Jalan Rusak Akibat Sering Banjir Memakan Nyawa di Jalan Daan Mogot, 1 Pemotor Tewas Terlindas Truk
Pengendara motor inisial DJ (19) tewas setelah bannya alami slip karena jalan rusak saat melintas di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, CENGKARENG - Jalan rusak membuat seorang pengendara motor tewas di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.
Pengendara motor inisial DJ (19) tewas setelah bannya alami slip karena jalan rusak saat melintas di Jalan Daan Mogot.
Jalan di ruas Jalan Daan Mogot itu sendiri rusak akibat kerap dilanda banjir.
Foto pengendara motor tewas tersebut diunggah akun instagram @infojkt24 Jumat (19/2/2021).
Baca juga: Kisah Hendi, Selama 2 Tahun Diteror Ribuan Pesan Porno Lewat WhatsApp hingga Hampir Diceraikan Istri
Baca juga: LOWONGAN KERJA Relawan Tenaga Kesehatan DKI Jakarta, Ada 11 Posisi, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Baca juga: Propam Dalami Kemungkinan Kompol Yuni Purwanti Bagian Pengedar Narkoba
"Jumat (19/2/21) Kecelakaan Pemotor Honda B 3255 BHO di depan Samsat Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat (arah ke Cengkareng), korban tutup usia dan masih penanganan #Polri " tulis unggahan itu.
Sejumlah netizen pun mengomentari kecelakaan berdarah tersebut.
Seorang netizen @hertinratna mengatakan bahwa di jalan itu memang rusak sehingga kerap menimbulkan kecelakaan.
"Iya di situ jalannya banyak lubang. Jalannya rusak. Mohon segera diperbaiki agar tidak lagi menimbulkan korban jiwa," terang netizen tersebut.
Sementara itu Kasat Lantas Wilayah Jakarta Barat Kompol Purwanta mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 08.00 WIB.
Kecelakaan itu terjadi di Jalan Daan Mogot, dekat Pom Bensin wilayah Cengkareng Jakarta Barat.
Awalnya Honda Vario yang dikendarai pria berinisial DJ itu melaju dari dari arah Jakarta menuju ke Tangerang.
Setibanya dekat Pom Bensin roda depan kendaraannya menginjak batu sehingga oleng kekanan membentur roda depan kiri kendaraan Truck Fuso.
Kecelakaan yang dikemudikan melaju searah dengan truk fuso di sebelah kanan.
"Hal itu berakibat pengendara motor mengalami luka pada bagian kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian," terang Purwanta dikonfirmasi.
Selanjutnya jenazah dievakuasi ke RSUD Tangerang untuk diverifikasi.
Baca juga: Viral Perempuan Muda Berjalan di Toko Tasikmalaya hanya Menggunakan Pakaian Dalam, Bikin Heboh Warga
Baca juga: PERHATIAN! Pemprov DKI Lipat Gandakan Sanksi Penolak Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Wagub DKI Ariza
Baca juga: Viral Video Ribuan Ikan Lele Berhamburan di Pinggir Jalan Grand Alam Sutera Serpong, Warga Berebutan
Sejumlah Ruas di Jakarta Banjir
Curah hujan yang tinggi sejak Kamis (18/2) malam membuat beberapa wilayah di Jabodetabek mulai terendam banjir.
Banjir Jakarta dan genangan bervariasi ketinggiannya mulai dari 20 cm hingga 70 cm
Berikut pantauan Wartakotalive.com dari Twitter Radio Elshinta dan TMC Polda Metro Jaya pada Jumat 19 Februari wilayah yang sudah tergenang banjir sebagai berikut:
- Perumahan Jatiwaringin Antalope, Bekasi banjir setinggi 60 cm
- Banjir depan rumah RW 10, Kebon Pala, Makassar, Jakarta Timur setinggi 30 cm
Baca juga: BREAKING NEWS: Pintu Air Pasar Ikan SIAGA 2, Sunter Hulu dan Manggarai Siaga 3, DKI Waspada Banjir

- Banjir di Jalan Bougenville 4 di Kranji Bekasi barat setinggi 20 cm
- Banjir di Jl. Perindustrian dekat HKBP Sutoyo, Kelurahan Kebon Pala, Kec. Makassar, Jakarta Timur setinggi 50 cm.
- Banjir di Kolong Tol Cawang (arah ke Tanjung Priok), sementara seluruh kendaraan sejenis sedan dialihkan ke Tol Semanggi tingi 60-70 cm .
Baca juga: Banjir di Stasiun Tebet Berhasil Diatasi, KRL Manggarai-Bogor Kembali Normal
- Banjir 20 cm di Jl. Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara,
- Banjir 20-30 cm di sekitar Stasiun Tebet, Jakarta Selatan
- Banjir di Jalan Rawadas, sekitaran bantaran BKT Pondok Kopi, Jakarta Timur tinggi 20 cm
Kondisi Tinggi Muka Air Jumat 19 Februari 2021
Tinggi Muka Air hari ini berdasarkan pantauan Dinas Sumber Daya Air ada 5 pintu air dalam kondisi Siaga 3 dan di PA Marina Ancol siaga 2
Berikut kondisi pintu air di 13 sungai di Jakarta dan kondisi cuaca pada hari Jumat 19 Februari 202, pukul 05.00 WIB:
1. Pesanggrahan ketinggian 125 cm dengan cuaca mendung (Siaga 4)
2. Angke Hulu ketinggian 165 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 3)
3. Katulampa ketinggian 30 cm dengan cuaca mendung (Siaga 4)
4. Depok ketinggian 140 cm cuaca hujan (Siaga 4)
5. Manggarai ketinggian 840 cm cuaca gerimis (Siaga 3)
6. Krukut Hulu ketinggian 50 cm dengan cuaca hujan (Siaga 4)
7. Karet ketinggian 550 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 3)
8. Waduk Pluit ketinggian minus 145 cm cuaca gerimis (Siaga 4)
9. Pasar Ikan ketinggian kali minus 145 cm namun ketinggian air laut 194 cm, cuaca gerimis (Siaga 3)
10. PA Marina ketinggian kali 202 cm dan ketinggian air laut 201 cm, cuaca gerimis (Siaga 2)
11. Cipinang Hulu ketinggian 140 cm dengan cuaca hujan (Siaga 4)
12. Sunter Hulu ketinggian 195 cm dengan cuaca hujan (Siaga 4)
13. Pulo Gadung ketinggian 660 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 3)
Arti Ketinggian Air di Pintu Air
Warga yang berada di bantaran sungai diminta untuk selalu waspada.
Di luar urusan curah hujan dan saling keterkaitan antara ketinggian di satu pos pengamatan dengan pos lain atau beragam pintu air, status kesiagaan juga patut ditilik.
Demi lebih jelas memahami status-status tersebut, berikut pemaparan BPBD DKI Jakarta pada laman resminya:
Siaga IV : Belum ada peningkatan debit air secara mencolok. Komando di lapangan, termasuk membuka atau menutup pintu air serta akan diarahkan ke mana air bersangkutan, cukup dilakukan oleh komandan pelaksana dinas atau wakil komandan operasional wilayah.

Siaga III : Bila Hujan yang terjadi menyebabkan terjadinya debit air meningkat di pintu - pintu air, tapi kondisinya masih belum kritis dan membahayakan.
Meski demikian bila status siaga III sudah ditetapkan, masyarakat sebaiknya mulai berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatunya dari berbagai kemungkinan bencana banjir.
Siaga II : Bila Hujan yang terjadi menyebabkan debit air mulai meluas, maka akan ditetapkan Siaga II, penanggung jawab untuk siaga II ini adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, yaitu Sekretaris Daerah.
Siaga I : Bila dalam enam jam debit air tersebut tidak surut dan kritis maka ditetapkan Siaga I. Penanggung jawab penanganan status siaga I langsung di tangan gubernur. (m24)