Pojok Legislator
Kisah Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Meniti Karier dari Nol, Dibeliin Vespa Tanpa BPKB
Kisah Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto meniti karier dari nol, Dibeliin Vespa tanpa BPKB.
Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Kisah Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto meniti karier dari nol, dibeliin Vespa tanpa BPKB.
Saat remaja, Rudy Susmanto memiliki banyak teman. Pria asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu mempunyai banyak teman berkat hobinya.
Hobinya saat itu adalah otomotif. Rudy menyukai motor-motor antik sejak SMP.
Namun, keterbatasaan perekonomian keluarganya membuat Rudy tak bisa dibelikan motor oleh sang ayah yang merupakan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Maklum saat Rudy remaja hingga kuliah, gaji bapaknya hanya Rp 2,5 juta. Namun, uang yang dibawa ke rumah hanya Rp 400.000.
Hal itu terjadi lantaran gaji bapaknya itu dipotong untuk membayar berbagai cicilan.
Baca juga: Kisah Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Meniti Karier dari Nol, Sempat Jadi Asisten Dosen
Ternyata walaupun tak mempunyai motor, Rudy tetap bisa menyalurkan hobinya dengan menjadi anggota klub motor.
Rudy pun bisa touring bersama teman-temannya. Ia bisa touring, karena menumpang sama temannya.
"Waktu SMP, SMA, dan kuliah pengin punya motor itu hanya di angan-angan. Soalnya gak kebeli. Terus ikut klub motor, makanya bisa touring. Teman saya banyak yang lebih tua, om-om," ujar Rudy Susmanto.
"Mentor saya itu alam, karena bila ada waktu senggang di hari Sabtu dan Minggu keliling sama teman-teman menyaksikan alam ciptaan Allah SWT," tambahnya.
Baca juga: Kisah Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Meniti Karier dari Nol, Ternyata Anak Tentara
Saat kuliah, Rudy mendapatkan perhatian lebih dari orangtuanya. Meski sang ayah berpenghasilan pas-pasan, demi menyenangkan sang anak akhirnya membelikan Vespa tua untuk Rudy Susmanto.
"Saya senang banget dibeliin Vespa sama bapak walaupun tanpa BPBK, hanya ada STNK. Kalau ada BPKB bapak gak sanggup beli," kata Rudy.
Sebelumnya Rudy yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Solo, untuk ke kampus naik angkot.
Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Rudy Susmanto Harap Perempuan Bogor Jadi Ujung Tombak Pandemi Berakhir
Padahal saat itu banyak teman-temannya yang ke kampus dengan naik motor.
Tapi, setelah dibelikan motor Rudy ke kampus naik Vespa. Dengan Vespa itu dia pun dapat menjadi asisten dosen.
"Alhamdulillah Vespa yang dibeliin bapak masih ada. Masih saya rawat. Suka saya pakai bersama istri dan anak," tuturnya.
Darah Pajajaran yang Dibesarkan Mataram
Rudy Susmanto lahir di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Banyak orang menyebutnya dengan nama Solo.
Pria berperawakan tinggi besar itu lahir pada 15 Agustus 1985.

Walaupun lahir di Sukoharjo, ternyata orangtua Rudy berasal dari tanah Pajajaran.
Sang ayah asli dari Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sedangkan ibu berasal dari Sumedang, Jawa Barat.
Rudy berasal dari keluarga besar TNI Angkatan Darat (AD). Kakeknya merupakan anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Baca juga: Kisah Hidup Mengharukan Orang Terdekat Prabowo Subianto, Rudy Susmanto
Sedangkan ayahnya merupakan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Sang ayah tergabung dalam Grup 2 Kopassus.
Sebab itu lah Rudy dan keluarga berpindah tempat tinggal mengikuti tugas sang ayah.
Dari Kabupaten Sukoharjo. Lalu pindah ke Pusdik Kopassus di Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca juga: VIDEO Menilisik Alasan Rudy Susmanto Usulkan Hambalang Jadi Pusat Penanganan Covid-19 | Part1
Setelah itu pindah ke Bukit Barisan, Sumatera Selatan, dan kemudian kembali lagi ke Solo.
"Saya dari SD, SMP, SMA, dan kuliah di Solo. Orang bilang darah Pajajaran yang dibesarkan di Mataram dan pulang lagi ke Pajajaran. Sekarang saya warga Kabupaten Bogor," kata Rudy Susmanto.
Menurut Rudy, dulu perekonomian keluarganya serba terbatas. Sebab, sebagai seorang prajutir TNI kala itu gaji ayahnya tidaklah besar. Saat itu, gaji ayahnya Rp 2,5 juta.
Maka dari itu, Rudy menyebut bahwa ia lahir dari keluarga yang cukup sederhana, bukan dari keluarga tidak mampu.
"Walaupun saya lahir dari keluarga yang cukup sederhana, tapi saya bangga lahir dan tumbuh di keluarga patriot," tuturnya.