Vaksinasi Covid19
Hari Pertama Vaksinasi Covid-19, Ada Sebanyak 1.247 ASN dan PJLP Jakarta Utara Telah Disuntik Vaksin
Hari Pertama Vaksinasi Covid-19, Ada Sebanyak 1.247 ASN dan PJLP Jakarta Utara Telah Disuntik Vaksin
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, TANJUNGPRIOK - Ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di Jakarta Utara telah mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 pada Senin (8/3/2021).
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan ASN dan PJLP yang telah divaksin Covid-19 mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga wali kota.
“Pada hari pertama vaksinasi Covid-19 tercatat sebanyak 1.247 ASN dan PJLP yang telah disuntik vaksin,” ungkap Yudi, Selasa (9/3/2021).
Adapun dari 1.247 ASN dan PJLP yang disuntik vaksin tersebut, 269 di antaranya berada pada tingkat wali kota disusul kemudian Kecamatan Cilincing 218 orang.
Khusus Kecamatan Koja 216 orang, Kecamatan Penjaringan 193 orang, Kecamatan Kelapa Gading 179 orang, Kecamatan Tanjung Priok 106 orang dan terskhir Kecamatan Pademangan 66 orang.
Baca juga: Pemerintah Bakal Bubarkan 19 Lembaga Negara Lagi, Sudah Diajukan ke DPR
“Ini data sementara. Data masih terus bertambah sesuai jadwal vaksinasi masing-masing ASN dan PJLP,” ungkap Yudi.
Pasalnya kegiatan vaksinasi bagi ASN dan PJLP di Jakarta Utara dilaksanakan selama tiga hari dan masih akan berlangsung hingga Rabu (10/8/2021) mendatanf.
“Ada juga beberapa dari mereka harus ditunda karena terkendala beberapa syarat saat proses pemeriksaan kesehatan (skrining),” jelas Yudi.
Baca juga: Update Vaksinasi Covid-19, Sudah 10,4 Persen Lansia di Jakarta Barat Disuntik Vaksin
Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing dr. Dian Anggrainy mengatakan sejauh ini sudah ada 218 ASN dan PJLP yang telah divaksin. Sementara 19 ASN dan PJLP lainnya terpaksa ditunda.
“Vaksinasi kepada 19 ASN dan PJLP lainnya harus ditunda karena terkendala persyaratan skrining kesehatan seperti tekanan darah tinggi, pengidap gula darah tidak terkontrol, pengidap asma tidak terkontrol, dan ibu menyusui,” tutur Dian. (jhs)