Vaksinasi Covid19
Penyuntikan Vaksin Covid-19 Dosis Pertama dan Kedua Bisa Dilakukan di Tempat Berbeda, Ini Aturannya
Bisakah penyuntikan vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua di lokasi berbeda?
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021.
Tercatat lebih dari dua juta orang menerima dosia pertama vaksin.
Orang yang telah menerima vaksin dosis pertama akan kembali menerima vaksin dosis kedua, setelah 14 hari untuk usia di bawah 60 tahun.
Sedangkan untuk vaksinasi lansia di atas 60 tahun, interval penerimaan vaksin berlangsung 28 hari.
Namun ada pertanyaan, bisakah penyuntikan vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua di lokasi berbeda?
Dikutip dari keterangan Kementerian Kesehatan yang dikutip Tribunnews, Senin (8/3/2021), penyuntikan dosis pertama dan kedua di tempat berbeda diperbolehkan, karena hasilnya tetap bisa diinput ke Pcare vaksinasi.
Baca juga: Bareskrim Belum Temukan Unsur Pidana dari 92 Rekening FPI yang Diblokir PPATK
Ketentuan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.
Berdasarkan SK itu, disebutkan dua pelayanan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan dosis kedua, yakni:
1. Penyuntikkan dosis pertama dan kedua bisa dilaksanakan di tempat berbeda;
2. Jika dosis pertama didapatkan dari vaksinasi massal, maka dosis keduanya dapat dilaksanakan di fasilitasi pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan vaksinasi Covid-19 yang terdekat dengan domisili.
Update Vaksinasi
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 2.888.757 (7,16%) penduduk hingga Minggu (7/3/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 1.133.787 (2,81%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.
Baca juga: Dua Pasien yang Terpapar Varian Virus Corona B117 Sudah Sembuh, Jokowi Minta Masyarakat Tak Khawatir
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: Estimasi Cuma Bisa Bikin Kebal Setahun, Pemerintah Kebut Vaksinasi Covid-19 Rampung Tahun Ini
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 2 Maret 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 342.371 (25.9%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 214.528 (14.4%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 154.669 (11.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 130.212 (10.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 56.517 (4.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 56.138 (4.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 34.547 (2.5%)
RIAU
Jumlah Kasus: 31.542 (2.5%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 29.594 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 29.275 (2.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 28.117 (2.1%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 24.795 (1.9%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 22.230 (1.6%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 17.165 (1.3%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 16.014 (1.2%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 15.026 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 14.009 (1.0%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 12.658 (0.9%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 10.133 (0.8%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 10.061 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 9.854 (0.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 9.557 (0.8%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 9.404 (0.6%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 8.795 (0.7%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 8.724 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 7.470 (0.6%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 7.400 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 7.021 (0.6%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 5.534 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 5.266 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 4.949 (0.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 4.802 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 4.662 (0.3%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 3.987 (0.3%). (Rina Ayu)