Berita Jakarta
Masa PPKM Mikro di Jakarta Bakal Diperpanjang Lagi, Wagub Ariza: Insya Allah Nanti Kita akan Umumkan
Ini penjelasan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza soal rencana masa PPKM mikro di DKI Jakarta diperpanjang masa pandemi Covid-19.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kemungkinan, masa PPKM mikro di Jakarta diperpanjang lagi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Mengenai masa perpanjangan PPKM mikro DKI Jakarta, nantinya Pemprov DKI Jakarta akan berkordinasi dengan Pemerintah pusat.
Cikal bakal PPKM mikro Jakarta diperpanjang, dijelaskan langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Diketahui, koordinasi ini dilakukan untuk memastikan apakah PPKM mikro Jakarta akan diperpanjang atau tidak mengingat Covid-19 masih mewabah.
Baca juga: Aksi Curat, Curas, Curanmor Meningkat Polisi Ajak TNI-Satpol PP Razia Sekaligus Operasi Yustisi PPKM
Baca juga: Angka Kriminalitas Meningkat, Polrestra Tangerang Gelar Operasi Yustisi PPKM
Baca juga: Temuan Covid-19 di Kota Bekasi Melandai Berkat Penerapan PPKM dan Protokol Kesehatan
"InsyaAllah kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dengan satgas pusat, para forkopimda, para epidemiologi"
"kemudian dengan semuanya kami berkoordinasi merapatkan insyaAllah ya," papar Ahmad Riza Patria, Minggu (7/3/2021).
Dikatakan pria yang akrab disapa Ariza, sejauh ini DKI Jakarta telah keluar dari zona merah Covid-19.
Bahkan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jakarta kini mengalami kenaikan.
Selain itu, angka kematian akibat Covid-19 menurun beberapa akhir pekan ini.
"Sejauh ini kami bersyukur Jakarta sudah keluar dari zona merah, semakin sedikit"
"Angka kesembuhannya menaik, angka kematiannya turun 1,6, jumlah PCR kita sudah 3,1 juta"
"Spesimen PCR bahkan 3,8 juta," kata Ariza.
Kendati demikian, Ariza belum dapat memastikan, apakah PPKM mikro akan diperpanjang.
Sebab ia masih akan berkoordinasi untuk mengetahui langkah-langkah dan upaya yang akan di ambil.
Namun tentunya protokol kesehatan tetap harus diterapkan.
"InsyaAllah nanti kita akan umumkan. Prinsipnya mari kerja sama menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta kembali perpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga 8 Maret 2021.
Keputusan untuk memperpanjang masa PSBB ini tertuang dalam Kepgub Nomor 172 tahun 2021.
Kepala Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti beberkan tujuan perpanjangan aturan ini.
Yakni dalam rangka terus menekan kasus aktif Covid-19 yang sudah turun pada penerapan PSBB dari 7 Februari hingga 22 Februari 2021.
Pemkab Bogor Nilai PPKM Mikro Efektif Turunkan Kasus Positif Covid-19
Pemkab Bogor Nilai PPKM Mikro Efektif Turunkan Kasus Positif Covid-19, Angka Kematian Relatif Rendah
Pemerintah Kabupaten Bogor menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro yang diterapkan pada 9-22 Februari 2021 efektif menurunkan kasus positif Covid-19.
Berdasarkan hasil evaluasi pemberlakukan PPKM Berbasis Mikro di Kabupaten Bogor, angka kasus konfirmasi positif baru maupun penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor turun signifikan selama PPKM Mikro ini.
Pada periode PPKM Mikro atau PSBB ke-18 ini, pertambahan kasus konfirmasi positif mulai menurun.
Yaitu sebanyak 1.214 kasus dengan rata-rata pertambahan kasus perhari sebanyak 87 kasus/hari.
Pertambahan kasus konfirmasi meninggal juga hanya 0.14 kasus per hari.
Sedangkan jumlah kasus konfirmasi sembuh bertambah sebanyak 1.226 kasus atau sebanyak 87,57 kasus per hari.
“Angka Kematian kasus konfirmasi relatif rendah pertambahannya dan sebaliknya jumlah pertumbuhan kasus konfirmasi sembuh terus meningkat,” kata Ade di Cibinong, Senin (1/3/2021).
Jika dibandingkan periode sebelumnya, lanjut dia, rata-rata pertumbuhan kasus konfirmasi meninggal menurun dari angka 0,5 kasus per hari.
Begitu juga dengan pertumbuhan kasus konfirmasi sembuh yang meningkat dari angka 74,93 kasus per hari.
Menurut Ade, ada penurunan kasus Covid-19 yang sinifikan di sejumlah kecamatan kecuali di daerah penyangga.
Seperti Bojonggede, Cileungsi, Gunung Putri dan Cibinong masih tinggi karena berbatasan dengan DKI Jakarta.
Penurunan kasus Covid-19 juga tampak juga dari jumlah okupansi rumah sakit dan rumah isolasi kasus Orang Tanpa Gelaja (OTG) yang terus melandai dan memadai.
“Biasanya okupansi RS penuh, kini justru melandai, begitu juga dengan rumah isolasi dari kapasitas 80 paling terisi 18 orang"
"Di Rumah Isolasi Cibogo juga cuma sedikit, termasuk ruang ICU bagi penderita Covid-19,” imbuhnya.
Keberhasilan menekan laju penyebaran Covid-19 ini, kata Ade, merupakan hasil kerja keras dari tim Satgas Covid-19.
Karena itu, Pemkab Bogor memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Satgas Covid-19 tingkat desa karena berhasil dalam upaya menurunkan tingkat penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor.
Ada 200 penerima penghargaan terdiri dari Kepala Desa, Lurah, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Ketertiban dan Keamanan Masyarakat (Bhabinkamtibmas), RT dan RW kategori teladan.
“Melihat kerja keras dan upaya mereka dalam mengendalikan Covid-19 di Kabupaten Bogor, mereka patut mendapatkan penghargaan,” pungkas Ade.
(Wartakotalive.com/JOS/Hironomus Rama)