Berita Nasional

Mengenal SpaceX, Perusahaan Milik Elon Musk yang Akan Bangun Stasiun Antariksa di Biak, Papua

Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) adalah perusahaan transportasi luar angkasa swasta Amerika Serikat yang didirikan oleh Elon Musk.

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Ilustrasi Stasiun luar angkasa (Roscosmos, via NASA) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ekspansi stasiun antariksa milik orang terkaya di dunia  Elon Musk mempunyai rencana besar di berbagai negara.

Indonesia digadang-gadang menjadi salah satu target pembangunan stasiun antariksa SpaceX.

Lokasinya pun santer disebut akan mengambil sebuah lahan di Pulau Biak.

Sontak kabar burung ini membuat warga lokal menolak keras pembangunan lokasi peluncuran roket hasil kerja sama dengan SpaceX di Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Tiga Pabrik Baru Sepatu Asics di Cirebon, Tegal dan Pemalang Bisa Serap 12.000 Pekerja

Baca juga: Konstruksi Pabrik Hyundai di Indonesia Sesuai Jadwal, September Mulai Produksi

Warga asli pulau Biak mengkhawatirkan, jika fasilitas antariksa itu dibangun akan merusak lingkungan dan membuat penduduk lokal kehilangan tempat tinggal.

Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) adalah perusahaan transportasi luar angkasa swasta Amerika Serikat yang didirikan oleh Elon Musk.

Perusahaan ini telah mengembangkan keluarga roket Falcon dengan tujuan menjadi kendaraan peluncuran yang dapat dipakai ulang.

Melalui perusahaan ini pula, sudah banyak astronot yang meluncur ke luar angkasa berkat kerja sama SpaceX dengan beberapa pihak baik itu dari pemerintahan hingga swasta.

Tak hanya itu, SpaceX juga mengembangkan roket Falcon untuk menjadi kendaraan peluncuran yang dapat dipakai berulang.

Baca juga: Dipo Latief Bingung Rumahnya Digeruduk Polisi, Nikita Mirzani: Kalau Bersih Kenapa Risih?

Sebelumnya, dalam misi penerbangan ke ruang angkasa roket yang digunakan hanya sekali pakai. Padahal roket mengambil sebagian besar biaya peluncuran ke ruang angkasa.

Biaya pembuatan roket hampir sama dengan pembuatan pesawat komersial.

Sayangnya, roket selalu sekali pakai berbeda dengan pesawat yang bisa melakukan puluhan ribu penerbangan.

Baca juga: Menelisik Kecepatan Buraq, Kendaraan Supercepat yang Antarkan Rasulullah Menuju Langit ke Tujuh

Mengikuti model komersial, SpaceX pun membuat roket Falcon menjadi kendaraan peluncuran ruang angkasa yang dapat digunakan kembali. Ini dapat mengurangi biaya perjalanan ke ruang angkasa hingga seratus kali lipat.

Jika sebagian besar roket dirancang untuk terbakar pada saat masuk kembali ke Bumi, tidak untuk roket SpaceX.

Roket dirancang untuk tahan bakar dan mampu mendarat kembali di Bumi, sehingga roket bisa melakukan peluncuran kembali.

Baca juga: Tarian Petruk saat Sambut Jokowi di Jogja Jadi Sorotan, Butet: Faktanya Petruk Hidungnya Panjang

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved