Imlek
Mengapa Angpao untuk Tahun Baru Imlek Harus Berwarna Merah? Ini Sejarahnya
Angpao diberikan kepada generasi muda, yakni anak-anak atau muda-mudi yang belum menikah.
Suatu hari ada sepasang orangtua yang memberikan anaknya koin saat tertidur.
• Hindari Penyebaran Covid-19, Wihara Dharma Bhakti Tidak Gelar Sembahyang Imlek
Koin itu diletakkan di atas kertas merah dan meninggalkannya di bantal.
Ketika Sui datang, koin-koin tersebut berkilau dan membuatnya takut.
Sejak saat itu, orang tua akan memberikan uang kepada anak-anak yang dibungkus kertas merah setiap malam Tahun Baru Imlek untuk melindungi dari Sui.
Tradisi memberikan "Ya Sui Qian" sendiri ada dua cara. Pertama, mengikat koin dengan tali berwarna-warni kemudian meletakkannya dibawah kaki-kaki ranjang dimana anak tidur.
Kedua, memasukkan uang ke dalam amplop yang berwarna merah dan memberikannya kepada anak-anak kecil / muda-mudi saat mereka datang ataupun kepala keluarga memberikannya pada malam Tahun Baru Imlek dengan cara menyelipkannya dibawah bantal saat anak-anak mereka sedang tidur.

Dalam perkembangannya cara kedua yang paling banyak digunakan, yakni dengan memasukkan uang kedalam amplop atau kantong merah yang disebut dengan Angpao” dan memberikannya saat anak-anak datang mengucapkan ucapan-ucapan Tahun Baru Imlek.
7 Hari
Tradisi Tionghoa juga mengenal pemberian ang pao yang diberikan tujuh hari menjelang Imlek.
Budi menyebut hal ini sebagai Hari Persaudaraan.
"Ini mewajibkan orang yang merayakan Tahun Baru Imlek untuk membantu sesama yang tak mampu merayakannya," kata Budi.
Menariknya dalam tradisi memberi angpao ada peraturan tidak tertulis.

Sebelum menerima angpao, anak-anak mengucapkan selamat tahun baru dengan membungkus kepalan tangan kanan dengan tangan kiri.
Sebab tangan kanan berkesan agresif.
Pemberi angpao biasanya adalah orang yang telah menikah.