Otomotif
Aturan PPnBM Nol Persen Mobil Hingga 2.500 CC Berlaku April 2021, Berikut Ini Penjelasan Sri Mulyani
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyatakan pemerintah siapkan aturan final relaksasi pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyatakan pemerintah siapkan aturan final relaksasi pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM.
Diketahui, Kemenkeu bahas aturan final itu merupakan aturan final relaksasi PPnBM mobil hingga 2.500 cc.
Dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani, pihaknya akan mengeluarkan aturan PPnBM berlaku April 2021.
"Mengenai PPnBM 2.500 cc, kita sedang dalam posisi di dalam proses untuk finalisasi Peraturan Menteri Keuangan"
Baca juga: Gaikindo tak Gegabah Revisi Target Penjualan Mobil Tahun 2021 Meski Ada Relaksasi PPnBM
Baca juga: Gaikindo Sambut Baik Rencana Perluasan Diskon PPnBM ke Mobil 2.500 cc
Baca juga: Relaksasi PPnBM Bikin Penjualan Terios dan Xenia Laris Manis, Begini Tanggapan Daihatsu
"Nanti bisa berlaku mulai bulan April," ujarnya saat konferensi pers APBN Kita, pada Selasa (23/3/2021).
Adapun sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan dukung inisiatif Pemerintah memperluas relaksasi PPnBM ke mobil 2.500 cc.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan pihaknya menyambut baik rencana perluasan relaksasi PPnBM.
"Kalau ini diperluas kita tentunya gembira sekali. Relaksasi PPnBM yang kemarin diberikan untuk mobil 1.500 cc saja kami sangat berterimakasih"
"karena nampaknya ini disambut baik oleh masyarakat," tutur Kukuh saat dihubungi Tribunnews, pada Minggu (21/3/2021).
Selama dua minggu penerapan insentif PPnBM Gaikindo melihat indikasi kenaikan penjualan kendaraan.
"Masyarakat sangat antusias dan menerima. Mereka juga nampaknya mulai memesan kendaraan dan indikasi meningkatnya bagus"
"Walaupun kita belum bisa konfirmasi seberapa banyak dan sebagainya, karena laporannya baru masuk di akhir bulan nanti"
"Tapi indikasinya dari beberapa laporan informal itu ada peningkatan cukup baik," terangnya.
Gaikindo tak Gegabah Revisi Target Penjualan Mobil Tahun 2021
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil pada 2021 mencapai 750.000 unit.
Untuk memacu pertumbuhan industri otomotif di tengah pandemi, Pemerintah memberikan relaksasi PPnBM.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, mengatakan meski adanya relaksasi PPnBM pihaknya belum akan merevisi target.
"Kita belum melakukan revisi target dan sebagainya, karena kondisinya relatif labil walaupun ada indikasi membaik dengan adanya relaksasi," tutur Kukuh saat dihubungi Tribunnews, Minggu (21/3/2021).
Meski demikian, Gaikindo menyebut relaksasi PPnBM untuk mobil dengan mesin 1.500 cc dinilai tepat.
"Relaksasi ini juga waktunya cukup tepat, satu kondisi pandemi sudah lebih terkendali, keduanya vaksinasi sudah jalan"
"Harapannya protokol kesehatan tetap dijalankan dan kita bisa bergerak," imbuh Kukuh.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo telah mengusulkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani untuk memperluas relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ke mobil 2.500 cc.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara mengatakan pihaknya menyambut baik rencana perluasan relaksasi PPnBM.
"Kalau ini diperluas kita tentunya gembira sekali. Relaksasi PPnBM yang kemarin diberikan untuk mobil 1.500 cc saja kami sangat berterimakasih"
"karena nampaknya ini disambut baik oleh masyarakat," tutur Kukuh saat dihubungi Tribunnews, pada Minggu (21/3/2021).
Selama dua minggu penerapan insentif PPnBM Gaikindo melihat indikasi kenaikan penjualan kendaraan.
"Masyarakat sangat antusias dan menerima. Mereka juga nampaknya mulai memesan kendaraan dan indikasi meningkatnya bagus"
"Walau pun kita belum bisa konfirmasi seberapa banyak dan sebagainya, karena laporannya baru masuk di akhir bulan nanti"
"Tapi indikasinya dari beberapa laporan informal itu ada peningkatan cukup baik," terangnya.
Menyoal perluasan relaksasi PPnBM ke mobil 2.500 cc, saat ini Gaikindo masih menunggu aturan yang jelas.
"Kita masih menunggu arahannya seperti apa untuk perluasan"
"Kita punya produk dan apa saja yang masuk dikriteria itu nantinya masing-masing pabrikan yang memberikan," jelas Kukuh.
Sebelumnya, pada awal Maret lalu pemerintah sudah memberikan insentif PPnBM 100 persen kepada 21 mobil.
Relaksasi PPnBM Bikin Penjualan Terios dan Xenia Laris Manis
Sejak diterapkan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) pada 1 Maret 2021, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) alami peningkatan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sebanyak 40 persen, pada minggu pertama.
Demand yang naik signifikan ini disebut Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra belum tentu bisa diimbangi suplai.
"Dalam mekanisme pembuatan mobil itu ada lebih dari 20.000 item. Kemudian vendor di Daihatsu juga banyak banget ada sekitar 300-an vendor"
"yang masing-masing semuanya sudah memiliki mekanisme forecast atau order sendiri," ungkapnya Amel saat jumpa pers virtual, Kamis (18/3/2021).
Saat ini mekanisme forecast yang bisa di cover oleh vendor itu hanya 20 persen.
Sementara kenaikan permintaan mobil di Daihatsu itu dua kali lipat lebih atau naik sekira 120 persen.
Tentu saja kenaikan ini tidak bisa serta-merta dipenuhi oleh vendor ataupun Daihatsu sebagai APM.
"Untuk kenaikan sebesar itu stok di dealer pun tidak banyak, tidak mungkin bisa memenuhi kenaikan yang luar biasa"
"terutama beberapa varian yang luar biasa naiknya, seperti Terios dan Xenia, stok kita sangat limited," imbuh Amel.
Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso menyampaikan suplai tidak serta-merta bisa meningkat.
Karena Daihatsu masih bekerja dengan protokol kesehatan yang ketat, sehingga harus ada pengaturan jarak dan sebagainya.
"Jadi produksinya dan cara kerja, serta jumlahnya tidak bisa seperti waktu zaman normal"
"Sementara sekarang ini kita masih mengikuti protokol kesehatan, tentunya suplainya juga masih terbatas," terang Hendra.
Dengan adanya jarak antara demand dan suplai yang cukup besar ini, Daihatsu menyebut akan ada inden.
"Pasti akan terjadi inden apa lagi tadi pak Hen juga memperlihatkan kenaikannya begitu besar. Untuk berapa lamanya tentu saja berbeda-beda untuk setiap kota dan setiap varian," jelas Amel.
Untuk mengantisipasi inden yang lama, Daihatsu menyarankan konsumen untuk segara melakukan pemesanan.
Terlebih dua bulan ke depan juga ada momentum lebaran, diprediksi peningkatan pemesanan akan makin tinggi.
"Bulan depan sudah mulai puasa dan Mei lebaran. Padahal PPnBM saat ini masih nol persen, pastikan yang membutuhkan mobil nanti akan banyak"
"Nah ini yang sedang kami antisipasi. Tapi kalau sekarang kita tetap berusaha dengan suplai dari ADM untuk penuhi dulu permintaan yang ada"
"Mungkin nanti bulan depan saya bisa cerita lagi mengenai suplai dan demandnya seperti apa," tutur Hendra.
Kemenperin kaji formula relaksasi PPnBM mobil 2500 cc
Di sisi lain, Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat rapat bersama Komisi IX DPR RI, Senin (15/3/2021), sampaikan pihaknya mendapat arahan dari Presiden untuk mempertimbangkan pemberian relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil di atas 1.500 cc.
Berkaca pada arahan tersebut, Kementerian Perindustrian bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan saat ini tengah kaji formula yang pas untuk perluasan pemberian insentif PPnBM.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, time frame atau waktu pelaksanaan kebijakan ini akan dievaluasi"
"Kemudian, formula aturannya bisa berdasarkan besaran kapasitas isi silinder dikombinasikan dengan local purchase"
"atau hanya berdasarkan aturan local purchase saja," tutur Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Selasa (16/2/2021).
Sebelumnya, Presiden mengutarakan keinginan agar kendaraan bermotor roda empat dengan kapasitas 2.500 cc juga bisa mendapatkan insentif pajak dalam masa pandemi ini.
Namun, kendaraan tersebut harus memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 70 persen.
Pemerintah juga meminta agar produsen segera meningkatkan utilisasi agar bisa memenuhi permintaaan pasar yang naik tinggi.
"Ini agar penurunan harga kendaraan dapat sesuai dengan harapan dan efektif pelaksanaannya," terang Menperin.
Selama pemberian insentif PPnBM sejak awal Maret 2021, menurut data Kemenperin terjadi lonjakan penjualan mobil yang masuk dalam kriteria penerima relaksasi.
"Kami melihat data purchase order KBM roda 4 meningkat rata-rata sebesar 140,8 persen untuk produk-produk yang mendapatkan stimulus PPnBM," ungkap Menperin.
Sri Mulyani dapat arahan presiden
Kementerian Keuangan menyebut, sebetulnya target pemerintah adalah untuk memberikan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah atau PPnBM 0 persen ke mobil yang punya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 70 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, memang saat ini relaksasi PPnBM 0 persen baru untuk mobil di bawah 1.500 cc, tapi akan bertambah lagi ke depannya.
"Kemarin saya juga mendapatkan arahan dari Bapak Presiden (Jokowi) untuk menyampaikan kalau bisa dilihat memang yang di atas 1.500 cc, asalkan TKDN-nya 70 persen"
"Mungkin kita bisa pertimbangkan (relaksasi PPnBM)" ujarnya saat rapar bersama Komisi XI DPR, pada Senin (15/3/2021).
Jadi, Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah sedang melakukan penyempurnaan mengenai penambahan kategori yang dapat relaksasi PPnBM.
"Asalkan TKDN-nya 70 persen berarti mungkin bisa sampai ke 2.500 cc"
"Ini yang nanti mengalamatkan ke pertanyaan mengenai permintaan terhadap mobil di atas 1.500 cc di dalam relaksasi PPnBM yang kita berikan," katanya.
Adapun, dia menambahkan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebenarnya mengusulkan angka lebih rendah untuk diskon PPnBM.
"Respons Gaikindo terhadap relaksasi PPnBM ke penjualan kendaraan bermotor yang sekarang berjalan"
"mereka usul relaksasi PPnBM 50 persen untuk 6 bulan, tapi pemerintah berikan 100 persen untuk mendorong industri otomotif," pungkas Sri Mulyani.
(Tribunnews.com/Lita Febriani/Yanuar Riezqi Yovanda/Wartakotalive.com)