Berita Nasional

Rizal Ramli Ledek Jokowi yang Disambut Petruk Hidung Panjang, Ferdinand: Jokowi Sakti seperti Petruk

Menurut Ferdinand, tarian petruk saat acara penyambutan presiden tersebut merepresentasikan bahwa kesaktian Jokowi sama seperti petruk

Editor: Feryanto Hadi
Kolase foto/kompas.com/instagram
Rizal Ramli dan Presiden Jokowi 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Presiden Joko Widodo atau Jokowi disambut penari berdandan wayang Petruk ketika datang ke kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi para seniman di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja (PSBK), Bantul, Yogyakarta.

Hal tersebut menjadi perbincangan hangat di dunia maya, hingga muncul sejumlah sindiran dari beberapa tokoh.

Salah satunya yang disampaikan Rizal Ramli.

Dalam akun Twitternya, Rizal menyebut tarian Petruk Divaksin dari para seniman dan budayawan di Jogja itu merupakan sindiran keras.

Baca juga: Haris Pertama Pecat Balik Beberapa Pengurus yang Memecatnya sebagai Ketum KNPI

Ia menginterpretasikan petruk berhidung panjang itu sebagai sosok pinokio.

"Mbah-B: Itu cara sindiran wong Jogya. Sudah jelas arahnya. Itu parodi topeng Pinokio pake tarian Jogja. Butet kok sudah mulai jail lagi?" tulis Rizal Ramli.

Dengan terang-terangan Rizal bahkan menyebut Presiden Jokowi tindak kredibel, baik perkataan maupun tindakannya.

"Mas @jokowi, kok makin lama kata2nya dan tindakan2nya semakin lama semakin tidak kredible? Libur yang lama dulu lah, biar bener."

Para pendukung presiden Jokowi berang melihat pernyataan dari Rizal Ramli itu.'

Salah satunya Ferdinand Hutahaean yang menyebut bahwa petruk sebagai lambang kesaktian.

Menurut Ferdinand, tarian petruk saat acara penyambutan presiden tersebut merepresentasikan bahwa kesaktian Jokowi sama seperti petruk

"Ketika Jogja menyambut @jokowi dgn tarian Petruk, maknanya adalah Jokowi Pribadi yg senang bersenda gurau dan sering berkelana menunjukkan kesaktiannya sprt Petruk. Jokowi keliling nusantara menunjukkan kesaktiannya membangun Indonesia. Rizal Ramli tak paham membaca beginian," tulis Ferdinand.

Baca juga: Tarian Petruk saat Sambut Jokowi di Jogja Jadi Sorotan, Butet: Faktanya Petruk Hidungnya Panjang

Penjelasan Butet

Butet Kartaredjasa mengungkapkan, pihaknya sengaja memilih petruk dimaksudkan hanya sebagai simbol saja.

"Sengaja saya memilih Petruk sebagai tokoh, tadi Bapak disambut Petruk, nanti juga ada pertunjukan tari 'Petruk Divaksin', karena tamu kita ini sering di condro sebagai Petruk," ujar seniman Butet Kartaredjasa di lokasi acara, seperti ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Baru Sekali Divaksin, Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi Meninggal Diduga Positif Covid-19

Baca juga: Digilai Banyak Pria Ganteng, Maria Vania Lebih Pilih Kiwil, Penggemarnya Patah Hati

 Jokowi pun tertawa mendengar ucapan Butet itu. 

"Kami menampilkan tari 'Petruk Divaksin' karena Petruk yang metafora di Indonesia sudah divaksin. Ini Petruk wayangnya nanti divaksin di sini," lanjut Butet.

Namu, siapa nyana simbol petruk tersebur menjadi viral.

Baca juga: Menelisik Kecepatan Buraq, Kendaraan Supercepat yang Antarkan Rasulullah Menuju Langit ke Tujuh

Warganet memberikan beragam interpertasi tentang alasan Butet dan para seniman memilih tokoh Petruk untuk menyambut presiden Joko Widodo

Warganet juga menyoroti tentang ucapan Butet yang menyebut Petruk secara metafora sudah divaksin.

Baca juga: Setelah Ancaman Santet, Moeldoko Cs Kini Akan Dipolisikan Gubernur Edy Rahmayadi terkait Kerumunan

Penjelasan Butet

Menanggapi ramainya perbincangan soal Tarian Petruk tersebut, Butet menjelaskan bahwa alasan pihaknya memilih itu karena suka dengan koreografi dan musiknya, dimana tarian tersebut adalah karya Pardiman dari Acapella Mataraman.

Selain itu, tarian tersebut menurut Butet menggambarkan kegembiraan.

"Lucu, jenaka, gitu, jadi gerakan-gerakannya itu komikal," tutur Butet dalam program Apa Kabar Indonesia, yang ditayangkan di kanal YouTube tvOneNews pada Rabu (10/3/2021) malam.

Ketika ditanya pembawa acara, apakah ada makna lain selain atas pemilihan Petruk sebagai karakter penyambut Jokowi, Butet kemudian menjelaskan.

Baca juga: Haris Pertama Pecat Balik Beberapa Pengurus yang Memecatnya sebagai Ketum KNPI

Menurut Butet, ada beberapa kesamaan antara Jokowi dengan tokoh Petruk, terutama soal kedekatan dengan rakyat kecil.

"Ya pertama Petruk itu kan, satu, Punakawan ya dalam khazanah dunia pewayangan. Lucu, dan Pak Jokowi kan juga sering dimaknai sebagai Petruk, rakyat kecil, punya komitmen untuk berjuang mensejahterakan kehidupan ini," terang Butet

"Jadi paslah karakter dari tokoh Punakawan ini, orang biasa yang suatu hari punya kesempatan untuk memimpin," terang Butet.

Pembawa acara kemudian menyinggung soal sikap sebagian warganet yang merepresentasikan Petruk dengan Pinokio, sosok yang hidungnya berubah menjadi panjang ketika berbohong.

Baca juga: Digilai Banyak Pria Ganteng, Maria Vania Lebih Pilih Kiwil, Penggemarnya Patah Hati

Butet pun mempersilakan siapa pun membuat menilai atau merepresentasikan tarian Petruk Divansin yang dipertontonkan saat penyambutan presiden Jokowi itu.

"Boleh boleh saja, mau diinterpretasikan apa saja. Kalau Petruk, faktanya memang hidungnya panjang. Itulah seni. Seni itu multitafsir," imbuhnya.

Ratusan seniman divaksin

Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinkes Bantul, Abednego Dani Nugroho mengatakan ada sekitar 500 budayawan dan seniman yang dijadwalkan menerima vaksin. 

"Benar, akan ada vaksinasi untuk 500 budayawan dan seniman. Dan akan disaksikan oleh Pak Jokowi. Program dari acara kepresidenan," katanya, Senin (08/03/2021) dikutip dari Tribun Jogja.

Baca juga: Digilai Banyak Pria Ganteng, Maria Vania Lebih Pilih Kiwil, Penggemarnya Patah Hati

Baca juga: Malam-malam Rumahnya Digeruduk Polisi, Dipo Latief Bingung: Kalau Ada Masalah Kirim Surat Panggilan

Dengan adanya vaksinasi untuk budayawan dan seniman, pihaknya akan melakukan pendataan seniman di Bantul. 

"Untuk koordinatornya nanti dari Seni Bagong Kussudiardja," sambungnya. 

Terkait vaksinator, pihaknya telah menyiapkan 12 fasilitas kesehatan.

Sebab rencananya vaksinasi tersebut ditargetkan selesai dalam satu hari. 

Agar tidak terjadi kerumunan, vaksinasi akan dibagi menjadi dua shift.

"Satu faskes akan mengirimkan lima orang untuk membantu vaksinasi," tambahnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved