Kesehatan

Anak Alergi Susu Sapi Bisa Digantikan dengan Susu Soya Agar Tak Kekurangan Zat Besi

kondisi si kecil yang tidak cocok susu sapi juga membuatnya rentan mengalami kekurangan nutrisi penting

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Dian Anditya Mutiara
istimewa
Pemberian susu soya atau susu kedele buat anak yang alergi susu sapi sebagai alternatif agar tak kekurangan zat besi 

Konsumsi Susu Soya Tanpa Khawatir Kekurangan Zat Besi

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Untuk melengkapi  kebutuhan nutrisi si kecil, susu sapi dijadikan pilihan.

Terutama setelah anak berusia dua tahun, dimana konsumsi ASI sudah selesai. 

Susu sapi banyak mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral termasuk zat besi yang mudah diserap. 

Namun, tidak semua anak cocok dengan susu sapi.

Baca juga: Si Kecil Alergi Susu Sapi, Ini Konten Edukasi Digital Seputar Alergi dari SGM Eksplor Advance+ Soya

Bahkan ketidakcocokan ini bisa menyebabkan alergi susu sapi

Kondisi tidak cocok susu sapi adalah salah satu tantangan kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak.

Gejala alergi susu

Gejala alergi susu sapi yang muncul dari kondisi ini bisa berbeda-beda pada setiap anak, tetapi umumnya berupa ruam merah yang gatal, bengkak, bersin-bersin, pilek, batuk, mata berair, sakit perut, muntah atau diare.

Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(K), M.Kes menyatakan, selain menimbulkan gejala, kondisi si kecil yang tidak cocok susu sapi juga membuatnya rentan mengalami kekurangan nutrisi penting, salah satunya adalah zat besi.

Baca juga: Pandemi Virus Corona Membuat Risiko Kekurangan Zat Besi Naik pada Anak

Padahal, zat besi merupakan salah satu nutrisi esensial yang dapat mendukung si kecil yang tidak cocok susu sapi dapat tetap tumbuh maksimal.

“Adanya risiko kekurangan zat besi yang lebih tinggi pada si Kecil yang tidak cocok susu sapi dapat disebabkan karena si Kecil mengalami pembatasan jenis asupan makanan yang tidak sesuai, serta adanya risiko inflamasi pada saluran cerna, sehingga dapat  menyebabkan si kecil tidak memperoleh kecukupan asupan nutrisi penting,” jelas Prof. Budi dalam acara webinar Festival Soya Generasi Maju, belum lama ini.

Prof. Budi menjelaskan, permasalahan anak yang tidak cocok susu sapi ini tidak bisa diremehkan, karena dampak dan prevalensi-nya yang umum ditemukan pada usia di  awal kehidupan. 

Oleh karena itu, penting untuk memastikan nutrisi yang tepat dan adekuat pada awal kehidupan si kecil, terutama bagi yang tidak cocok susu sapi.

ILUSTRASI Anak alergi susu sapi. SGM Eksplor Advance+ Soya menggelar Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju: Mendukung Bunda Tanggap Alergi dengan 3K (Kenali, Konsultasikan, Kendalikan) untuk menjaga kesehatan Si Kecil yang mengalami alergi susu sapi.
ILUSTRASI Anak alergi susu sapi. SGM Eksplor Advance+ Soya menggelar Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju: Mendukung Bunda Tanggap Alergi dengan 3K (Kenali, Konsultasikan, Kendalikan) untuk menjaga kesehatan Si Kecil yang mengalami alergi susu sapi. (Istimewa)

Di sini, peran penting orangtua khususnya bunda sangat diperlukan untuk tetap tanggap dalam penanganan kondisi si Kecil.

ASI merupakan yang terbaik bagi si kecil yang tidak cocok susu sapi, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk dapat diagnosa dan penanganan yang tepat. 

Bunda dengan kondisi si kecil yang tidak cocok susu sapi juga tidak perlu khawatir dalam pemenuhan nutrisinya karena sesuai anjuran tenaga kesehatan atau dokter terdapat beberapa pilihan pengganti protein susu sapi seperti protein terhidrolisa ekstensif atau asam amino.

Namun, jika terdapat kendala dalam memperoleh alternatif tersebut dapat diberikan isolat protein soya sesuai dengan anjuran dan edukasi dari dokter.

Baca juga: Ahli Gizi Rizal Alaydrus: Susu Sapi Bisa Menjadi Pilihan Tepat untuk Menu Berbuka Puasa

Prof Budi  menjelaskan bahwa sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa pola pertumbuhan, kesehatan tulang dan fungsi metabolisme, penyerapan zat mineral tubuh, fungsi saraf, serta fungsi hormonal dari anak-anak yang mengonsumsi Isolat Protein Soya tidak berbeda dengan anak-anak yang mengonsumsi susu sapi.

Menurut Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc. yang akrab disapa Prof. Tati menjelaskan  adanya pembatasan makanan yang tidak tepat pada si kecil yang tidak cocok susu sapi dapat menyebabkan asupan nutrisi zat besi tidak adekuat. 

Zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan fungsi kognitif si kecil, termasuk bagi anak yang dengan kondisi tidak cocok susu sapi

Dengan mencukupi kebutuhan zat besi pada si kecil, diharapkan dapat mendukung ia mencapai tumbuh kembang yang maksimal.

Selain itu bisa terhindar dari dampak buruk akibat kekurangan zat besi seperti prestasi akademik yang menurun, mudah terserang penyakit, gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik, serta pertumbuhan fisik yang terhambat.

Namun tidak hanya zat besi, kombinasi zat besi dan vitamin C dengan rasio yang sesuai dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh si kecil.

Oleh karena itu, penting untuk memberikan si kecil sumber nutrisi yang kaya akan kedua nutrisi tersebut.

Sumber makanan yang mengandung zat besi dapat diperoleh misalnya pada daging merah, ayam, ikan, sayuran dan bisa juga dilengkapi dengan susu berbasis Isolat protein soya yang mengandung zat besi dan Vitamin C agar ia bisa tetap tumbuh maksimal. (Lis)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved