Abu Janda: Saya Kagum Sama AM Hendropriyono, Makanya Reaktif Terhadap Hinaan Natalias Pigai
Dia juga mengaku pernah bertemu beberapa kali dengan mantan Ketua Umum PKPI itu di sejumlah kegiatan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Permadi Arya alias Abu Janda mengakui mengenal mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono.
Dia juga mengaku pernah bertemu beberapa kali dengan mantan Ketua Umum PKPI itu di sejumlah kegiatan.
Hal itulah yang membuatnya membela Hendropriyono sehingga terlibat perang cuitan dengan Natalius Pigai, dan berujung laporan ke polisi terkait ujaran rasial 'evolusi'.
• 19 Teroris dari Makassar Anggota FPI, Aziz Yanuar: Bingung, Sudah Bubar Masih Saja Dibawa Ribet
"Saya pernah ketemu sekali dua kali di acara PKPI, di acara partai."
"Karena beliau waktu itu masih ketumnya."
"Jadi saya tidak kenal dekat secara pribadi," kata Abu Janda usai diperiksa di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (4/2/2021).
• 26 Teroris Dipindahkan dari Gorontalo dan Makassar ke Rutan Khusus Cikeas, 19 Anggota FPI
Hendropriyono adalah salah satu jenderal yang ia kagumi.
Menurut Abu Janda, Hendropriyono merupakan sosok yang spesial dan berjasa di Tanah Air.
"Beliau ini salah satu jenderal yang saya kagumi, karena beliau ini memang spesial ya."
• UPDATE Vaksinasi Covid-19 di Indonesia 4 Februari 2021: 700.266 Dosis Pertama, 96.553 Suntikan Kedua
"Sudah jenderal tapi enggak sekadar jenderal, dia enggak sekadar berjasa di operasi."
"Terus dia mantan kepala BIN juga, tapi yang spesial juga dia ini profesor di bidang filsafat intelijen."
"Jadi memang salah satu aset bangsa yang sangat sangat luar biasa jenderal ini."
"Makanya aku bereaktif terhadap hinaan Natalias Pigai kepada Pak Jenderal itu, karena itu karena saya kagum kepada beliau," terangnya.
20 Pertanyaan
Permadi Arya alias Abu Janda selesai diperiksa soal cuitan 'evolusi' kepada aktivis Papua Natalius Pigai, di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (4/2/2021).
Berdasarkan pengamatan Tribunnews di lokasi, Abu Janda keluar gedung pemeriksaan sekitar pukul 14.01 WIB.
Dia didampingi oleh kedua kuasa hukumnya saat diperiksa oleh penyidik.
• Ketua KNKT Pastikan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Utuh Sampai Membentur Air, Tidak Meledak di Udara
Kepada awak media, Abu Janda menyampaikan pihaknya dicecar sebanyak 20 pertanyaan oleh penyidik.
Dia diklarifikasi terkait cuitannya yang diarahkan kepada Natalius Pigai soal kata evolusi.
"Saya jadi baru selesai pemeriksaan sekitar 4-5 jam, 20 pertanyaan sama kuasa hukum."
• Diperiksa Soal Cuitan Evolusi kepada Natalius Pigai, Abu Janda Pusatkan Seluruh Pikiran dan Tenaga
"Jadi ternyata hari ini saya baru diperiksa dalam rangka interview, jadi ini masih dalam proses lidik interview untuk pelapor," kata Abu Janda.
Abu Janda mengaku telah menjelaskan maksud cuitannya terkait evolusi kepada penyidik Polri.
Dia mengklaim tak bermaksud untuk melakukan ujaran rasial kepada Natalius Pigai.
• Jokowi Teken PP 4/2021, Gaji Ketua Ombudsman Naik Jadi Rp 29,9 Juta, Anggota Rp 25,4 Juta
Ketika itu, dia mengaku tengah terlibat tweetwar dengan Natalius Pigai.
Sebab, eks komisioner Komnas HAM itu dianggap menghina mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono.
"Tweet saya itu bermula dari tweetnya Natalius Pigai yang menghina seorang jenderal yang sudah senior, purnawirawan, yang sangat berjasa bagi negeri ini."
• MAKI Ungkap Keterlibatan Anggota DPR di Kasus Suap Bansos Covid-19, Pakai Kode Bina Lingkungan
"Dia menghina dengan sangat keji dan bahkan body shaming dia bilang "apa kapasitas kau dedengkot tua?" Dia bilang begitu," tuturnya.
Cuitan itu pun membuat Abu Janda naik pitam.
Menurut dia, tidak sepantasnya Natalius Pigai menghina seorang yang dinilainya telah berjasa untuk Bangsa Indonesia.
• SJ 182 Dikabarkan Sempat Alihkan Penerbangan ke Palembang, Menhub: Tidak Ada yang Kami Tutupi
"Saya bikin tweet itu dalam konteks membela Pak Jenderal. Menjelaskan kapasitas Pak Jenderal, kapasitas ya," ungkapnya.
Ia mengakui memang sempat menuliskan kata evolusi yang ditujukan kepada Natalius Pigai.
Namun, kata Abu Janda, kata evolusi tersebut tidak mengacu teori Darwin seperti yang tengah berkembang di masyarakat.
• Jokowi Ogah Balas Surat AHY Soal Isu Kudeta Demokrat, Mensesneg: Itu Dinamika Internal Partai
"Ketika saya pakai kata evolusi, sebelum kata evolusi ada kata kapasitas."
"Jadi saya dalam konteks menanyakan Natalius Pigai "Sudah selesai belum kapasitas berpikir kau?"
"Jadi karena ini semuanya dimulai dari tweet Natalius Pigai menanyakan kapasitas."
• Ini Alasan Polisi Baru Ungkap Aktivitas Pidana di Pasar Muamalah Depok, Meski Beroperasi Sejak 2014
"Saya juga kembali menanyakan balik ke dia, saya balas, saya tanya balik ke dia "apa cara berpikir kau sudah evolusi belum?" "cara berpikir kau", "Kapasitas berpikir kau," tegasnya. (Igman Ibrahim)