Berita Jakarta

Paman Terjang Banjir Demi Tabur Bunga di Makam Keponakan yang Tewas Dicabuli Kakek Tiri

WL (39)menerjang banjir demi menabur bunga di makam keponakannya, KO (7) di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Paman korban pencabulan, WL menaburkan bunga di makam keponakannya, KO (7), yang tewas setelah diduga dicabuli kakek tirinya, TS (54), di TPU Semper, Sabtu (3/4/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, PADEMANGAN - WL (39)menerjang banjir demi menabur bunga di makam keponakannya, KO (7) di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara.

Keponakan WL tersebut tewas setelah diduga dicabuli kakek tiri KO, TS (54).

Awalnya, WL berjalan melewati jembatan untuk menuju makam keponakannya.

Kemudian, dia harus melepaskan sepatu kulit yang dipakainya karena akses jalan terendam banjir.

Lalu, WL menyusuri area pemakaman tanpa alas kaki dan menerjang banjir setinggi 50 cm.

Setelah sampah di makam, hanya terlihat nisan yang menjadi tanda lokasi makam bocah tersebut.

Setibanya di makam, WL menaburkan bunga yang dibawanya dalam kantong plastik.

WL pun mendoakan sang keponakan yang meninggal dunia, Selasa (30/3/2021). 

Baca juga: Bocah Korban Pencabulan Pengemis di Koja Jalani Trauma Healing, Wakapolres: Memulihkan Psikis Korban

Baca juga: Bocah Perempuan Dicabuli Kakek Tiri di Pademangan Tewas

Area pemakaman di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara terendam banjir hingga 60 CM, Sabtu (3/4/2021).
Area pemakaman di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara terendam banjir hingga 60 CM, Sabtu (3/4/2021). (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

TPU Semper tergenang air hujan deras terjadi Jumat (2/4/2021) malam hingga pagi hari.

Pantauan di lokasi TPU Sempr, pemakaman terendam banjir di Blok AA1.

Banjir merendam area pemakaman hingga setinggi 50 cm sehingga banyak makam tidak terlihat.

Sejumlah kuburan pun hanya terlihat nisan. Akibatnya para peziarah yang mengunjungi kuburan keluarganya harus melepas alas kaki dan menggulung celananya. 

Mereka melakukan tabur bunga di area makam keluarga yang terendam banjir.

Peziarah memanjatkan doa sambil berdiri demi menghindari banjir. 

Seorang peziarah, Waluyo (34) mengaku tidak mengetahui TPU Semper terendam banjir. Selama ini, dia selalu berziarah saat area makam dalam keadaan kering. 

"Nggak tahu sih kalau banjir. Kalau tahu mungkin bisa besok aja ziarahnya tunggu surut," katanya, Sabtu (3/4/2021).

Warga Cilincing itu pun berharap pihak pengelola TPU Semper melakukan perbaikan sehingga makam keluarganya tidak terendam banjir. 

"Harapannya ya nggak banjir lagi. Kalau begini kan yang ziarah juga kasihan. Udah aksesnya jadi susah, makam keluarga ikut terendam banjir," ujar Waluyo. 

Baca juga: Kesal Lantaran Sering Dicabuli, Pelaku Potong Tubuh Korban Mutilasi di Kamar Tidur

Dibekuk polisi

Sementara itu, bocah perempuan, KO (7) tewas setelah menjadi korban pencabulan oleh kakek tirinya, TS (45).

KO menderita luka parah pada bagian alat vitalnya setelah dicabuli kakek tiri tersebut.

Sang paman, WL (39) mengatakan, korban tinggal di Pademangan, Jakarta Utara, meninggal dunia Selasa (30/3/2021) setelah dibawa ke beberapa fasilitas kesehatan.

Korban pencabulan dibawa ke klinik, puskesmas, hingga rumah sakit kecamatan, mengalami gejala sesak nafas dan mengeluhkan sakit pada kemaluannya.

KO meninggal dunia saat dirujuk ke RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, karena dugaan Covid-19. Belakangan, korban diketahui negatif Covid-19.

Namun, ada kejanggalan di tubuh korban. 

"Setelah itu didalami oleh dokter, ternyata ada kelainan atau kejanggalan di sana yakni kemaluan korban," kata WL, Sabtu (3/4/2021).

Baca juga: Dicecar Pertanyaan, Jawaban Pelaku Pencabulan Anak Perempuan di Koja Bikin Kaget Polisi

Jenazah korban pun dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan proses visum et repertum.

Hasil visum menyatakan kondisi alat vital KO mengalami luka parah.

"Dari hasil visum itu memang kondisi kemaluan korban luka parah," kata WL.

Polisi mendapat laporan dugaan pencabulan, langsung melakukan penyelidikan.

KO menjadi korban pencabulan berkali-kali yang dilakukan kakek tirinya, TS (54).

"Yang melakukan itu kakek tiri si korban. Sehari-harinya memang dia (korban) tinggal sama nenek dan kakek tirinya," ucap WL.

Keluarga masih tidak percaya kenyataan KO dicabuli kakek tiri yang dipercaya merawat dan membesarkannya.

Kemudian KO telah dimakamkan di TPU Semper, Jakarta Utara, Kamis (31/3/2021). 

Baca juga: Hukuman 15 Tahun Penjara Terdakwa Pencabulan Anak di Gereja Depok Sesuai Harapan Keluarga Korban

Hukuman setimpal

Keluarga bocah perempuan KO berharap, pelaku pencabulan tidak lain kakek tirinya, TS dipenjara seumur hidup. 

Paman KO, WL mengatakan, keluarga korban ingin pelaku dipenjara seumur hidup karena pelaku menyebabkan KO tewas, Selasa (30/3/2021)  akibat perbuatan bejat TS. 

“Saya berharap pelakunya ini dipenjara seumur hidup untuk menggantikan nyawa dengan nyawa,” kata WL, Sabtu (3/4/2021). 

Sehari-harinya korban menetap di Pademangan, Jakarta Utara, tinggal bersama sang nenek dan pelaku dalam satu atap. 

Namun kondisi itu malah dimanfaatkan pelaku yang bekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai kuli panggul dan melakukan perbuatan bejatnya mencabuli KO hingga berkali-kali.

“Selama ini yang saya dapat, dia (KO) orangnya pendiam dan juga tidak terlalu banyak bergaul dengan orang atau tetangga,” tuturnya. 

WL berharap, peristiwa serupa tidak terulang kembali. Masyarakat perlu berhati-hati meski berada dalam perawatan orang-orang yang terdekat dalam lingkaran keluarga. 

"Kedepan bagi yang memiliki anak, saya berharap untuk hati-hati dengan anak/cucu agar dijaga dengan baik,” katanya.

Sementara itu, Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan, polisi telah mengamankan pelaku, TS, yang juga kakek tiri korban.

“Iya (pelaku) sudah diamankan," kata Nasriadi, Sabtu (3/4/2021). 

Nasriadi menuturkan, pelaku mencabuli korban saat berada di rumah.  

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved