PPKM
PPKM Mikro, Mall dan Restoran Buka hingga Pukul 21.00, Netty: Ini Bukan Pengetatan tapi Pelonggaran
Netty meminta pemerintah agar tidak asal-asalan dalam membuat kebijakan dengan berganti-ganti istilah yang membuat masyarakat bingung
"Langkah bagus buat ekonomi tetap jalan, yang direm (penyebaran) Covid-19," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, Selasa (9/2/2021).
Budihardjo menjelaskan, pengelola pusat belanja sebelumnya memang beri masukan ke pemerintah agar melonggarkan jam operasional karena pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan.
"Ya lumayan, artinya masukan-masukan kami sudah didengar. Tenant dan pusat belanja sudah terapkan protokol kesehatan 50 persen, sehingga lebih bagus kalau operasional sampai jam 9 malam," katanya.
Di sisi lain, dia memaklumi kebijakan yang diambil pemerintah melalui PPKM Mikro karena akar persoalan dari pandemi ini adalah virus Covid-19.
• Sering Upgrade Mobil Artis dan YouTuber, Ini Kisah Sukses Bobby Bertahan di Masa Pandemi
"Kita memaklumi karena ini penyakit ini menyebar di seluruh dunia. Pemerintah ambil kebijakannya melihat situasi makanya diterapkan testing," pungkas Budihardjo.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan rencana pembentukan holding BUMN untuk pemberdayaan usaha ultra mikro (UMi) dan UMKM yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani tidak akan berdampak negatif ke bisnis tiga perusahaan.
Menurut Sri Mulyani, holding BUMN untuk UMi akan mempertahankan keunggulan perusahaan terlibat yakni BRI, PNM, dan Pegadaian, sehingga kanibalisasi tidak akan terjadi dalam integrasi tersebut.
"Ini adalah sinergi dari tiga bisnis model yang saling melengkapi, bukan saling kanibal atau saling me-merge,” ujarnya pada Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI secara daring, Senin (8/2/2021).
Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya meyakinkan Kementerian BUMN yang menyampaikan usulan holding dengan memberikan beberapa rambu-rambu.
• Apindo Klaim Upah Minimum Pekerja Indonesia Akan Paling Tinggi se-ASEAN
"Nanti akan dilakukan monitoring atau ikatan kontrak kinerja dengan manajemen yang baru agar mereka betul-betul bisa merealisasi klaim yang disampaikan pada saat pembahasannya," katanya.
Eks direktur pelaksana Bank Dunia itu juga memastikan eksistensi PNM dan Pegadaian akan terjaga dan bisnis kedua perusahaan ini tak akan sepenuhnya dicaplok BRI.
Keberadaan holding justru dinilai memperkuat bisnis masing-masing perusahaan, terlebih karena adanya kekuatan eksisting BRI sebagai bank dengan jaringan luas dan kemampuan besar dalam mengumpulkan dana murah.
Selain itu, dia menambahkan, integrasi BUMN untuk UMi dan UMKM nanti akan menerapkan model co-existence dan sinergi dan simbiosis mutualisme antar ketiga perusahaan akan dikawal dengan pembentukan Key Performance Indicators (KPI) yang ketat.
“Jadi, itu sinergi atau mutualisme tidak kemudian saling mengambilalih. Bentuk ko-eksistensi ini akan kami wujudkan dalam bentuk KPI, di mana tadi ada dari sisi manajemen maupun dari Kementerian BUMN menjanjikan bahwa model kerja mereka justru akan semakin diperkuat," pungkas Sri Mulyani. (WARTAKOTA/Yanuar Riezqi Yovanda)