Viral Medsos
TAK Banyak yang Tahu, CEO EIGER Ronny Lukito Punya 6 Merek Tas Lain, Kalian Pasti Pernah Pakai Juga
Kasus Surat Keberatan EIGER sudah rampung. Tapi pasti tak banyak yang tahu bahwa CEO Eiger Ronny Lukita punya 6 merek tas lain yang tak kalah terkenal
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Masalah EIGER yang disebabkan surat keberatan EIGER kepada content creator YouTube tampaknya sudah rampung.
Komentaaar negatif dan cibiran di media sosial kini sudah berubah menjadi lebih positif.
Segalanya berubah setelah CEO EIGER Ronny Lukito turun tangan mengatasi masalah tersebut.
Ronny mengaku bahwa pembuatan surat keberatan EIGER itu adalah perintahnya langsung.
• Usai Kasus Surat Keberatan Jadi Tenang, EIGER Bakal Keluarkan DISKON
Ronny juga mengakui bahwa dirinya arogan dan berjanji akan memperbaikinya.
Permintaan maaf Ronny itu disampaikan dalam video 3 menit 39 detik yang diposting di akun youtube EIGER ADVENTURE.
Dari sanalah segalanya berlangsung pulih dalam sekejap.
Bahkan simpatisme orang terhadap EIGER seolah kembali melihat sikap jiwa besar Ronny.
Tapi kini kita juga jadi tahu bahwa merek tas milik Ronny Lukito bukan hanya EIGER.
Dia punya sederet merek tas lainnya yang tak kalah terkenal.
Inilah daftar merek tersebut dikutip Wartakotalive.com dari biografi-tokohpengusaha.blogspot.com :
PT. Eksonindo Multi Product Industry milik Ronny Lukito telah berhasil membuat beberapa merk yang menguasai pasaran Indonesia dan luar negeri, seperti Libanon, Singapura, Filipina, dan Jepang. Masing-masing merk punya ciri khas dan target pasar yang berbeda. Merk tersebut diantaranya adalah:
Eiger
Eiger lahir tahun 1993. Nama Eiger yang diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito. Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar.Saat pertama kali dibentuk, Eiger memulai dengan tas. Saat itu Eiger belum memiliki toko hanya sebatas rumah kontrakan yang difungsikan sebagai kantor. Pada tahun 1998 Eiger baru memproduksi produknya sendiri. Dengan diawali 2 tukang jahit kini Eiger sudah memiliki 800 penjahit dengan pabrik di Soreang, Bandung.
Exsport
Dengan melihat perkembangan tersebut perusahaan ini mulai membangun tempat produksi yang lebih luas di wilayah Kopo Bandung dengan areal 6.000 meter persegi serta diluncurkannya tas dengan mrek Exxon. Kemudian Ronny Lukito baru mengetahui bahwa kalau nama ini identik dengan nama perusahaan minyak Exxon Mobil Corporation, maka tak lama kemudian nama tersebut diganti dengan Exsport yang merupakan penggalan dari kata Export dan Sport. Pasaran Exsport ditujukan untuk anak muda khususnya remaja putri, dengan ciri warna dan desain yang khas.
Bodypack
Bodypack adalah produk desain yang difokuskan untuk menunjang aktivitas keseharian dunia modern yang tidak terlepas dari dunia teknologi digital di kalangan muda atau yang berjiwa muda. Baik ke kampus atau ke kantor dengan membawa laptop atau gadget lain yang sudah merupakan bagian dalam kesehariannya, melakukan perjalanan bisnis ke luar kota atau manca negara atau menyalurkan hobi memotret, Bodypack senantiasa terdepan di dalam memadukan kebutuhan konsumen secara spesifik dengan design style terkini yang semakin digemari oleh masyarakat luas. Bodypack: Digital Life Style!
Neosack
Neosack lebih ditujukan untuk tas perlengkapan sekolah untuk target remaja SLTP dan SMU.
• Ini Janji CEO EIGER Usai Akui Dirinya Arogan dan Beri Perintah Keluarkan Surat Keberatan EIGER
XTREME
Xtreme adalah produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutukan pengendara motor khsusnya pria, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dengan tagline "The Ultimate Riding Gear", produk-produk Xtreme dibuat sesuai fungsi dan kebutuhan pengendara motor. tas XTREME sendiri memiliki disain Macho dan melambangkan ketangguhan pemakainya.
Nordwand
Senada dengan produk Eiger, Nordwand adalah produk yang ditargetkan untuk para petualang, dengan harga yang setingkat dibawah produk Eiger.
Setiap tahun, perusahaan ini memproduksi 2.500.000 tas dengan 8.000 desain yang berbeda, yang mereka harapkan akan merajai pasaran. Dengan dikeluarkannya bermacam-macam merk dengan fungsi dan nama yang lebih spesifik, diharapkan produk mereka tidak saling memakan dipasaran antara produk yang satu dengan yang lainnya. Maka tas yang dipakai untuk kegiatan naik gunung tentu akan berbeda pula. Model-model yang sedang tren di blantika mode internasional menjadi acuan perusahaan ini dalam mengeluarkan produk terbaru. Dengan dukungan para desainer jebolan dari berbagai macam universitas seperti diantaranya, ITB maupun Universitas Trisakti. Perusahaan ini setiap bulan setidaknya mampu mengeluarkan 40 model tas dan produk lainnya.
BIOGRAFI RONNY LUKITO
Sementara itu, komentar miring terhadap EIGER tampaknya langsung berubah jadi positif setelah CEO EIGER, Ronny Lukito, mengakui kesalahannya.
Ronny mengaku dirinya adalah pihak paling salah dalam kasus surat keberatan EIGER itu.
Menurut Ronny, dialah yang memerintahkan dilayangkannya surat keberataan EIGER kepada para content creator yang mereview produk EIGER.
• CEO Eiger Ronny Lukito Mengakui Kesalahan dan Minta Maaf Kepada Konten Kreator
Terlepas dari kasus itu, mari kita mengenal Ronny Lukito lebih jauh. Mari kita mengenal bagaimana Ronny memanjat sampai ke puncak.
Bahkan, sebenarnya merek tas milik Ronny Lukito bukan hanya EIGER.
Tetapi ada deretan merek lain yang juga terkenal.
Biografi Ronny Lukito dan profil Ronny Lukito pernah ditulis dalam biografi-tokohpengusaha.blogspot.com.
Dalam tulisan itu disebutkan Ronny Lukito adalah anak ketiga dari enam bersaudara.
Dia lahir di Bandung pada 15 Januari 1962.
Ronny adalah anak laku-laki satu-satunya di dalam keluarga pasangan Lukman Lukito dan Kurniasih.
Orangtua Ronny bukan kaum berada. Mereka hidup sederhana dengan sokongan toko tas milik ayahnya.
Pada masa kecil Ronny membantu keuangan keluarga dengan berjualan susu.
Susu itu ia bungkus dalam plastik kecil, diikat karet, dan kemudian dijual dari rumah ke rumah.
• Festival Kuliner Imlek Blibli X Tirta Lie, Sajikan 1.000 Menu Pilihan Khas Imlek
Dalam hal pendidikan, Ronny memilih untuk masuk ke sekolah teknik menengah (STM).
Sambil sekolah, Ronny mau tidak mau terbiasa dengan proses produksi tas di toko orangtuanya.
Hal itu karena Ronny kerap membantu mempacking tas, mendisplay, dan lainnya.
Sebenarnya sampai ia duduk di sekolah menengah, Ronny tidak pernah terpikir untuk berwirausaha.
Tapi kondisi ekonomi yang kemudian membuat ia harus terjun berwirausaha.
Ya, setelah lulus STM, Ronny ternyata tidak bisa melanjutkan kuliah karena keuangan keluarganya.
Peristiwa itu terjadi tahun 1979 ketika ia lulus STM.
Beruntung sejak tahun 1976 Ronny sudah sangat intens mengurus bisnis tas.
• Festival Kuliner Imlek Blibli X Tirta Lie, Sajikan 1.000 Menu Pilihan Khas Imlek
Apalagi ayahnya sudah mulai memproduksi tas sendiri pada tahun 1976 dengan merek butterfly.
Oleh karena itu Ronny mulai mengembangkan bisnis tersebut.
Meski hanya mendapatkan order sedikit Ronny kembangkan usahanya terus menerus.
Dengan modal kurang dari satu juta rupiah, Ronny membeli dua mesin jahit, peralatan jahit, dan sedikit bahan baku pembuatan tas.
Dibantu dengan satu orang pegawai bernama Mang Uwon, Ronny memproduksi tas.
Sekitar tahun 1983 - 1984, Ronny berkeinginan memasukkan produk ke Matahari.
Saat di awal mengajukan sebagai pemasok itu, Ronny ditolak terus oleh bagian pembelian.
Baru di pengajuan yang ke 13, permohonan ronny memasukkan Produk tasnya diterima.
Saat itu pun, nilai tas yang dijual tidak sampai Rp300 ribu.
• Film Tentang Rindu dan Hujan di Balik Jendela Diputar Klik Film, Cerita Diangkat dari Lirik Lagu
Berikutnya Ronny terjun sendiri ke daerah-daerah untuk mencari mitra-mitra pengecer baru guna membuka pasar baru.
Ia rajin keliling daerah. Dia membuang kemalasan dan sadar bahwa masa depannya ditentukan pada momen itu.
Dia berangkat ke kota-kota lain untuk mempromosikan dan membangun jaringan pemasaran.
Walaupun masih dalam tahap awal memulai usaha, ia merasa tidak begitu menguasai pengetahuan dunia usaha dan pemasaran sehingga ia putuskan untuk menggunakan jasa seorang konsultan.
Ronny banyak belajar secara privat mengenai pengetahuan manajemen dan juga mengambil kursus manajemen keuangan.
Bila ada seminar atau kursus yang menurutnya bagus, Ronny juga berusaha untuk menghadirinya. Membaca buku-buku yang relevan untuk pengembangan diri juga terus dilakukan.
Pada tahun 1984, akhirnya Ronny membeli rumah tambahan seluas 600 meter persegi untuk menambah ruang produksinya.
Dua tahun kemudian tahun 1986 Ronny membeli tanah seluas 6000 nmeter persegi untuk menambah lagi ruang produksi.
• Usulan Lockdown Akhir Pekan, Epidemiolog: Kalau Hanya Dua Hari Ya Tidak Efektif
Setelah menikah tahun 1986, dia merekrut marketing professional.
Dengan perjuangan yang gigih dan tak mengenal lelah, dia mengetahui peluang pasar karena dia tahu persis luar dalam bisnis tas ini termasuk hal-hal di lapangan, dia tahu kendala apa saja dan lika liku di lapangan.
Akhirnya cita-cita Ronny untuk menjadi pemain terbesar di dalam bisnis tas tercapai.
Mulai dari Matahari, Ramayana, Gunung Agung, Gramedia, dan dept. store besar lainnya menjual produk Ronny seperti Eiger, Export atau Bodypack.
Kalangan praktisi bisnis tas pasti tahu bahwa kini B&B Inc. milik Ronny merupakan salah satu perusahaan nasional terbesar.
Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain.
Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.
LAHIRNYA EIGER
Eiger pertama kali diproduksi pada tahun 1993. Nama Eiger sendiri diambil dari nama Gunung Eiger di Swiss dan dicetuskan oleh pemilik Eiger, Ronny Lukito.
Eiger ditujukan untuk peralatan kegiatan outdoor, seperti mendaki gunung, kemah, panjat tebing dan aktifitas lainnya yang masih menyangkut masalah kegiatan luar.
Ketekunan dan kerja kerasnya dalam menjalankan usaha, mengantarkan lelaki lulusan STM ini menjadi pengusaha sukses yang luar biasa. Te
Terbukti bukan hanya berhasil membawa tas merek exsport hingga mancanegara, namun kini dibawah naungan B&B Inc. Ronny berhasil membawahi empat anak perusahaan besar antara lain PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT. EMPI Senajaya dan CV Persada Abadi.
Sederet merek tas ternekal pun, menjadi bukti nyata keberhasilan Ronny Lukito dalam menguasai pasar tas baik lokal maupun internasional.
Membidik berbagai segmen pasar, Ronny pun mengembangkan sayapnya dengan memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack, Nordwand, Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta Broklyn.
Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain. Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah dia bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.