PB PBSI

Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira: Ambisi Semua Orang di Badminton Adalah Bisa Masuk ke Pelatnas

Atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira, telah didegradasi dari pelatnas PBSI.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Sigit Nugroho
Warta Kota/Rafzanjani Simanjorang
Mantan pemain ganda putra dan penghuni pelatnas PBSI, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira kecewa dengan cara penyampaian soal dirinya di degradasi oleh pelatihnya 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira adalah seorang atlet bulu tangkis spesialis ganda putra Indonesia.

Atlet kelahiran Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu pernah berpasangan dengan Kevin Sanjaya di era 2016 saat menjuarai Yonex-Sunrise Indonesia Master.

Namun, dirinya paling sering berduet dengan Ade Yusuf Santoso.

Bahkan, duetnya dengan Ade telah dimulai sejak era 2012 dan tahun 2019 di ajang SEA Games dan keduanya meraih medali perunggu.

Meski terbilang lama di pelatnas PBSI, Wahyu terdegradasi tahun 2020.

Baca juga: Suka Duka Wahyu Nayaka Selama Menjadi Atlet Pelatnas PBSI Cipayung Sebelum Akhirnya Didegradasi

Baca juga: Wahyu Nayaka: Saya Ikhlas Didegradasi Namun Caranya Itu Tak Manusiawi

Baca juga: Wahyu Nayaka Terima di Degradasi dari Pelatnas PBSI, Tapi Kecewa Dengan Cara Penyampaiannya

Parahnya, dirinya diberitahukan didegradasi oleh sang pelatih hanya lewat telpon WhatsApp, tepatnya pada 14 Desember 2020.

Meski didegradasi, atlet yang dikenal kontroversial itu ternyata punya kisah suka duka kala berada di pelatnas.

"Ambisi semua orang di Badminton adalah bisa masuk ke pelatnas," kata Wahyu.

"Senangnya di pelatnas itu, kalau lagi juara. Tetapi, kalau tidak juara, saya dikomentari netizen. Padahal, mereka tidak tahu perjuangan di turnamen itu," ujar Wahyu.

"Saya juga tidak ingin kalah. Seharusnya, netizen tetap memberikan semangat," ucap Wahyu.

Selama di pelatnas hingga akhirnya terdegradasi, Wahyu menjelaskan bahwa dirinya  tetap bersyukur dan tidak menyesali apa yang terjadi.

Menurut Wahyu, selama di pelatnas, dirinya telah banyak belajar bagaimana kehidupan atlet yang lebih disiplin.

Bahkan, dia juga mensyukuri yang telah ia raih selama bersama di pelatnas.

Anak kedua dari 4 bersaudara itu pun lapang dada menerima fakta dirinya didegradasi, meski ia kecewa dengan cara penyampaian degradasi yang lewat telepon oleh pelatih.

Tidak Terima

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved