawesi beberapa waktu lalu.

"Konsep ini akan tetap kita jalankan untuk pengungsi di wilayah NTT," katanya.

Selain itu, BNPB juga akan berusaha untuk mengurangi jumlah masyarakat yang berada di pengungsian dengan cara memberikan bantuan dana sekitar Rp. 500 ribu perkeluarga.

"Sehingga mereka bisa menyewa rumah keluarga dari korban sendiri. Ini semata mata untuk mengurangi jumlah warga di pengungsian," ujarnya.

Tak hanya itu, BNPB bersama Kementerian Kesehatan juga menyiapkan screning antigen yang nantinya akan digunakan bagi masyarakat yang tiba di pengungsian.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari luar.

"Kita juga mengingatkan masyarakat melalui koordinator posko bagaimana gejala Covid-19 sehingga kalau ada yang memiliki gejala itu bisa di pisahkan dan diperiksa lebih lanjut," katanya.

Tentunya terkait hal ini, BNPB tidak dapat bekerja sendirian melainkan perlu kolaborasi dan kerjasama semua pihak.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved