Kompetisi Basket
Sabda Ahessa Pebasket Muda Putra Dari Sys NS Berharap Kompetisi IBL Cepat Bergulir
Sabda menepi lama. Sabda merupakan first pick IBL rookie draft 2019. Ia dipilih klub Bogor Siliwangi kala itu
Setahun pertama bergabung di klub langsung juara nasional, kemudian ikut membela tim SMA 3 Jakarta.
Lanjut kuliah di University of Notre Dame, Sydney, Australia disana Sabda bergabung dengan tim basket.
"Menurut saya, ini olahraga paling exciting, karena fisik, skill paling elit itu ada di olahraga basket. Di luar basket, mungkin, ada american football, tapi di basket kita harus tinggi, otot harus bagus, harus lari terus, itu yang bikin saya suka dan teknik juga harus bagus," jelas Sabda.
Sabda, sapaan akrabnya menjadi pemain paling tinggi 193 cm di antara para calon ruki pada draft tahun 2018 lalu.
Ia disebut-sebut sebagai prospek terbesar di bursa pilih pada tahun 2018. Apalagi dengan pengalamannya bermain di Australia yang katanya keras.
Sabda tentang karirnya sebagai seorang pemain basket muda, sekaligus pengalamannya di Australia, juga di IBL Draft Combine yang dilatih pelatih asal Negeri Kanguru itu.
Sabda mengatakan, permainan keras di negara tetangga telah membentuknya menjadi pemain yang lebih fisikal.
Hal itu akan membantunya bermain di Indonesia, terutama ketika bermain melawan pemain-pemain besar.
Rindu Kompetisi Basket

Sementara itu, pebasket naturalisasi Indonesia Patriots, Lester Prosper tak bisa menyembunyikan kerinduannya akan kompetisi. Terutama dengan keriuhan penggemar di lapangan.
Musim lalu, Lester memulai debut di Indonesia Basketball League (IBL) bersama Indonesia Patriots. Keriuhan penggila basket tanah air selalu membuat Lester bersemangat.
“Jelas, kami rindu penggemar. Kami kangen dengan atmofer seperti itu. Saya rasa semua orang di dunia merasakan hal yang sama,” ujar Lester.
“Kami kangen dengan keriuhan, saya rindu dengan masa itu. Mereka biasa menyemangati kami, lalu melihat wajah para anak-anak, ibu, dan juga para ayah, itu sangat menyenangkan,” imbuh dia.
Lester mengenang beberapa momen di IBL 2020. Sebisa mungkin, pebasket naturalisasi itu memberikan hiburan kepada penggemar di lapangan.
“Seperti saat saya dan Brandon Jawato berada di lapangan. Kami menari dan menghibur mereka. Tentu kalian tahu, basket tak hanya soal pertandingan, tetapi juga hiburan,” ujar Lester.
“Penggemar tak hanya datang untuk melihat permainan, tetapi juga mau dihibur,” imbuh dia.