Gereja Ortodoks Rumania Dikecam, Akibat Tewaskan Bayi Usai Baptis dengan Cara Benamkan ke Air Suci

Bayi tersebut tewas dalam upacara baptis setelah dilakukan pembenaman bayi tiga kali ke dalam air suci di Gereja Ortodoks di Rumania.

Editor: Mohamad Yusuf
Daniel MIHAILESCU / AFP
Sebuah gambar yang diambil pada 11 Mei 2014 menunjukkan seorang pendeta Ortodoks Rumania menenggelamkan seorang anak di air suci saat dibaptis, di sebuah gereja di Bukares, Rumania. Banyak orang Rumania dimobilisasi di jejaring sosial pada minggu pertama Februari 2021, untuk meyakinkan Gereja Ortodoks untuk mengubah ritual pembaptisan setelah bayi berusia enam minggu meninggal karena serangan jantung di rumah sakit pada 1 Februari 2021 dan adanya cairan di paru-parunya terungkap melalui otopsi, tak lama setelah dibaptis di sebuah gereja di Suceava (timur laut Rumania). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seorang bayi berusia enam minggu tewas dalam upacara baptis di Gereja Ortodoks di Rumania.

Bayi tersebut tewas dalam upacara baptis setelah dilakukan pembenaman bayi tiga kali ke dalam air suci.

Di mana bayi dalam upacara baptis menderita serangan jantung selama upacara pembaptisan dan dilarikan ke rumah sakit pada Senin (1/2/2021) namun meninggal beberapa jam kemudian.

Baca juga: Mau Rapid Test Swab Antigen Gratis? Bisa Datang ke Seluruh Polsek di Jakarta Setiap Senin dan Kamis

Baca juga: Daftar 25 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Covid-19 Tertinggi, Sunter Jaya Urutan Pertama,270 kasus

Baca juga: Sandiaga Uno Usulkan Program Pinjaman Lunak Rp9,9 Triliun untuk Bangkitkan Pariwisata di Bali

Akibat kejadian itu Gereja Ortodoks di Rumania menghadapi tekanan untuk mengubah ritual pembaptisan yang melakukan pembenaman bayi tiga kali ke dalam air suci.

Dikutip dari kantor berita AFP melalui Kompas.com, hasil otopsi mengungkap adanya cairan di paru-paru bayi.

Atas kejadian itu jaksa membuka penyelidikan terhadap pastor di kota Suceava dengan penyelidikan pembunuhan.

Akibat insiden tersebut, sebuah petisi online menyerukan perubahan ritual dan berhasil menggalang lebih dari 56.000 tanda tangan pada Kamis malam.

Petisi itu berbunyi, "Kematian bayi yang baru lahir akibat praktik ini adalah sebuah tragedi besar. Risiko ini harus disingkirkan demi sukacita pembaptisan menuju kesuksesan."

Seorang netizen mengutuk 'kebrutalan' dari ritual tersebut sementara yang lainnya mengkritik 'keras kepala' kepada mereka yang berpikir bahwa ritual seperti itu dipertahankan karena kehendak Tuhan.

Beberapa tahun terakhir, media lokal Romania kerap mengabarkan kejadian serupa.

Juru bicara Gereja Vasile Banescu mengatakan para pendeta bisa menuangkan sedikit air ke dahi bayi alih-alih membenamkan tubuh sepenuhnya ke dalam air suci.

Tetapi Uskup Agung Teodosie, pemimpin sayap tradisionalis Gereja, mengatakan ritual itu tidak akan berubah.

Lebih dari 80 persen orang Rumania adalah Ortodoks dan Gereja adalah salah satu lembaga paling tepercaya, menurut jajak pendapat terbaru.

Baca juga: Besaran Gaji dan Tunjangan Bagi Anda yang Lolos Seleksi CPNS 2021 dan PPPK

Baca juga: Disebut Terlibat Rencana Kudeta Partai Demokrat, Ini Profil Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan

Baca juga: Nekat, Mau Dihentikan, Mobil Angkot ELF Ugal-ugalan ini Justru Tabrak Polisi hingga Terperosok

Tragedi Besar

Diberitakan sebelumnya, bayi berusia enam minggu meninggal setelah dibaptis dengan cara ditenggelamkan di air suci. 

Hasil otopsi terhadap  bayi enam minggu itu  menunjukkan bukti-bukti bahwa kematian disebabkan karena bayi itu dimasukkan ke dalam air oleh pastor Gereja Ortodoks Rumania.

Muncul pendapat pro dan kontra terkait proses pembaptisan ala Gereja Ortodoks Rumania setelah peristiwa tersebut.

Demikian berita terkini Warta Kota bersumber dari dailymail.co.uk pagi ini.  

Dailaymail melaporkan, Gereja Ortodoks Rumania menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengubah ritual baptis di Rumania.

Tekanan itu muncul setelah seorang bayi meninggal seusai sebuah upacara pembaptisan dengan membenamkan bayi tiga kali ke dalam air suci.

Tya Ariestya Siap Jalani Program Bayi Tabung Untuk Anak Ketiga, Turunkan Berat Badan Sampai 25 Kg

Ibunya Tergiur Ramuan Pencegah Virus Corona, Bayi Tewas Setelah Dipaksa Minum Darah Hewan dari Dukun

Sebuah gambar yang diambil pada 11 Mei 2014 menunjukkan seorang pendeta Ortodoks Rumania menenggelamkan seorang anak di air suci saat dibaptis, di sebuah gereja di Bukares, Rumania. Banyak orang Rumania dimobilisasi di jejaring sosial pada minggu pertama Februari 2021, untuk meyakinkan Gereja Ortodoks untuk mengubah ritual pembaptisan setelah bayi berusia enam minggu meninggal karena serangan jantung di rumah sakit pada 1 Februari 2021 dan adanya cairan di paru-parunya terungkap melalui otopsi, tak lama setelah dibaptis di sebuah gereja di Suceava (timur laut Rumania).
Sebuah gambar yang diambil pada 11 Mei 2014 menunjukkan seorang pendeta Ortodoks Rumania menenggelamkan seorang anak di air suci saat dibaptis, di sebuah gereja di Bukares, Rumania. Banyak orang Rumania dimobilisasi di jejaring sosial pada minggu pertama Februari 2021, untuk meyakinkan Gereja Ortodoks untuk mengubah ritual pembaptisan setelah bayi berusia enam minggu meninggal karena serangan jantung di rumah sakit pada 1 Februari 2021 dan adanya cairan di paru-parunya terungkap melalui otopsi, tak lama setelah dibaptis di sebuah gereja di Suceava (timur laut Rumania). (Daniel MIHAILESCU / A)

Bocah enam minggu itu menderita serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit pada hari Senin tetapi dia meninggal beberapa jam kemudian, otopsi mengungkapkan cairan di paru-parunya.

Banyak orang Rumania dimobilisasi di jejaring sosial pada minggu pertama Februari 2021, untuk meyakinkan Gereja Ortodoks agar mengubah ritual pembaptisan setelah bayi berusia enam minggu meninggal jadi korban baptis.

Bayi 6 minggu itu meninggal pada 1 Februari 2021.

Jaksa telah membuka penyelidikan pembunuhan terhadap pastor di timur laut kota Suceava.

Sebuah petisi online yang menyerukan perubahan ritual telah mengumpulkan lebih dari 56.000 tanda tangan pada Kamis malam.

Petisi itu berbunyi: "kematian bayi yang baru lahir karena praktik ini adalah tragedi besar,

'Risiko ini harus dikesampingkan agar sukacita baptisan sampai kemenangan."

Ritual Brutal

Lebih dari 80 persen orang Rumania adalah penganut Kristen Ortodoks dan Gereja adalah salah satu lembaga paling tepercaya, menurut jajak pendapat terbaru.
Lebih dari 80 persen orang Rumania adalah penganut Kristen Ortodoks dan Gereja adalah salah satu lembaga paling tepercaya, menurut jajak pendapat terbaru. (EPA/dailymail.)

Seorang pengguna internet mengecam 'kebrutalan' ritual tersebut dan yang lainnya mengkritik 'keras kepala dari mereka yang berpikir bahwa itu adalah kehendak Tuhan' untuk mempertahankannya.

Media lokal telah melaporkan beberapa kejadian serupa dalam beberapa tahun terakhir.

Juru bicara Gereja Vasile Banescu menyarankan para imam untuk menuangkan atau memercikkan sedikit air ke dahi bayi alih-alih dibenamkan sepenuhnya.

Tetapi Uskup Agung Teodosie, pemimpin sayap tradisionalis Gereja, bersikeras bahwa ritual itu tidak akan berubah.

Dalam baptisan Gereja Ortodoks Rumania, bayi itu dibenamkan seluruhnya ke dalam air tiga kali berturut-turut sementara pendeta dimaksudkan untuk menahan hidung mereka untuk memastikan mereka tidak menghirup air.

Pembaptisan di Rumania adalah acara besar, terkadang dibandingkan dengan pernikahan, seringkali dengan ratusan tamu dan pesta besar.

Lebih dari 80 persen orang Rumania adalah Ortodoks dan Gereja adalah salah satu lembaga paling tepercaya, menurut jajak pendapat terbaru.

Apa itu Baptis

Apa itu baptis dan apa makanya buat umat?

Secara harfiah kata “baptis” berasal dari kata Yunani: βαπτιζω – BAPTIZÔ yang memiliki makna “membenamkan, mencelupkan, menenggelamkan.”

Namun makna “penyelaman” seringkali diartikan “tidak harfiah”, demikian ditulis di http://ikatolik.com/.

Beberapa aliran gereja memandang yang penting adalah unsur dasarnya ialah “air” yang melambangkan pembasuhan manusia dari dosanya oleh darah Kristus.

Ada aliran-aliran gereja yang masih melakukan upacara pembasuhan itu dengan cara “penyelaman/pencelupan” ke dalam air, sebagaimana cara Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan dahulu “membaptis” (mencelub, Ibrani: TAVAL).

Pembaptisan (Ibrani: TEVILAH) sudah dikenal oleh orang Israel sejak Perjanjian Lama.

Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis melakukan pelayanan pembaptisan sebagai “tanda pertobatan” (Matius: 13-16; Markus 1:4-5).

Selanjutnya perintah tentang pembaptisan (dan pemuridan bangsa-bangsa) diberikan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya (Matius 28: 19, 20)

Dalam Gereja-gereja Kristen, sakramen Baptis mempunyai makna yang penting:

1. Sebagai tanda pengampunan dosa

Alkitab mengajarkan bahwa bagi setiap orang yang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, pengampunan dosa diberikan. Pengampunan dosa dilambangkan dengan air baptisan percik yang menggambarkan darah Kristus yang dicurahkan untuk penebusan manusia (Kisah Rasul 2: 30; 22: 16; I Korintus 6: 11; Kolose 1:14)

2. Sebagai tanda milik Kristus

Tanda menjadi milik Kristus, tanda menjadi murid Yesus. Itulah sebabnya Tuhan Yesus memerintahkan agar para murid diberi tanda Baptis Suci. (Yohanes 4:1-2)

3. Baptisan sebagai sebagai karunia hidup baru

Yohanes mengembangkan gagasan baptisan sebagai kelahiran baru. Dalam percakapan dengan Nikodemus Yesus bersabda:

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah……..Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali” (Yohanes 3:5,7)

4. Sebagai tanda bahwa dirinya diterima dalam persekutuan gereja

Dengan dibaptis seseorang diterima sebagai warga gereja sebab sakramen baptis merupakan sakramen inisiasi atau sakramen pertama Gereja Katolik yang menjadi pintu masuk seseorang menjadi murid Kristus.

Penjelasan tentang perbedaan baptis anak dan baptis dewasa

Pertama, sakramen Baptis sebagai sakramen, tentu saja adalah sakramen yang sama jika diberikan kepada orang dewasa maupun kepada anak-anak.

Hukum Gereja menyatakan “sakramen-sakramen adalah sama untuk seluruh Gereja dan termasuk khasanah ilahi“ (KHK Kan no 841) Penerima sakramen boleh berbeda-beda, tetapi Sakramen Baptis-nya tetaplah sama.

Sakramen Baptis adalah pintu gerbang untuk sakramen-sakramen lainnya karena sakramen inilah yang memberikan rahmat penghapusan dosa asal dan semua dosa lainnya dan menganugerahkan keselamatan yang merupakan buah penebusan Kristus.

Melalui Sakramen Baptis ini, semua orang yang dibaptis disatukan dengan Yesus Kristus, dan karena itu juga disatukan dengan semua orang yang sudah bersatu dengan Kristus.

Kedua, perbedaan antara Baptis dewasa dan Baptis anak-anak terletak pada penerimaan sakramen itu, bukan pada keabsahan atau terjadinya sebuah sakramen.

Dalam hal terjadinya, setiap sakramen ditentukan oleh materia (“bahan” atau tindakan minimal yang ditentukan Gereja harus ada), forma (doa yang menyertai pelaksanaan sakramen), intensi dari pelayan sakramen dan kuasa yang dimiliki oleh pelayan sakramen.

Perlu diingat bahwa terjadinya sakramen tidak tergantung pada penerimaan dari orang yang menerimanya. Tetapi dalam hal efektivitas rahmat yang diberikan dalam diri orang yang bersangkutan, keikutsertaan subyek penerima sangat menentukan.

Tanpa tanggapan aktif dari penerima, sebuah sakramen menjadi sakramen yang sah tetapi mandul. Tetapi penerima pertama ialah komunitas atau Gereja, bukan pribadi masing-masing anggota Gereja.

Ketiga, anak-anak dibaptis sebagai anak, bukan sebagai orang dewasa yang sudah mampu menanggapi rahmat Allah secara bebas dan mengasimilasinya.

Sebagai anak, mereka masih tergantung dalam segala hal pada orang tua mereka. Karena itu, buku liturgi Upacara Pembaptisan Anak-anak mengatakan bahwa “mereka dibaptis dalam iman Gereja yang diakui oleh para orangtua dan wali baptis serta semua hadirin.

Karena itulah, dalam pelaksanaan liturgi pembaptisan, orang tua dan wali baptis mewakili anak-anak menjawab ajakan dan pertanyaan imam.

Untuk selanjutnya, orangtua dan wali baptis mempunyai kewajiban untuk mendidik anak-anak itu dalam iman Katolik.

Dengan demikian, sakramen itu baru mendapatkan artinya yang penuh.

Karena itulah, Gereja menetapkan persyaratan utama untuk pembaptisan bayi ialah bahwa “ada harapan cukup beralasan bahwa anak itu akan dididik dalam agama Katolik; bila harapan itu tidak ada, baptis hendaknya ditunda.” 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bayi Tewas Usai Dibaptis, Gereja Kristen Ortodoks Romania Dikecam", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2021/02/05/101622670/bayi-tewas-usai-dibaptis-gereja-kristen-ortodoks-romania-dikecam.
Penulis : Miranti Kencana Wirawan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved