Banjir Kota Semarang
Semarang Dikepung Banjir, Ketua DPD Desak Pemda Lakukan Root Cause Analysis, Apa Maksudnya?
LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah daerah melakukan root cause analysis mengenai masalah banjir yang melanda sejumlah daerah.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Banjir besar melanda Kota Semarang dan sekitarnya, termasuk Bandara Ahmad Yani.
Jagat media sosial pun riuh dengan berbagai komentar yang sangat beragam, menyoroti kondisi banjir Semarang hingga sosok Gubernur Ganjar Pranowo tak lepas dari sorotan tajam warganet.
Mereka ramai-ramai menhubung-hubungkan dengan peristiwa banjir Jakarta dengan sosok Anies Baswedan sebagai pembanding.
Video: Perumahan Villa Mutiara Jaya Cibitung Banjir Setinggi 70 Cm
Banyak yang heran, mengapa banjir Semarang di medsos sepi, padahal ini banjir besar.
Meski tidak secara langsung menyebut nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti pun ikut buka suara.
LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah daerah melakukan RCA (root cause analysis) mengenai masalah banjir yang melanda sejumlah daerah, terutama banjir Semarang, yang telah merenggut korban nyawa dan sempat melumpuhkan bandara.
• Banjir Semarang Seleher Orang Dewasa Namun Disebut Genangan, Twitter Polda Jateng Diserbu Netizen
• Trending Genangan Seleher Orang Dewasa di Semarang, Kalau di Jakarta 15-20 Cm Sudah Dibilang Banjir
"Kami berharap pemerintah daerah melakukan 'root cause analysis' mengenai masalah banjir. 'Root cause analysis' adalah langkah menggali permasalahan secara menyeluruh mengenai banjir kemarin," kata LaNyalla, dalam pernyataannya, di Jakarta, Minggu (7/2/2021).
LaNyalla turut menyampaikan keprihatinan atas terjadinya bencana banjir yang terjadi di sejumlah daerah, terutama banjir di Semarang yang merendam puluhan kelurahan yang tersebar di 10 kecamatan dari total 16 kecamatan di wilayah tersebut.
Sepuluh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Tugu, Ngaliyan, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Semarang Timur, Gayamsari, Genuk, dan Pedurungan.
Menurut LaNyalla, pemerintah daerah harus tanggap terhadap bencana, termasuk melakukan antisipasi, serta mencari tahu penyebabnya.
"Yang ada, pemerintah sering gagap dalam menangani masalah bencana. Akibatnya bukan menyelesaikan masalah, justru menyisakan masalah lain dalam setiap penanganannya. Hal ini yang kembali terjadi di Kota Semarang. Bencana kembali datang dan memakan korban serta berdampak hingga ke bandara," katanya.
Ketua DPD asal Jawa Timur itu mengingatkan pemerintah untuk melakukan pemetaan daerah bencana lengkap dengan langkah antisipasi.
Tidak hanya RCA, LaNyalla juga meminta pemda mampu merumuskan analyze cause and effect relationship.
"Harus dicari tahu mengapa banjir terjadi dan apa relasi yang didapatkan. Hal ini harus dilakukan supaya semua menjadi evaluasi pembangunan kota. Dan ini juga bisa menjadi landasan bagi pemerintah daerah dalam menetapkan RTRW," katanya.
• Stasiun Semarang Tawang Terendam Banjir, KAI Daop 4 Alihkan Rute Perjalanan Kereta ke Lintas Selatan
