Kecelakaan Maut
Begini Kata-Kata Terakhir Sopir Bus Kecelakaan Maut di Sumedang yang Sempat Didengar Korban Selamat
Begini Kata-Kata Terakhir Sopir Bus Maut di Sumedang yang Sempat Didengar Korban Selamat. Simak selengkapnya dalam berita ini.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perkataan terakhir sopir bus sri padma kencana yang mengalami kecelakaan maut di Sumedang ternyata sempat didengar para penumpang yang selamat.
Salah satu yang mendengarnya ada Mimin Mintarsih, penumpang yang selamat.
Ia lalu menceritakan kata-kata sopir bus sebelum kecelakaan terjadi.
Mimin yang merupakan warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang pergi bersama dua anaknya yang berusia 2 tahun dan 11 tahun.
Baca juga: UPDATE Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Sumedang, 27 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia
Ia duduk di bagian depan jok kedua setelah sopir.
Ketiganya selamat dan sudah kembali ke rumahnya.
"Alhamdulillah saya dan du anak saya selamat," ujar Mimin di kediamannya, Kamis (11/3/2021) dini hari.
Mimin mengatakan bus sempat oleng sebelum terperosok ke jurang.
"Bis nya goyang-goyang, terus masuk jurang," ujar Mimin sembari terbata-bata.
Dalam perjalanan, Mimin mencium bau hangit atau bau gosong kampas rem.
Mimin mengatakan seorang penumpang sempat berbicara pada sopir.
• Jelang BK Porprov, Heri Kiswanto Seleksi 60 Pemain untuk Memerkuat Tim Sepak Bola Kabupaten Bogor
Sopir, kata Mimin, menjelaskan bahwa rem bus mengalami blong.
"Salah seorang penumpang sempat meminta sopir memeriksanya, sopir bilang remnya blong," ungkap Mimin.
Kecelakaan tidak terhindari. Penumpang serentak mengucap takbir dalam bus.
"Semua orang teriak Allahhuakbar. Takbir," ujar Mimin sembari terisak menahan tangis.
Tak lama kemudian bus maut tersebut jatuh, dengan keadaan Mimin yang saat itu hampir tak sadarkan diri.
Mimin terjepit jok, sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang.
Ia bisa menyelamatkan diri dan merangkak untuk mencari anaknya lalu ke luar bus menuju kaca jendela.
"Saya kejepit jok, saya merangkak nyari anak-anak dan keluar dari bus." katanya.
• Jelang BK Porprov, Heri Kiswanto Seleksi 60 Pemain untuk Memerkuat Tim Sepak Bola Kabupaten Bogor
Isak Tangis Keluarga Korban
Isak tangis mewarnai kepulangan korban kecelakaan bus masuk jurang di Tanjakan Cae di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Sejak Rabu (10/3/2021) malam, korban luka ringan dan jenazah mulai dipulangkan ke Cisalak, Subang.
Di Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, keluarga korban berjejer di pinggir jalan dan pekarangan rumah.
Dengan penuh cemas, mereka menunggu kabar pasti mengenai peristiwa nahas tersebut
"Saya dapat kabar dari korban selamat telepon, bus yang dia tumpangi kecelakaan di Wado," ujar Wahyu, orangtua salah satu penumpang bus saat ditemui Kamis (11/3/2021) dini hari.
Ikin, yang juga orangtua korban kecelakaan lainnya, tampak histeris.
• Jelang BK Porprov, Heri Kiswanto Seleksi 60 Pemain untuk Memerkuat Tim Sepak Bola Kabupaten Bogor
Ia menangis sejadi-jadinya, lantaran mendengar buah hatinya turut menjadi korban kecelakaan.
Menurut penuturan warga, Ikin bahkan sempat pingsan.
Kepala Desa Paku Haji Asep Komara membenarkan bahwa korban kecelakaan di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Wado, Sumedang merupakan warganya.
Hanya saja, ia tidak mengetahui kegiatan yang dilakukan sekolah itu.
"Iya betul itu warga sini, Desa Paku Haji, kebetulan sekolah itu berdomisili di sini," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan, total korban kecelakaan bus maut yang terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, sebanyak 62 orang.
Penumpang bus tersebut terdiri dari 59 orang rombongan SMP IT Al Muaawanah, Cisalak, Subang.
Kemudian, 3 lainnya merupakan sopir dan kernet Bus Sri Padma Kencana.
Sesuai data terbaru pada Kamis (11/3/2021), pukul 02.18 WIB, dari total 62 orang di dalam bus, sebanyak 27 orang tewas.
• UPDATE Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Sumedang, 27 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia
Lokasi Sering Terjadi Kecelakaan
Salah seorang warga Kecamatan Wado, Waslim (59) menceritakan kondisi jalan tempat Bus Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae, Rabu (10/3/2021).
Waslim merupakan salah satu warga yang membantu proses evakuasi sesaat pasca-bus masuk jurang dalam kecelakaan maut di Sumedang itu.
Waslim menyebutkan, Tanjakan Cae, Wado, Sumedang memang terkenal ekstrem.
"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham."
"Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim seperti dikutip TribunJabar.id dari Kompas.
• Sespri Wanita Baru Kerja Sebulan, Edhy Prabowo Biayai Sewa Apartemennya Rp 160 Juta per Tahun
Waslim menuturkan, saat evakuasi banyak korban yang dalam posisi terjepit.
Ia bersama warga lainnya berhasil mengevakuasi 20 korban.
"Alhamdulillah tadi di awal-awal ada 11 orang selamat yang kami amankan, 9 orang lainnya sudah meninggal, kondisinya tragis," tutur Waslim.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kata-kata Sopir Sebelum Kecelakaan Maut di Sumedang, Korban Selamat Mencium Bau Hangit Kampas Rem.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi