Imlek
Ikan Bandeng Imlek di Rawa Belong Merosot Penjualannya Hingga 50 Persen di Masa Pandemi
Ikan bandeng adalah jenis ikan yang paling diburu menjelang hari raya tahun baru China atau Imlek. Penjual bandeng banyak ditemui di Rawa Belong.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Menu ikan bandeng adalah salah satu hidangan wajib saat perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek.
Untuk warga keturunan Tionghoa di Indonesia, bandeng dipercaya sebagai lambang peruntungan. Karena itu bandeng diburu jelang imlek tiba.
Salah satu tempat berburu bandeng di Jakarta ada di kawasan Jalan Sulaiman, Rawa Belong, Jakarta Barat.
Beberapa hari sebelum imlek, kawasan ini selalu dipenuhi pedagang bandeng dadakan.
Bagi mereka berjualan bandeng adalah berkah. Karena saat itulah mereka bisa menarik rejeki dari hasil berjualan bandeng jelang Imlek serta mendapatkan keuntungan lebih dari biasanya.
Satu dari puluhan pedagang bandeng di Rawa Belong ini adalah Abdul Har.
Raut bahagia dengan senyum sumringah hampir selalu menghiasi wajahnya, ia tampak bersemangat menjajakan bandeng super besar kepada siapa saja yang lewat di depan kios lapak yang disewanya selama 4 hari.
Bang Abdul, sapaan akrabnya menuturkan penjualan bandeng tahun ini tidak seramai tahun lalu sebelum masa pandemi tiba.
Jika tahun lalu ia biasanya berhasil mendapatkan omzet per hari sekitar Rp.5 jutaan, tahun ini ia hanya berhasil mendapat omzet sebesar Rp. 2-3 jutaan saja per harinya.
Abdul mengaku setiap harinya bekerja sebagai penjual ikan keliling dengan menggunakan sepeda motor.
• Ikan Bandeng yang Dijual Jelang Imlek 2572 di Rawa Belong Dinyatakan Bebas Formalin
Namun khusus jelang Imlek, sejak subuh sampai jam sepuluh malam, ia selalu menjemput rejeki tahunannya dengan berjualan bandeng di Pasar Rawa Belong, hingga saat ini sudah 15 tahun ia jalani.
Untuk bisa berjualan di pasar itu, Abdul harus membayar sewa kios lapak sebesar Rp 700.000 selama 3-4 hari.
Abdul menuturkan, bandeng dagangannya dibelinya di pasar ikan Muara Angke, kemudian dijualnya bandeng-bandeng itu secara kiloan, ia mematok harga sebesar Rp 75.000-80.000 per kilonya.
Pembelinya bukan hanya warga keturunan Tionghoa yang akan merayakan Imlek saja, tapi banyak juga orang Betawi di sekitaran Palmerah dan Rawa Belong ini yang juga jadi pelanggannya.
Dengan semangat Abdul menjelaskan bagi orang Betawi tradisi membeli bandeng bisa diartikan sebagai bentuk kasih sayang dari menantu kepada mertua, dan hal ini sudah dilakukan secara turun temurun.
Dan bagi warga keturunan Tionghoa, bandeng ukuran besar paling banyak diburu.
• 6 Resep Olahan Ikan Bandeng untuk Tahun Baru Imlek Dijamin Bikin Ketagihan
Menurut mereka bandeng dipercaya bisa membawa banyak keberuntungan dan rezeki yang berlimpah sepanjang tahun.
Seperti diberitakan sebelumnya, menjelang imlek, pedagang ikan bandeng di Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mulai bermunculan.
Terhitung total ada 3.345 kilogram (kg) ikan bandeng yang dijual di lokasi tersebut.
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudis KPKP) Jakarta pun melakukan sidak kepada para pedagang ikan bandeng tersebut.
Sidak dilakukan di Jalan Sulaiman Pasar Rawa Belong, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Selasa (9/2/2021).
Para pedagang ikan bandeng pun didata oleh Sudin KPKP Jakarta Barat.
• Jelang Imlek, 3.345 Kilogram Ikan Bandeng Banjiri Rawa Belong
"Ada 23 pedagang yang jualan di sini dengan total berat ikan bandeng yang dipasarkan mencapai sekitar 3.345 kg," ujar Kepala Sudin KPKP Jakarta Barat Iwan Indriyanto dikonfirmasi Selasa (9/2/2021).
Selain itu ukuran ikan bandeng yang dijual pedagang di kawasan tersebut cukup besar. Rata-rata berat perekornya mencapai satu hingga lima kilogram.
Harga per kilogramnya mencapai Rp 50.000 sampai Rp100.000.
Sedikit ada kenaikan dari harga ikan bandeng pada imlek tahun lalu. Tahun lalu harga termurah ikan bandeng mencapai Rp 45.000.
Selain memeriksa kesegaran ikan, Sudin KPKP juga mengingatkan para pedagang ikan bandeng agar selalu menjaga kebersihan tempat jualan dan lingkungan sekitar.
• VIDEO Pedagang Bandeng Imlek Mulai Bermunculan di Rawa Belong
Para pedagang diimbau agar taati protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 saat melayani pembeli.
Terlebih menjelang Imlek, kawasan tersebut selalu ramai pembeli dan menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitarnya.
“Pedagang kami imbau untuk selalu menerapkan prokes, terutama memakai masker, menjaga jarak konsumen minimal satu meter dan jangan lupa sering cuci tangan saat melayani konsumen,” kata Iwan. (Joanita Ary)