Pembunuhan
Update Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang, Polisi Temukan Sidik Jari, Pelaku Lebih Dari Satu Orang?
Fakta demi fakta mulai terkuak pada kasus pembunuhan 4 orang sekeluarga seniman Rembang Anom Subekti. Terbaru ditemukan sidik jari pembunuh
WARTAKOTALIVE.COM, REMBANG -- Fakta demi fakta mulai terkuak pada kasus pembunuhan 4 orang sekeluarga seniman Rembang Anom Subekti.
Empat korban pembunuhan tersebut adalah Anom Subekti, Istri, anak dan cucunya.
Fakta terbaru, polisi menemukan sidik jari pelaku di tubuh korban.
• Pembunuhan Sekeluarga di Rembang, Pakai Benda Tumpul Saat Tidur, Tak Ada Barang Hilang, Ada Dendam?
• Misteri Pembunuhan Keluarga Seniman di Rembang, Jenazah di Kamar Berbeda, Dibunuh Pakai Benda Tumpul
Sidik jari mengarah pada jumlah pelaku yang lebih dari satu orang.
Sebelumnya hasil otopsi, keempat korban menunjukkan dibunuh saat tidur, semua menggunakan benda tumpul.
Tak ada barang yang dibawa lari pelaku, polisi berkesimpulan ada masalah pribadi atau dendam.
Lengkapnya empat korban pembunuhan satu keluarga di Rembang adalah pemilik Padepokan Seni Ongko Joyo Remban dalang Anom Subekti (60). istrinya Tripurwati (50).
• Liga Italia Fiorentina vs Inter Milan: Cesare Prandelli Yakin dengan Intensitas Permainan Tim Viola
Korban lain adalah sang anak Alfitri Saidantina (13) dan cucunya Galuh Lintang Laras Kinanti (10)
Polisi menemukan sidik jari yang diduga milik pelaku pembunuhan empat orang satu keluarga di Padepokan Seni Ongkojoyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang.
“Dari temuan sidik jari, kemungkinan pelaku berjumlah lebih dari satu,” ujar Kasat Reskrim Polres Rembang AKP Bambang Sugito, Jumat (5/2/2021).
Tim penyidik Polres Rembang juga memperluas area pencarian barang bukti.
“Selain di sekitar TKP, kami perluas pencarian hingga radius 200 meter,” kata dia.
• Bagus Kahfi Trending Topic, Resmi Gabung Klub Kasta Tertinggi Belanda, FC Utrecht, Tuai Pujian
AKP Bambang mengatakan, tim penyidik mengerahkan 44 personel untuk melakukan penyisiran.
Kronologis
Anom Subekti ditemukan tewas dalam rumahnya yang juga sanggar seni bernama Padepokan Seni Ongko Joyo di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang.
Laki-laki 60 tahun itu ditemukan sudah tidak bernyawa bersama istri, anak, dan cucunya oleh asisten rumah tangganya pada Kamis (4/2/2021) pagi.
Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengatakan, keempat korban diduga mengalami penganiayaan dengan benda tumpul hingga tewas.
• Manajemen Bajul Ijo dan Aji Santoso Lakukan Antisipasi Bila Kompetisi Liga 1 2021 Jadi Dilaksanakan
"Untuk saat ini, korban dari hasil olah TKP korban dinyatakan ada penganiayaan," kata Rongre di tempat kejadian, Kamis.
Rongre mengatakan, saat ditemukan, empat orang itu sudah tidak bernyawa.
"Ini dilaporkan oleh asisten rumah tangga korban, yaitu Ibu Suti," ucap Rongre.

Menurut Rongre, asisten rumah tangga tersebut datang ke Padepokan Seni Ongko Joyo sekitar 06.30 WIB.
"Setelah masuk melihat pintu gerbang rumah pagar ini terbuka, kemudian masuk ke dalam memanggil-manggil, tapi tidak ada jawaban," terang Rongre.
Mengetahui tidak ada jawaban, asisten rumah tangga tersebut kemudian masuk ke rumah untuk melihat kondisi di dalamnya.
• Pelatih Persita Tangerang U-18 Ilham Jaya Kusuma Kenang Bobol Gawang Persiraja dalam Waktu 13 Detik
"Kemudian asisten rumah tangga ini masuk melihat ternyata ditemukan ada empat jenazah yang sudah tergeletak di tempat tidur," ungkap Rongre.
Setelah mengetahui majikannya tewas, asisten rumah tangga tersebut kemudian memberitahu ke salah satu warga yang sedang mencari rumput.
Kemudian, warga tersebut memberitahu ke penjabat kepala desa. Selanjutnya kepala desa memberitahu ketua RT dan diinformasikan ke Polres Rembang.
• Ternyata Anggota DPRD Kab. Tangerang Ahmad Supriadi Pernah Menadi Pembina Suporter Pendekar Cisadane
Penjabat (Pj) Kepala Desa Turusgede, Raslim, mengatakan, rumah Anom Subekti biasa digunakan sebagai tempat orang berlatih kesenian gamelan.
"Jadi dia mengelola usaha ini, usaha gamelan. Dan ini tempat untuk sanggar latihan tari dan latihan gamelan. Kalau malam minggu latihan, tapi ya kadang (tiap hari) ada," kata Raslim, juga di tempat kejadian.
Di Padepokan Seni Ongko Joyo memang terdapat berbagai macam jenis gamelan. Kemudian juga terdapat ukiran kayu khas Jawa.
Menurut Raslim, sosok Anom Subekti dikenal baik di lingkungan sekitar.
• Manajer Bhayangkara Solo FC I Nyoman Yogi Hermawan Antusias Menjalani Laga Perdana pada Liga 1 2021
"Kalau di lingkungan, setahu saya baik-baik saja, enggak ada masalah," ucap Raslim.
Sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi, warga Desa Turusgede tidak mendengar suara apa pun.
Pasalnya, lokasi padepokan tersebut memang agak jauh dari lingkungan sekitar.
Padepokan Seni Ongko Joyo berjarak sekitar 300 meter dari Jalan Blora-Rembang.
• Ketum PSSI Mochamad Iriawan Beberkan Alur Penerapan Protokol Kesehatan Ketat di Liga 1 dan Liga 2
"Ya ini agak jauh dan termasuk permukiman baru. Kalau ada apa-apa, enggak terdengar memang," terangnya.
Saat ini jenazah keempat korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Rembang untuk diotopsi.
Siapa Anom Subekti?
Seniman Anom Subekti yang dibunuh bersama tiga anggota keluarganya di Padepokan Seni Ongko Joyo merupakan seorang pencipta lagu Rembang Indah.
• Program Jumat Berkah Bank Muamalat Cabang Kalimalang, Paket Makanan Hingga Masker Dibagikan ke Warga
Hal tersebut diungkapkan oleh rekannya yang juga sesama seniman, dalang Sigid Ariyanto.
Menurutnya, lagu tersebut sempat populer pada masanya, sekitar tahun 90-an.
"Pak Bekti (pencipta lagu) Rembang Indah. Populer pas jaman radio RSPD Rembang," ucap Sigid saat dihubungi wartawan, Jumat (5/2/2021).
Selain seorang pencipta lagu, Anom Subekti juga merupakan seorang yang bergelut di dunia kesenian daerah.
"Dia itu ketoke (sepertinya) hanya jual beli gamelan, yang jelas awalnya menyewakan gamelan. (Profesi dalang) arang-arang (jarang-jarang). Dia kan kan penasehat di Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) Rembang," katanya.
• LIVE Talkshow Kesehatan Warta Kota Malam Ini Membahas Penyebab dan Bagaimana Mengatasi Gigi Sensitif
Sigid menjelaskan, Anom Subekti merupakan pribadi yang terbuka kepada siapa pun.
Bahkan, Padepokan Seni Ongko Joyo bebas digunakan untuk aktivitas kesenian dan kebudayaan.
"Pak Bekti itu orangnya baik memberi nasehat, mernah-mernahke konco-konco dan orangnya fleksibel, sanggarnya bebas untuk latihan siapa saja, karawitan bebas, enggak bayar, disediakan gamelan pendopo, untuk kegiatan warga Rembang," terangnya.
Untuk menghormati jasa Anom Subekti, ia menyarankan agar masyarakat mendengarkan lagu Rembang Indah.
"Satu-satunya jalan ya kita putar lagunya Rembang Indah gitu, itu karya beliau yang nyata," ujarnya.
• Setelah Gagal Tiga Kali, Akhirnya Ariza Dapat Mendonasikan Plasma Konvalesen
Perlu diketahui, seorang seniman bernama Anom Subekti, istrinya Tri Purwati, anaknya Alfitri Saidatina serta cucunya Galuh Lintang diduga menjadi korban pembunuhan.
Keempatnya tewas di kamar tidur pada Kamis (4/2/2021) dini hari di Padepokan Seni Ongko Joyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Terbaru Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang, Pelaku Kemungkinan Lebih dari 1 Orang,