Kabar Duka
Mengenang Anton Medan, Pablo Benua dan Rey Utami Merasakan Perhatian dan Dukungan
Ini kenangan Pablo Benua dan Rey Utami pada Mubaligh Anton Medan yang meninggal dunia pada hari Senin (15/3/2021)
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kabar mubalig Anton Medan meninggal membuat pasangan selebriti Rey Utami dan Pablo Benua sangat bersedih.
“Hari ini kita dapat kabar duka. Papa Anton meninggal dunia,” kata Rey Utami di kediaman Anton Medan di kawasan Pondok Rajeg, Cibinong, Senin (15/3/2021) malam.
Rey dan Pablo tidak menyangka Anton Medan pergi secepat ini.
“Beberapa hari lalu aku masih ke sini, ngobrol sama bapak. Dia masih bernada walaupun masih terbata-bata ngomongnya. Jadi ga nyangka,” ujarnya.
Baca juga: Selasa Pagi Ini Anton Medan Dimakamkan di Ponpes At-Taibin Pondok Rajeg, Liang lahat Sudah Disiapkan
Sebagai anak angkat Pablo Benua merasa sangat kehilangan Anton.
“Saya ingat waktu sidang tempo hari, dia selalu hadir. Dia bilang, kalau keluar dari sini (penjara), dekatkan diri kepada Allah. Insyaallah berkah. Semuanya ada hikmahnya. Itu pesan terakhir dia waktu kita keluar dari persidangan,” papar Pablo.
Pablo berharap Anton beristirahat dengan tenang dan damai.
“Semoga dia diberi tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga diberi ketabahan,” harapnya.
Baca juga: Anton Medan Meninggal, Pablo Benua dan Rey Utami Kehilangan Sosok yang Dianggap Seperti Ayah Sendiri
Menurut Pablo, Anton menderita sakit komplikasi. Selain itu juga faktor usia.
“Dia ada diabetes. Sebelum Covid-19 dia pernah sakit, pernah jatuh dari kamar mandi juga,” ujarnya.
Rey menambahkan diabetes membuat berat badan Anton menurun.
Pandemi Covid-19 juga membuat dia tidak bisa berdakwah.
“Aktivitas dia sebelum Covid-19 juga penuh untuk dakwah dari lapas ke lapas. Kita juga sering ikut aktivitas beliau sampah ke Nusakambangan,” jelas Rey.
“Begitu Covid-19, aktivitas berhenti. Beliau mungkin kepikiran sehingga staminanya drop,” imbuhnya.
Menurut Rey, Anton memiliki semangat luar biasa. Dalam keadaan sakit dia tidak ingin terlihat sakit.
“Dalam usianya seperti itu dia berkativitas seperti biasa. Tidak pernah merasa usianya sudah tua,” tambahnya.
Menurut Rey, hal yang paling membuatnya sedih adalah perhatian yang begitu besar dari Anton.
“Dia perhatian sama aku dan Pablo dalam keadaan terpuruk seperti ini. Pada saat kita berdua didalam (penjara), beliau yang membela dengan tulus,” paparnya.
Baca juga: Kabar Duka Pengawal Bung Karno Ni Luh Putu Sugiantiri Wafat, Ini Profilnya dan Kenangan Bersama
“Diantara semua orang yang memojokkan kami, beliau datang ke persidangan kami. Bahkan mengasuh anak kami Aron,” ujar Rey, sambil terus menyeka air mata yang mengalir di pipinya dengan tisu.
Rey dan Pablo merasa perhatian Anton Medan lebih dari ayah kandung.
“Tidak aada lagi yang bisa menggantikan dia. Baik, tulus dan tanpa pamrih. Bahkan lebih dari ayah kandung,” tutur Rey.
Pada saat Rey dan Pablo masuk penjara, Anton meminta meminta mereka tidak usah memikirkan Aron, anak mereka yang saat itu masih berusia 8 bulan.
“Dia bilang ke Pablo, tenang saja. Saya yang asuh Aron,” kata Rey.
Setiap kali Pablo dan Tey ada masalah atau berita di media, Anton yang pertama telepon.
“Apapun masalah kami berdua, pasti selalu bela aku. Tidak ada lagi yang marahin Pablo kalau kami ada masalah. Itu yang aku rasa kehilangan,” pungkas Rey.