Bulan Suci Ramadan
Apakah Setelah Tanggal 15 Syaban Tidak Boleh Puasa Sunah? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Lalu apakah setelah itu masih boleh puasa sunah lainnya atau tidak boleh berpuasa lagi?
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
“Apabila sudah pertengahan Syaban, maka janganlah kalian berpuasa.” (H.R. Al-Tirmidzi)
Baca juga: Sambut Ramadhan 1442 Hijriah, Sekolah Relawan Buka Program Sedekah Lawan Rentenir
Baca juga: Apa Keutamaan Memperbanyak Puasa di Bulan Syaban? Berikut Ini Penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah
b. Imam
Bukhori dan Imam Muslim yang artinya:
“لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ”
“Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan, kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa sunah, maka bolehlah ia berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
c. Hadits riwayat Imam Muslim:
“كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا”
“Nabi SAW biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya dan hanya sedikit saja hari-hari berbuka beliau di bulan Sya’ban” (HR. Imam Muslim).
Dari hadits-hadits di atas, hadits pertama Rasulullah SAW melarang puasa setelah nisyfu Syaban dan hadis kedua Rasulullah melarang puasa setelah nisyfu Syaban kecuali orang yang punya kebiasaan puasa sebelumnya.
Hadits yang ketiga menunjukkan bahwa Rasulullah SAW puasa ke banyak hari-hari di bulan Sya’ban.
Kesimpulannya:
Berpuasalah sebanyak-banyaknya di bulan Syaban dari awal Syaban hingga akhir.
Jangan berpuasa setelah tanggal 15 Sya’ban, kecuali engkau sambung dengan hari sebelumya, atau untuk mengganti puasa atau karena kebiasaan berpuasa di hari-hari sebelumnya.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Keutamaan puasa di bulan Syaban