Hiraukan Imbauan Pemerintah, Jumlah Kendaraan Keluar Jakarta saat Libur Imlek tetap Meningkat
Jasa Marga mencatat kenaikan intensitas kendaaran diperkirakan sebesar kurang lebih 11 persen dari hari normal pada masa libur Imlek.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pada masa libur Imlek 2021, tetap terjadi peningkatan jumlah kendaraan ang keluar Jakarta.
Artinya masih banyak masyarakat yang menghiraukan imbauan pemerintah agar tetap di rumah saat libur Imlek 2021.
Di mana PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat terjadi kenaikan intensitas kendaraan yang keluar dari arah Jakarta pada masa libur Imlek, Kamis (11/2/2021), yakni sebanyak 146.889 kendaraan.
• Dramatis, Video Detik-detik, Jenazah Nenek Meninggal saat Banjir Cikarang, Dibawa Pakai Perahu Karet
• Viral Video Puluhan Mobil Ban hingga Peleknya Pecah karena Jalan Rusak di Tol Jakarta-Cikampek Km 39
• Subsidi Gaji Rp2,4 Juta Dihentikan, Diganti Bantuan Rp3,5 Juta, Begini Syarat dan Cara Daftarnya
Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan, jumlah kendaraan tersebut yang meninggalkan Jakarta mengarah ke Timur, Barat dan Selatan.
"Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur)," ucap Heru dalam keterangannya, Jumat (12/2/2021).
Heru menambahkan, kenaikan intensitas kendaaran diperkirakan sebesar kurang lebih 11 persen dari hari normal.
"Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jakarta dari ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 75.383 kendaraan menuju arah Timur, 38.427 kendaraan menuju arah Barat dan 33.079 kendaraan menuju arah Selatan," ujar Heru.
Adapun rincian distribusi lalin sebagai berikut:
ARAH TIMUR
- Jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui GT Cikampek Utama 1, yakni 38.391 kendaraan, naik sebesar 30,6 persen dari lalin pada hari normal.
- Jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui GT Kalihurip Utama 1, yakni 36.992 kendaraan, naik sebesar 32,9 persen dari lalin pada hari normal.
Total kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah Timur adalah sebanyak 75.383 kendaraan, naik sebesar 31,7 persen dari lalin hari normal.
• Tak dapat Ruang ICU,Keluarga Pasien Covid-19 Disodorkan Surat Pernyataan tak Menuntut jika Meninggal
• Melanie Subono Siap Bantu Warga yang Butuh Susu Bayi, Bayar Kontrakan, hingga Listrik,Begini Caranya
• Lowongan Kerja di Unversitas Ahmad Dahlan, Mulai dari Dosen Tetap hingga Tenaga Kependidikan
ARAH BARAT
Jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Barat melalui GT Cikupa Tol Tangerang-Merak, yakni 38.427 kendaraan. Turun sebesar 13,9 persen dari lalin hari normal.
ARAH SELATAN
Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Selatan atau lokal melalui GT Ciawi 1 Tol Jagorawi, yakni 33.079 kendaraan. naik sebesar 8,7 persen dari lalin hari normal.
Imbauan Pemerintah, tetap di Rumah
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah jelang libur panjang terkait perayaan tahun baru China atau Imlek yang jatuh pada Jumat 12 Februari 2021.
Imbauan ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi pada konferensi pers terkait antisipasi libur panjang, Jumat (5/2/2021).
“Saya mengingatkan kepada masyarakat pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan mengimbau agar kita semua tetap tinggal di rumah, khususnya pada saat libur panjang hari Raya Tahun Baru Imlek,” ujar Siti Nadia.
Baca juga: PPKM Tidak Efektif, Pimpinan DPR Minta Kaji Ulang Libur Panjang Imlek dan Hari Raya Idul Fitri
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes itu juga mengimbau masyarakat yang merayakan hari Imlek melakukan perayaan yang lebih sederhana atau dengan cara daring, mengingat Indonesia masih dihadapkan pandemi covid-19.
Kendati harus dilakukan dengan kondisi sederhana dan terbatas untuk mencegah penyebaran virus, langkah ini diharapkan tidak akan mengurangi makna perayaan Imlek.
“Tentunya perayaan Imlek tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena kita saat ini dalam situasi pandemi covid-19,” kata dia.
Masyarakat yang melakukan tradisi perayaan Imlek juga diimbau agar tetap melakukan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah pertambahan kasus.
“Perayaan Imlek harus kita jalani dengan saling menjaga saudara lain dari ancaman penularan covid-19,” kata Siti Nadia.
Baca juga: Warga Diminta Merayakan Imlek di Rumah Saja, Silaturahmi Bisa Dilakukan Secara Virtual
Siti Nadia mengingatkan kembali tren pertambahan kasus covid-19 yang kerap terjadi usai libur panjang, dimana kebanyakan berasal dari kluster keluarga.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat dapat menggunakan libur panjang Imlek dengan bijak dan mematuhi imbauan pemerintah, sebab pemerintah saat ini masih berupaya menekan angka penularan.
“Mari sama-sama kita mengatasi penularan covid-19 dengan disiplin, dengan menerapkan protokol 3M, termasuk menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas,” kata Siti Nadia. (abs)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jelang Libur Panjang Imlek, Pemerintah Imbau Masyarakat Tetap Tinggal di Rumah