Kompetisi Basket

Sabda Ahessa Pebasket Muda Putra Dari Sys NS Berharap Kompetisi IBL Cepat Bergulir

Sabda menepi lama. Sabda merupakan first pick IBL rookie draft 2019. Ia dipilih klub Bogor Siliwangi kala itu

iblindonesia.com
Pebasket Sabda Ahessa putra almarhum Sys NS berharap kompetisi IBL cepat bergulir 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -  Pebasket Amartha Hangtuah, Sabdayegra  Ahessa tak memiliki banyak kesempatan pada musim perdananya di Indonesia Basketball League (IBL).

Cedera bahu membuat Sabda menepi lama. Sabda merupakan first pick IBL rookie draft 2019. Ia dipilih klub Bogor Siliwangi kala itu.

Namun, saat mau menjalani musim kedua, Bogor Siliwangi bubar karena mengalami masalah finansial.

Posisi Bogor Siliwang di IBL kemudian digantikan Louvre Dewa United Surabaya.

Kini, setelah gabung dengan Amartha Hangtuah, Sabda mau membuktikan diri. Status sebagai first pick bagi Sabda turut menjadi beban.

“Kesempatan ini tidak mau saya sia-siakan. Sudah dua musim terlambat memang, tetapi saya tidak kehilangan semangat,” ujar Sabda.

Di IBL 2020, Sabda sebetulnya punya kesempatan kembali bermain. Akan tetapi, ia terlambat kembali ke Indonesia.

“Kebetulan, saya ada beberapa urusan di luar negeri. Ketika mau kembali, liga sudah mau mulai, jadi saya menunggu di 2021 ini,” ucap Sabda.

Sementara waktu, Sabda masih perlu menunggu kompetisi basket di Indonesia mendapatkan ijin.

IBL 2021 yang seharusnya dimulai pada Januari di Mahaka Arena, Kelapa Gading, Jakarta tapi harus mengalami penundaan karena tidak mendapatkan ijin dari Polri.

“Sebisa mungkin ingin cepat main. Semoga segera ada kabar baik,” harap Sabda.

Sabda mengawali kecintaannya pada olahraga basket pertama kali saat masih SD. Cuma waktu itu saya main bola juga.

Ayahnya, Sys NS menjadi panutannya bukan secara langsung sebagai pemain basket, tapi nasihat dan motivasinya dalam berbagai hal.

Salah satunya pada olahraga basket ini yang membuat dirinya bangga karena bisa berprestasi di olahraga.

Jadi sempat Sabda main basket sambil main bola, terus ikut klub waktu masih SMP di Mahaka Basketball Training Camp (MBTC). 

Setahun pertama bergabung di klub langsung juara nasional, kemudian ikut membela tim SMA 3 Jakarta.

Lanjut kuliah di University of Notre Dame, Sydney, Australia disana Sabda bergabung dengan tim basket.

"Menurut saya, ini olahraga paling exciting, karena fisik, skill paling elit itu ada di olahraga basket. Di luar basket, mungkin, ada american football, tapi di basket kita harus tinggi, otot harus bagus, harus lari terus, itu yang bikin saya suka dan teknik juga harus bagus," jelas Sabda.

Sabda, sapaan akrabnya menjadi pemain paling tinggi 193 cm di antara para calon ruki pada draft tahun 2018 lalu.

Ia disebut-sebut sebagai prospek terbesar di bursa pilih pada tahun 2018. Apalagi dengan pengalamannya bermain di Australia yang katanya keras.

Sabda tentang karirnya sebagai seorang pemain basket muda, sekaligus pengalamannya di Australia, juga di IBL Draft Combine yang dilatih pelatih asal Negeri Kanguru itu.

Sabda mengatakan, permainan keras di negara tetangga telah membentuknya menjadi pemain yang lebih fisikal.

Hal itu akan membantunya bermain di Indonesia, terutama ketika bermain melawan pemain-pemain besar.

Rindu Kompetisi Basket 

Pebasket naturalisasi, Lester Prosper berharap kompetisi basket IBL segera bergulir lagi
Pebasket naturalisasi, Lester Prosper berharap kompetisi basket IBL segera bergulir lagi (iblindonesia.com)

Sementara itu, pebasket naturalisasi Indonesia Patriots, Lester Prosper tak bisa menyembunyikan kerinduannya akan kompetisi. Terutama dengan keriuhan penggemar di lapangan.

Musim lalu, Lester memulai debut di Indonesia Basketball League (IBL) bersama Indonesia Patriots. Keriuhan penggila basket tanah air selalu membuat Lester bersemangat.

“Jelas, kami rindu penggemar. Kami kangen dengan atmofer seperti itu. Saya rasa semua orang di dunia merasakan hal yang sama,” ujar Lester.

“Kami kangen dengan keriuhan, saya rindu dengan masa itu. Mereka biasa menyemangati kami, lalu melihat wajah para anak-anak, ibu, dan juga para ayah, itu sangat menyenangkan,” imbuh dia.

Lester mengenang beberapa momen di IBL 2020. Sebisa mungkin, pebasket naturalisasi itu memberikan hiburan kepada penggemar di lapangan.

“Seperti saat saya dan Brandon Jawato berada di lapangan. Kami menari dan menghibur mereka. Tentu kalian tahu, basket tak hanya soal pertandingan, tetapi juga hiburan,” ujar Lester.

“Penggemar tak hanya datang untuk melihat permainan, tetapi juga mau dihibur,” imbuh dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved